"ekhh" aku mulai merasa tidak nyaman karena tidur ku di ganggu, tanpa ku membuka mataku aku pun sudah tau siapa orang yang melakukan ini, dan akhirnya aku merasa seperti tenggelam dan sekujur tubuhku terasa basah padahal aku sedang tidur apa terjadi tsunami aku pun membuka mataku dan ternyata...
"Abang Lo gila yaa, gua masih ngantuk bang" keluh ku pada abangku yang sudah menjeburkan tubuh ku kedalam bathub.
" Gak peduli gue yang gua mau sekarang lu bangun mau ngantuk atau apaa gua gak peduli!!" Tegas destian Abang dari dita, karena memang dia yang sedang ingin mendengar amukan sang adik maka jadilah begini padahal kalau kalian tahu sekarang baru jam4 pagi dan Tian sudah ingin menjahili sang adik, bahkan tian juga menuangkan shampo di kepala sang adik.
"Bang Lo gila yaa gua masih ngantuk dan Lo nyuruh gua shampoo an sepagi ini, keluar Lo? Jangan ganggu gue lagi!! Gue lagi marah dan gak mau ngomong sama lo!"
"Utuk utuk adek ku lagi ngambek toh sini sni Abang gendong" ucap Tian dengan suara yang dibuat seperti anak kecil dan wajah sok imutnya"
" Jijik gue pergi Lo" usir ku pada abangku yang super menyebalkan rasanya Pingin jeburin aja tuh orang ke jamban
"Yaudah adek Dita mandi yah yang bersih biar gak bau iler" ucap abangku sambil tertawa dan menutup hidung nya.
"PERGI LO!! BUNDA AYAH USIR ABANG DARI RUMAH!!!" teriak ku sambil melempar barang apapun yang ada disekitar ku seperti botol sabun sampo dan lainya kearah wajahnya hingga akhirnya dia keluar dan menutup pintu kamar mandi ku.
Masih pagi tapi aku sudah dibuat kesal dengan bang Tian dongo itu, selalu saja seperti ini dia sangat senang membangunkan ku dengan cara-cara ajaibnya sampai aku naik pitam di buatnya, lihat saja pasti akan ku adukan pada bunda pasti dia akan mendapat ceramah dari bunda. Biar saja aku juga sangat senang jika dia menderita.
⚫⚫⚫
" Bunda bunda" teriak ku sambil menuruni tangga setepau selesai mandi subuh ku." Ada apa sih ka, masih pagi teriak teriak berisik tau" kesal Jeny bunda Dita.
"Bunda masaa abang tadi bangunin Dita lagi tidur"
" Kan memang Abang ku suka membangunkan kamu ka"
"Iya aku tau tapi kali ini Abang keterlaluan bun, dia masukin aku ke dalam bethup terus dia juga nyampoin aku padahal masih subuh kan dingin"aduku pada Bunda dengan memelas.
" Gak papa ka, Abang itu mau kamu bangun pagi biar gak males urusan dia shampoo in kamu itu kan seger kali ka"
Tanpa disangka bunda malah membela Abang ku yang dongo itu, rasanya aku ingin meninggalkan rumah ini saja, dan dari pada aku meladeni bunda yang membela bang Tian dongo itu mending aku ke kamar dan tidur lagi karena nanti malah aku ada manggung di kafe-kafe biasa.
"Ka kamu mau kemana" tanya bunda yang melihat aku pergi tanpa pamit
"Kamar Bun" ucapku yang sudah berada di depan kamar.
⚫⚫⚫
"Bunda Dita ngampus dulu yaa"pamit Dita kepada sang bunda yang baru saja selesai membereskan piring bekas sarapan, dan Dita pun tidak lupa mencium tangan sang bunda lalu aku melirik mencari keberadaan ayang dan Abang dongo."Iyaa ka hati-hati, tadi ayah udah ke kantor kalo Abang ada dinas keluar kota seminggu" jelas sang bunda yang menyadari sang anak seperti mencari sesuatu.
"Yaudah Bun assalamualaikum" ujarku sambil berjalan ke arah pintu
"Waalaikumsalam"
Setibanya di kampus Dita langsung menyapa sahabatnya Sintia yang sedang asik memakan mie ayam pangsit dan jus alpukat itu adalah makanan favorit dari Tia dan juga Dita, bahkan dita dan Tia pernah ngebolang hanya untuk mencari warung mie ayam pangsit yang enak dan berbeda.
"WOI"Dita yang berbicara kencang membuat Tia kaget dan keselak kuah mie ayamnya.
"Yaelah lu makan miayam gak pake sambel aja keseleknya gitu, lebay lu"
"Berisik, walaupun gak pedes namanya keselak sama aja bego" Tia yang kesal dengan sahabatnya yang menyebalkan itu.
"Bagi pangsit dong" ucapku tanoa jawaban dari Tia aku langsung mencomot pangsit dari mangkuk Tia lalu ku beri sambal karena aku sangat suka sambal dan si Tia suka kecap maka dari itu sebelum aku makan aku kasih sambal dulu walaupun akan membuat perut ku sakit tapi kalo gak pedes itu gak nikmehh, asal gak berlebihan aman ko.
"Belum gua jawab bego"
"Ohh lu gak iklas nihh, nih gua balikin lu aja yang makan" ucap ku pada tia, dia pasti gak akan Nerima pangsit nya lagi karena udah aku kasih sambal dan dia anti sambal.
"Ogah makan aja sono" dan Tia pun memakan pangsit nya kedalam mulut, keburu di embat si Dita mending gua makan cepet cepet batin Tia.
"Yaelah takut banget sih tu gua embat lagi" aku yang menyadari Tia yang langsung memakan pangsit nya
"Punya gua ini, beli aja lu sono"
"Gak gua kenyang"
Akhirnya Tia pun langsung meminum minuman yang di pesan dan dia menyedot jus nya dan
"Ahhh teh kotak" kata-kata itu dia menirukan iklan teh, dia memang selalu begitu sehabis minum.
"Gila Lo" Dita yang tidak habis pikir dengan kelakuan Tia sedang itu. Dan Tia langsung kepikiran mengenai lagu yang harus di bawakan di acara pernikahan itu.
"Tia mana daftar lagu yang harus gua bawain?"
"Oh gua kirim WA ya"
" Sipp, gua ke kelas dulu ya"
Dan aku berjalan meninggalkan kantin itu, aku sama Tia memamng beda jurusan kalo Tia itu sastra dan aku hukum jadi setiap di kampus kita akan berpisah kalo hendak memasuki kelas. Aku berjalan sambil melihat daftar lagu yang baru saja di kirim tia dan karena itu aku menabrak orang dan membuat buku-buku nya terjatuh.
"Maaf maaf ka aku gak sengaja"aku tidak enak hati karena yang ku tabrak justru dia yang membereskan bukunya tapi aku pun membantu membereskan.
" Tidak papa lain kali kalau sedang berjalan lihatnya ke depan"
"Iya ka sekali lagi saya mint maaf ka"
"Ehhh ini lu ya Dita??"ucap nya sambil terkaget.
"Hah?? Kaka kenal saya?" Aku juga bingung kenapa cowo ini bisa kenal sama aku.
"Wah parah lu, ini gue Eko temen putih biru lu"
" Ohh iya iya gua tau lu Eko yang bandel banget itu kan?" Aku ingat ternyata dia teman SMP ku.
"Gak usah di inget kali yang jeleknya"
"Kuliah juga lu?"
"Iyaa gua ambil sastra udah semester akhir"
" Wah temen gua juga ada noh yang di sastra cuma dia baru semester empat"
"Ohh lu sendiri apa?"
"Gue hukum baru semester 5sih"
"Oh iya ta Sabtu ini lu Dateng ke acara si Fathur gak dia meried tau"
"Wah meried sama siapa?"
"Sama bunga dari dulu dia masih awet"
"Buset awet banget tuh bocah, tapi gua gk bisa deh" karena Sabtu ini ada manggung batinku sambil berfikir apa aku bisa ternyata tidak.
" Kenapa lu? Sekalian reunian kali kita"
"Gua udah ada acara duluan" tolak ku dengan halus karena aku memang tidak pernah hadir kali ada acara reuni.
"Yaudah deh, gua boleh minta kontak Lo?"
"Iyaa nih"ucapku sambil menyodorkan hp ku.
"Thank yaa gua ada kelas,byee"
"Byee"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
kembali
RomanceGadis yang sedari dulu pernah menyimpan rasa kagum pada teman lelaki nya pada waktu duduk di bangku sekolah menengah pertama dengan segala kededekatan yang kami buat, tapi apalah daya dia sudah dimiliki oleh sahabat ku sendiri⚫⚫ gadis ini pun memili...