[chapter.1].tama dan rino

106 8 15
                                    

jam dinding menunjukan pukul 12 siang,waktu nya anak anak pulang sekolah.

di dalam kelas 3 sekolah dasar anak anak tengah sibuk memasukan peralatan tulisnya ke dalam tas setelah mendengar bel sekolah berbunyi.

"anak anak yang duduk nya paling rapi pulang duluan" ucap seorang guru dengan kumis tebal di atas bibirnya.
sontak saja ruang kelas yang sebelumnya berisik seketika hening dan semua murid di ruangan itu duduk rapi dengan menumpuk kedua tangan nya di meja sambil duduk tegak.

"yang mana ya,mmm itu yang belakang pulang duluan" tunjuk guru berkumis tebal itu ke kursi paling belakang.
seketika dua murid yang di tunjuk langsung beranjak dari meja dan berjalan menghampiri guru,lalu mencium tangan gurunya tersebut dan keluar kelas sambil tersenyum senang karna yang pertama pulang.

setelah semua murid keluar, ruang kelas terasa luas dengan jajaran kursi kosong,tetapi masih ada dua meja yang mana setiap meja terdiri dari dua anak.
guru itu kemudian menyuruh mereka yang masih duduk untuk langsung kedepan,mereka pun mencium tangan pak guru dan berjalan keluar kelas.

"kenapa sh rin,kita terakhiran terus" ucap salah satu murid yang pulang terakhir

"entahlah tam aku juga gx tau mungkin kurang beruntung" jawab teman sebangku nya tadi.
mereka berdua adalah tama dan rino yang setiap hari selalu pulang terakhir,murid kelas 3 yang berusia 10 tahunan itu telah menjalin persahabatn sejak awal mereka masuk sekolah dasar.

ketika mereka berdua sudah di luar gerbang dan hendak pulang,tiba tiba tama mencegat rino.

"tunggu rin aku mau beli itu dulu" tunjuk tama pada tukang jualan yang sedang memikul daganganya.
mereka berdua kemudian mendekati abang itu yang ternyata jualan mie gulung.

"bang tunggu saya mau beli" ucap tama menghentikan langakah pedagang tersebut,sontak saja abang itu langsung berhenti dan menurunkan pikulanya.

"berapa dek?" tanya abang pedagang

"dua bang,jangan di kasih saos ya" kata tama

segera abang abang itu menggoreng mie yang sudah di gulung dan di tusuk lidi itu kedalam wajan yang berisikan minyak panas.

tak berapa lama tama dan rino menunggu, mie gulung sudah siap dan abang itu pun menyodorkan mie gulung yang sudah di masukan kedalam plastik kecil transparan.
sambil berjalan menyusuri jalanan desa tama menyodorkan satu mie gulung pada rino,dia pun langsung menerima pemberian sahabatnya itu dan menyantapnya bersama seraya terus berjalan.

"rin seperti biasa ya,kerumah aku dulu abis itu kerumah kamu" kata tama menatap wajah rino sahabatnya.

"sip tam,nanti kita langsung ke bukit hijau itu ok" ucap rino seraya mengangkat jempol nya tepat di depan wajah tama yang tersenyum.
tama juga mengangkat jempol nya dan menempelkan nya ke jempol rino,kemudian mereka saling tersenyum di tatapnya.
setelah itu mereka berjalan sambil merangkul bahu satu sama lain.

jarak antara sekolah dan rumah cukup jauh,kini mereka harus melewati jalan dengan pemandangan sawah hijau membentang di kanan kiri.

"siang pakk" teriak tama melamabai kan tanganya pada bapak petani yang sedang memotong padi seraya berlarian dan melompat.

sedangkan rino juga ikut berlarian di samping tama,raut senyum bahagia terukir di wajah mereka berdua.
wussssss dari langit sebuah pesawat terbang melintas di atas kepala mereka,tiba tiba tama dan rinto menghentikan langkahnya.

"kapal minta duit" teriak mereka berdua seraya melambai lambaikan kedua tanganya ke atas,namun pesawat tersebut terus melintas dan seketika itu juga mereka langsung berlari sambil tertawa.

************

Janji sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang