Surat Cinta Patah Hati ( Part 2 )

65 2 0
                                    

Gue pun menemukan kata – kata yang akan gue pake buat bahan surat cinta nya , salah satu kalimat di buku itu tertulis


Cinta tak memberikan apa – apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa – apa pun kecuali dari diri nya sendiri.
Cinta tida memiliki , pun tiada yang ingin dimiliki , karena cinta telah cukup bagi cinta.
Apabila kau mencintai kau takan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku, “
Tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati tuhan.”
Dan jangan mengira kau dapat mengarahkan jalannya cinta , sebab cinta , apabila dia menilai mu pantas ,
dia akan mengarahkan jalanmu

     

Setelah semua kata – kata telah selesai gue tulis , gue memutuskan untuk mengembalikan buku Kahlil Gibran nya yang gue pinjam .

Ditengah perjalanan menuju rumah joko , gue melewati salah satu restoran mewah yang biasa dipake sama orang yang mau Dinner romantis , dari kejauhan gue melihat seseorang yang seperti nya gue kenal , setelah gue dekati , ternyata dia adalah kak nada , gue bingung kenapa dia berada di restoran itu dengan berpakain rapih dan sendirian , gue coba untuk menghampiri dia dan berniat untuk menyapa dan mengajak ngobrol, sebelum gue memutuskan untuk berjalan mendekat , tiba – tiba datang seorang pria dengan berpakaian rapih juga menghampiri kak nada , gue melihat dia memegang sebuket bunga yang ia sembunyikan di belakang badan nya , pria yang enggak gue kenal namanya itu langsung menyodorkan bunga yang dia pegang ke kak nada , seketika hati gue serasa retak seperti ubin yang dihantam batu yang begitu keras , mata gue berkaca – kaca , nafas gue mulai tidak karuan , jantung gue berdetak begitu cepat , sebelum keberadaan gue diketahui oleh mereka gue memutuskan untuk pergi dari tempat itu , gue mampir disebuah taman dan membeli es kopi sambil duduk di salah satu bangku taman lebih dulu , seketika gue inget kalimat nyokap yang dia bilang ke gue

“ Emangnya kamu yakin kalo kamu buat surat cinta , kakak kelasnya bakal suka juga sama kamu ? “.

Enggak tau kenapa , saat keinget kata – kata itu , gue jadi pesimis buat kasih surat cinta itu yang tadinya gue mau kasih langsung ke kak nada.


Setelah gue fikir – fikir , ada bener nya juga yak , kalo misalnya gue kasih surat cinta nya ke kak nada , belum tentu kak nada mau nerima , belum tentu kak nada mau baca , bisa aja setelah gue kasih  , surat nya bakal di buang sama dia ke tong sampah , layaknya kertas nasi padang bekas  yang tidak layak untuk di simpan.

Gue siapa sih , Cuma adek kelas culun yang pake seragam sekolah sampe betis , enggak ganteng , enggak kaya raya , Cuma pria biasa yang mengharapkan belas kasihan cinta kepada wanita sempurna .

Sambil memandangi langit dan meminum es kopi yang sudah mulai terasa hambar ,setelah gue melihat kejadian di restoran tadi, gue memutuskan untuk tidak memberi surat cinta nya ke kak nada , sebelum gue merasakan yang nama nya patah hati ditolak cewek , gue lebih baik merasakan yang namanya patah hati karena memutuskan untuk mundur.

Gue memutuskan untuk melanjuti perjalanan kerumah joko , tiba dirumah joko , dengan perasaan yang masih campur aduk , gue bilang ke joko




       'Nih jok gue balikin buku nya .' kata gue

       'Udah selesai di ?.' balas joko

       'Enggak jok , kayaknya gue enggak jadi kasih surat cinta nya ke kak nada .' kata gue

       'Loh emang kenapa di ? 'balas joko lagi dengan perasaan heran

Dengan 1 tarikan nafas panjang , gue pun langsung bilang ke dia ..

       'Yang bukan siapa – siapa , mana bisa dapet apa – apa.' Lalu gue langsung meninggalkan joko dengan perasaan yang masih terasa sakit dan pulang kerumah

Selesai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat Cinta Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang