Chapter 2

10.4K 426 0
                                    

Rachell turun dari bus yang ia tumpangi dan berlari secepat mungkin menuju gedung pamannya.Jarak dari halte menuju gedung sekitar 100 m.Saat sampai pada depan gedung pamannya,Ia masuk kedalam gedung tanpa memerdulikan sapaan dari karyawan pamannya.Ia menekan tombol Lift dengan kesal,Berharap pintu lift terbuka.Selama beberapa menit ia berdiri didepan lift.Dan bingo! Pintu lift terbuka.

Rachell masuk kedalam lift.Didalam dilift hanya dirinya seorang.Ia menekan angka 23.Ia bersandar didinding lift sesekali pintu lift terbuka dan membiarkan mereka masuk kedalam lift.Karyawan Pamannya menyapa Rachell dan Rachell tersenyum kecil.

Lantai 23 terbuka,Rachell keluar dari lift dan berlari menuju ruangan pamannya.

“PAMAN!!!!APA YANG KAU KATAKAN PADANYA!!!!”

Teriak Rachell membuat karyawan pamannya melihat dirinya.Rachell hanya berjalan dengan langkah terburu - buru dan melewati meja sekretaris pamannya.

-0000-

Richard William Ethan – Paman Rachell menyesap teh hijaunya yang masih panas.Ia tersenyum kecil menikmati kebebasan dari tugas-tugasnya.

“PAMAN!!!!APA YANG KAU KATAKAN PADANYA!!!!”

Richard terlonjak kaget dan menaruh teh hijaunya diatas meja.Ia mengernyit bingung terhadap suara yang menyebalkan.Rachell,itulah yang dipikiran Richard.Ia melihat jam didinding.Jam 11,Rachell seharusnya pulang jam 3.‘Bolos sekolah?’Pikir Richard bingung.Disaat itu,bunyi bantingan pintu yang cukup keras menggema diruangannya.Tampaklah Rachell,yang mengepalkan tangannya.

“Oh,kau mau merusak pintuku?”Tanya Richard sambil memasang wajah polosnya.“Katakan padaku,apa saja yang kau bicarakan?”Tanya Rachell sambil berjalan menuju sofa.Ia bersandar pada sofa.“Apa maksudmu?”Balik Tanya Richard pada Rachell.Ia ikut duduk disofa.

“Apa saja yang kau katakan pada pria itu?”Tanya Rachell dengan suara pelan nyaris berbisik.“Pria?siapa?”Richard mulai kesal kepada keponakannya.

Harry Edward Styles,”Jawab Rachell sambil memejamkan matanya.Rachell berfikir sangat jarang ia dapat menghafal murid yang berada disekolah kecuali Dave Jonshon.“Pria itu?Dia anak rekanku dan sahabat ibumu,”Jawab Richard tersenyum kecil kepada Rachell.Rachell hanya diam,tidak berniat membalas pernyataan pamannya.Ia masih kesal terhadap pria bernama Harry.Tanpa disadari,Richard menatapnya sambil tersenyum kecil.

“Awalnya aku tidak tahu kalian satu sekolah,Tapi saat ia bertemu denganmu di gedungku.Ia mulai bertanya padaku.Dan aku menceritakan dirimu,”Richard menjelaskan kepada Rachell yang sedang memejamkan mata.

“Aku tidak pernah bertemu dengannya disini,hanya sekali itupun disekolah,”Balas Rachell membuka mata dan menatap Richard bingung.

“Kau terlalu cuek pada sekelilingmu,"

Memang benar,Rachell cuek pada sekelilingnya.Karena menurutnya,tidak ada hal yang penting.“Bagimu,sekelilingmu bukanlah hal yang penting bukan?”Tanya Richard seolah ia tahu apa yang sedang dipikirkan Rachell."Untuk apa aku melihat sekelilingku,apa mereka melihatku juga?"Richard terdiam dan berdiri dan menghadap Rachell yang sedang duduk.Tangannya mengusap pelan kepala Rachell.Rachell hanya menunduk menikmati perlakuan pamannya.“Jangan bahas itu lagi,”Pinta Rachell tetap menunduk.

“Ya,Keponakanku dan anakku”Jawab Richard sambil berjongkok menyamakan tinggi badan Rachell.Rachell menatap pamannya yang terbilang masih muda,Umur pamannya baru 30 tahun.Richard memeluk keponakannya dan mengusap pelan punggung Rachell.Rachell membalas pelukan pamannya dengan erat.“Paman,sejak kapan kau menjadi ayahku?”Tanya Rachell sambil melepaskan pelukan Richard dan menatap pamannya bingung.

“Dari aku mengurusmu,”Jawab Richard memasang wajah polos.Rachell hanya tertawa pelan mendengar perkataan pamannya.Rachell menatap jam dinding diruang pamannya.’Jam 11.30’Batin Rachell.“Paman aku mau pulang,”Gumam Rachell menatap pamannya

“Jangan pulang,karena kau membolos.Aku akan menghukummu.”Ucap Richard memasang wajah marah yang dibuat-buat dan melipat tangannya didada.Rachell hanya tersenyum lebar.“Jangan menghukumku Paman,”Rengek Rachell merangkul lengan pamannya.Richard tertawa kecil melihat tingkah Rachell.

“Kita makan bersama,Jam 12 bersama rekanku.”Perintah Richard sambil berjalan kearah meja kerjanya.Rachell kembali bersandar pada sofa dan mengeluarkan ponselnya.Richard duduk di kursi kerjanya dan ia mengingat sesuatu.“Rachell,”

“Apa Paman?”Tanya Rachell yang sibuk memainkan ponselnya.Richard menatap Rachell dengan pandangan yang serius.Tentu,Rachell tak tahu karena ia memainkan ponsel.Richard ingin mengatakan sesuatu yang penting tapi tidak jadi.“Tidak jadi,”Jawab Pamannya sambil membuka lembar demi lembar kertas yang tak dimengerti oleh Rachell.

-000-

‘Kedai Kopi?’ Batin Rachell bingung.Tumben pamannya mengajak ke kedai kopi yang bisa dibilang kecil.Rachell menatap pamannya.Richard yang menyadari ia ditatap keponakannya,menatap Rachell.

“Disini,kita akan makan.”Jawab Richard yang seakan tahu apa yang dipikirkan Rachell.”Rekanku yang meminta makan disini.”Sambung Richard dan menuntun Rachell masuk kedalam kedai.Begitu masuk kedalam kedai.Aroma kopi tercium,membuat Rachell tersenyum kecil.Richard yang sedari tadi mencari rekan kerjanya.Akhirnya,menemukan meja yang ditempati oleh rekannya.

“Kita akan duduk disitu,”Ujar Richard.Rachell yang sedari tadi menikmati aroma kopi.Menatap pamannya bingung.

“Yang mana?”Tanya Rachell“Disitu,orang yang berambut curly,”Jawab Richard sambil menunjuk kearah pria berambut keriting yang sedang bersandar dikursi kayu dan memainkan ponselnya.Rachell menatap kesal pada pria itu.Karena,pria itu mengingatkannya pada Harry Styles.

Richard dan Rachell berjalan menuju meja pria itu.Pria itu tak menyadari keberadaan kami.Karena,ia membelakangi Richard dan Rachell.

“Lama menunggu?”Tanya Richard kepada pria itu.“Ah,Tidak – “Pria itu berbalik menghadap Richard dan Rachell.Sebelum,menyelesaikan perkatannya.Ia menutup mulutnya dan menatap mereka berdua,Ah!lebih tepatnya kepada Rachell.Begitupun Rachell,Ia menatap pria itu kaget bercampur kesal.

Harry Styles!”

“Rachell Valarie!”

Ucap mereka bersamaan.Membuat Richard tersenyum lebar.“Harry,aku mengajaknya dan Rachell ini anak rekanku.”Ucap Richard sambil menunjukkan senyum bisnisnya.Harry hanya menatap Richard dengan pandangan yang sulit dan Rachell?Ia menatap Richard dengan kesal begitupun dengan Harry.Dimulailah Hari yang menyebalkan,Batin Rachell

-Tbc-

Author Note:

Hai,hai saya kembali.Saya tulis tanpa di edit lagi.Bagaimana anehkah?

Vomment?

-RachellEdward <3

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang