1. PROLOG

372 64 64
                                    

|Fantasi ||Action||Love||Elemen|


Precious

This is very beautiful,

————

"Meskipun terpaut jarak dan waktu semuanya akan kembali bersama takdir."

_________

Sret.

Jika siapa saja yang berjalan di tengah malam apa lagi sendirian pasti merasakan ketakutan jika mendengar suara yang aneh, begitu pula dengan Della. Namun ia harus tetap membuang sampah yang berada di tangannya, karena tadi siang ia lupa membuang sampah itu alhasil ia harus membuangnya sekarang. Jika tidak di buang sekarang, maka sampahnya akan menimbulkan bau. Della melihat lingkungan sekitarnya.

Della merasa heran, hari ini benar-benar cukup sepi. Biasanya banyak tetangga yang berlalulalang serta bercerita di depan rumah mereka. Namun entah mengapa Della merasakan hari ini cukup sepi seperti telah terencana, padahal jam baru menunjukkan pukul sembilan malam. Della berjalan melewati sekitar dua atau tiga rumah dari rumahnya untuk membuang sampahnya.

Sret.

Kali ini Della benar-benar terkajud bercampur rasa takut, karena suara itu terdengar kembali. Mungkin di karenakan lokasi tempatnya hendak membuang sampah harus melewati lorong kecil di samping rumahnya. Lorong itu berukuran cukup untuk satu mobil saja, dan di samping kiri dan kanannya terdapat tembok yang cukup tinggi. Di pinggir temboknya ada sedikit semak-semak. Della berfikir jika, mungkin saja ada sesuatu di sana sehingga menimbulkan bunyi yang membuatku terkejut dan takut.

Karena rasa penasaran yang berlebihan datang, dan juga Della berpikir mungkin ada kucing yang tersesat disana. Akhirnya Della memutuskan untuk menaruh sampahnya itu di tempatnya kini berada. Della memperhatikan lorong itu dan masuk perlahan. Di lorong itu terdapat dua lampu jalan. Della memperhatikan semak-semak dan pinggir-pinggir lorong mungkin saja ada sesuatu disana. Saat sudah cukup jauh masuk ke dalam lorong.

Tiba-tiba lampu di lorong itu mati, seketika itu bulu kuduk Della berdiri. Della berfikir, jangan bilang kalo aku terjebak di dalam Film horor. Kakinya bergetar sampai tak bisa lari. Jantungnya seperti sedang berlomba untuk keluar dari tubuhnya. Tiba-tiba tangan dingin seseorang menyentuh bahu Della. Della tak tahu sejak tadi ada beberapa mata yang sedang mengintai pergerakannya—orang yang berjubah.

Della terkejut dan hampir benar-benar pingsan karena terkejut. Untung saja mental Della kuat, jadi ia bisa menstabilkan dirinya walaupun sekarang ini rasa takut menyelimutinya. Della berbalik dan melihat siapa yang memegang bahunya. Seorang pria dengan mengenakan tudung dan jubah yang aneh untuk ukuran seorang pria di zaman sekarang. Karena situasi yang gelap, Della hanya bisa mengira-ngira wajahnya. Tak lama kemudian datang lagi beberapa orang berjubah, yang entah bagaimana caranya datang mengejutkan Della.

"Ka... kalian siapa?" Ucap Della terbata-bata.

"Ikutlah bersama kami!"

"Ikut kemana? Aku tak tau kalian berasal dari mana? Dan apa urusan kalian denganku?" Ucap Della, karena merasa takut Della mundur beberapa langkah.

"Hanya kau yang bisa menyelamatkan kami,"

"Mengapa hanya aku yang bisa menyelamatkan kalian, mengapa bukan manusia yang lain?" Ucap Della sambil kembali mundur lagi beberapa langkah. Namun entah angin dari mana, tiba-tiba angin itu mendorong tubuh Della seperti sudah terperintah hingga tubuh Della berkisar dua langkah di hadapan orang yang berbicara padanya tadi.

PRECIOUS [Hiatus]Where stories live. Discover now