First Date?

67 8 12
                                    


Don't you worry your pretty little mind... the stakes are high, the waters rough,

but this love is ours. (Ours – Taylor Swift)

Kedua netra mungil milik seorang Park Jimin memerah. Ia tak bisa tidur menjelang janjinya hari ini dengan kekasihnya, Kim Taehyung. Kerap kali Jimin berguling kesana kemari di atas ranjangnya, tak mampu memejamkan mata barang sedetik pun.

"Aish, aku pusing sekali," keluhnya pelan sembari mendudukkan dirinya di tempat tidur. Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

Tinggal tiga jam lagi sebelum Taehyung menjemputnya.

Stres. Jimin stres. Lagu bertajuk 'Oh My Stress' dari duo Big Byung langsung mengalun merdu di kepalanya. Cocok sekali.

"Shit, shit, shit," Jimin mengacak rambutnya. Bagaimanapun ia tak boleh terlihat gagal di kencan pertamanya bersama Taehyung. Kekasih barunya itu akan mengajak Jimin ke taman bermain, dan ia rasa dirinya tak mungkin sanggup jika diajak bermain wahana ini itu. Tapi Jimin enggan mengecewakan Taehyung. Tinggal tiga jam lagi dan ia harus berbenah sekarang juga.

Kakinya ia paksa untuk melangkah ke kamar mandi setelah sebelumnya ia meraih handuk di jemuran yang ada di balkon kamarnya. Cepat-cepat ia mandi sambil mengabaikan hawa dingin yang menyentuh permukaan kulitnya.

Lalu sampailah ia ke tahap yang paling menyebalkan; memilih pakaian.

            Jimin menyesal karena tidak membeli baju-baju keren jika Jungkook mengajaknya ke H&M, Zara, Mango atau tetek bengek lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jimin menyesal karena tidak membeli baju-baju keren jika Jungkook mengajaknya ke H&M, Zara, Mango atau tetek bengek lainnya. Sekarang yang ia punya hanyalah beberapa kemeja kotak-kotak, kaos polos berkerah, kaos dengan gambar band favoritnya atau sablonan norak maha kampungan dan beberapa kemeja putih yang ia pakai untuk ujian di kampusnya.

Kepalanya semakin pening. Setelah setengah jam memindai baju-bajunya, Jimin menghela nafas panjang, akhirnya ia mengambil salah satu kemeja kotak-kotak bersemu abu-putih-biru, dikancingnya rapi jali, dan dipadukan dengan celana denim panjang berwarna hitam. Rambutnya ia tata secara seksama dengan gel, dan wajahnya ia beri pelembab serta eyeliner tipis-tipis.

Selesai.

Sisa dua jam lagi. Jimin tak mau ketiduran, namun matanya sungguh mengantuk. Ia akhirnya memutuskan untuk duduk di ranjang sambil bersandar ke headbed lalu memasang televisi, hendak menonton serial terbaru lewat DVD yang dibelinya kemarin.

Gelak tawa tunggalnya menguar karena tingkah konyol si pemeran utama ditimpali oleh galaknya lawan main. Beberapa menit film berjalan, mata Jimin semakin berat. Pandangannya mulai mengabur, dan... ia terbuai ke alam mimpi.

—Heartmade—

"...min? Jimin?"

Kesadaran Jimin kembali lamat-lamat. Ia mengucek matanya. Tiba-tiba obsidiannya membulat, bibirnya membeo melihat jam dinding yang menampilkan pukul sepuluh lewat dua puluh menit. Belum lagi panggilan lembut dari luar pintu apartemennya disertai ketukan-ketukan pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Heartmade (Vmin)Where stories live. Discover now