Modus

287 15 4
                                    

Di pelajaran ke 4 raga menghampiri Mauren...
"Mau Lo tau ga yang ini apa sih jawabannya?"

Mauren hanya menganggukkan kepalanya seraya memberikan catatannya kepada raga.

"Ren gua tau nih jawaban nomer 5"

"Eh Bobi , apa bob?" Jawab Mauren dengan tangan spontan menarik buku catatannya dari raga.

Raga hanya bisa diam dan memandangi Mauren yang sudah tiba tiba menarik paksa catatan Mauren sendiri dari mejanya, dan memperhatikan Mauren yang sedang serius mengisi jawaban No 5 dari Bobi .

"Mau, apaan sih jawabannya?" Raga memegang tangan Mauren yang sedang menulis, dan iya... Seperti biasa Mauren hanya bisa diam dan memperhatikan apa yang dilakukan raga. Cukup lama tangan Mauren akhirnya di lepaskan oleh raga.

"Eh sorry ya , ga sengaja abisnya lo, juga ngambil maksa buku Lo tadi" Raga memberikan senyum smirk licik miliknya. Dan duduk dibelakang bangku Mauren.

Tidak lama rombongan yang memang terkenal nakal di sekolah itu datang dan memukuli Bahar, yang memang waktu istirahat tadi dia dengan rombongan itu mempunyai masalah.

Bahar jatuh di kaki Mauren dan raga dengan spontan berdiri di belakang Mauren, dengan tujuan menjaga Mauren agar tidak terkena serangan dari rombongan itu. "Ya ampun Bahar!!! Lo kenapa?" Mauren kaget dengan kondisi Bahar yang tiba tiba jatuh di kakinya.

Rombongan itu sebenarnya juga teman teman raga di sekolah tapi raga dengan mereka tidak sekelas.

Bahar berdiri membenarkan bajunya dan dengan cepat rombongan itu kembali ingin menonjok Bahar tapi Bahar dengan cepat menghindar dan raga yang sedang di belakang Mauren dan samping bahar akhirnya terkena tonjokan itu.

"Sorry ga sorry!!" Ucap Haris kepada raga dengan tangan yang di satukan membentuk permohonan maaf.
Raga masih mengusap usap pipinya yang terkena tonjokan dari Haris.

"Mau Lo apa? Gue udah berdiri di sini dari tadi!! Apa Lo ga liat?" Raga membentak Haris dengan wajah yang memerah padam karena marah.

"maaf ga! Gue ga tau gue terl.... Akhhh!!!!!" Raga menonjok pipi Haris hingga Haris jatuh di lantai, raga memegang kerah baju Haris dan meneruskan bicaranya yang barusan terpotong oleh Haris.

"gue belom selesai ngomong! Masih untung Lo ngenain gua kalo sampe ngenain Mauren bisa abis Lo sama gue!" Ancam raga dan berlalu pergi meninggalkan Haris yang masih terjatuh di lantai.

"Lo gapapa kan mau?" Tanya raga dengan memberikan senyumnya walaupun dia masih merasa sakit karena tonjokan Haris tadi.

"Iya gapapa" Mauren masih heran dengan apa yang tadi dilakukan raga terhadap Haris dan penasaran apa yang di katakan raga kepada Haris sampai Haris memandang Mauren dengan ekspresi ketakutan seperti itu.

Raga apa yang Lo omongin ke Haris? Kenapa Haris ngeliat gue ketakutan kaya gitu? Apa ada hubungannya sama gue? - batin Mauren.

"Mau! Ko ngelamun?" Raga mencubit pipi Mauren gemes.

"Hah? ihh raga lepasin !!" Mauren mengambil tangan raga yang ada di Pipinya dan meneruskan bicaranya "Ngga papa kok, Sakit ya? Kena tonjok?" Mauren melihat pipi raga dan mengusapnya.

"Iyalah sakit sakit banget malah" jawab raga dengan nada yang di buat buat.

Kadang gue suka mikir sakitan manasih? Itu sama nunggu Lo peka? Batin Mauren.

"Ko bengong?"

"Ah ngga"

-------

Sepulang sekolah Mauren dan Indri langsung pergi ke restoran Italia yang baru dibuka dan ada diskon disitu.

Kayanya aku kenal deh sama motor ini -  batin Mauren

  Akhirnya bisa publish juga😅 setelah sekian lama Bingung mikirin konflik 😄

sebenernya sih ini cerita aku sendiri 😅 aku ngambil dari buku harian aku 😀 dan Tara..... Jadinya seperti ini 😄😄 semoga suka ya..

   Jangan lupa vommentnya ya 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-India's my favorite-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang