Badmood

10 0 0
                                    

Di lapangan sekolah, Thalia membawa buku dan celingak-celinguk mencari osis dan 7 inti untuk di mintai tanda tangannya.

"Ck. Udah 30 menit, tapi baru dapet 2 tanda tangan. Apalagi 7 inti belum dapet sama sekali." ucap Thalia sambil melihat arlojinya

Thalia duduk di bangku koridor sambil menatap malas ke arah lapangan dengan orang orang yang sedang berlarian untuk mendapatkan tanda tangan kakak osisnya.

Tiba-tiba seorang langsung duduk di sebelah Thalia.

Thalia hanya melihat sekilas ke arah orang itu dan ternyata itu lalu tatapannya kembali melihat arah lapangan.

"Kenapa lo gak cari tanda tangan osis?" ucap lelaki itu

"Bukan urusan lo. Lo siapa juga gue gak kenal" jawab Thalia cepat dengan ketus.

"Jelas urusan gue. Gue Raken gue ketua osis disini" ucap Raken dengan tegas yang membuat Thalia membelalakan matanya tak percaya.

Raken langsung merampas buku yang berada di tangan Thalia dengan cepat. "Eh apa-apaan sih lo? Balikin gak?!" Ucap Thalia sambil mencoba mengambil bukunya kembali.

"Diem. Gue bakal balikin ini nanti"Jawab Raken.

"Nanti kapan?! Gue gak percaya sama lo. Lo gak pasti" Ucap Thalia dengan teriakan yang membuat Raken menutup telinganya dengan berjalan meninggalkan Thalia yang sedang kesal dengan ulahnya.

------------------------------------------------------

Raken memeriksa buku Thalia yang cuma berisi tanda tangan 2 orang osis.

"Oh jadi nama cewek ini Thalia Pratama" batin Raken sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Kemudian Raken langsung pergi mencari teman teman osisnya.

------------------------------------------------------

Thalia terus menggerutu sepanjang koridor sambil menuju kantin. Setelah memasukki kantin, ia memesan minum, kemudian duduk dan menyandarkan badannya di kursi yang berada di pojok kantin.

"Kayaknya aus banget" ucap Raken dan membuat Thalia melihat orang yg ada di sebelahnya meminum minumannya dengan cepat.

Bahkan Thalia  tidak tau sejak kapan orang itu berada duduk di sebelahnya.

"Sejak kapan lo di sini?" Tanya Thalia dengan mata tajam.

"Menurut lo " Ucap raken sambil menaikan satu alisnya.

"Lo ngapain lagi duduk sebelahan sama gue?" ucap Thalia dengan sinis.

"Terserah gue mau duduk di mana aja" Jawab Raken dengan cepat.

"Modus lo" Jawab Thalia dengan ketus.

Thalia dengan cepat menghabis kan minumannya.

"Udah abis tuh minumannya masih aja diminum" Ucap Raken sambil terkekeh.

"Apa banget sih lo. Gue bilangin abang gue tau rasa lo" jawab Thalia dengan muka juteknya.

"Gue baru tau kalo lo marah tambah cantik" Goda Raken.

"Lo tuh ap---" Perkataan  Thalia terpotong karena mendengar deringan hp Raken.

"Nanti ya marahnya. Gue ada urusan" Ucap lelaki itu terkekeh sambil berjalan keluar kantin dan mengangkat panggilan.

"Buku gue woii" Triak thalia

"MOS hari pertama aja udah bikin badmood gimana besok besok. Mana buku gue belom di balikin" batin Thalia.

Sorry for typo
•Happy reading ya guys
•Tungguin chapter selanjutnya ya

Don't forget to vote!!

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang