Prologue

30 6 0
                                    

Musik berdentum-dentum di sebuah ruangan dengan papan tulis di depannya.

Walau hanya bermodalkan ponsel, suaranya cukup nyaring di dalam sini.

Aku duduk di bangkuku dan bertepuk tangan sambil sesekali meneriaki seorang gadis yang tengah menari di depan sana.

"Woaaa!!! Kim Je Neul jjang!!" Aku berteriak. (Keren)

Je Neul tersenyum dan kembali menari layaknya member girl grup yang telah terlatih.

Tak dapat dipungkiri, dia punya skill dance yang bagus. Segala tarian boy and girl grup sudah dikuasainya. Sebagai contoh dance Very Nice milik Seventeen, dia hafal seluruh gerakannya sehari setelah mv itu rilis.

Kadang aku berpikir, apa rutinitasnya hanya sekolah hingga petang dan berlatih dance sampai esok pagi kemudian sekolah lagi.

Entah angin apa yang membawanya, gadis bernama Jang Nara ikut bergabung bersama Je Neul. Ia menari sebisanya sambil berteriak, "...not not today...", mengikuti alunan lagu Not Today milik BTS yang tengah terputar.

Je Neul memisahkan diri dari Nara dan mengambil ponselnya untuk mempause lagu Not Today.

Nara berhenti bergerak dan memprotes, "Ya! Kenapa dimatikan?"

"Kalau tidak bisa ya tidak usah menari! Kau membuatku mual." Tepat setelah menghina Nara, Je Neul mengambil tempat di sampingku.

Si korban penghinaan mencebik dan menghampiri kami.

"Apa tarianku menjijikkan?" Nara bertanya dengan wajah suram.

Aku mengedikkan bahu sementara Je Neul membalas, "Jeongmal. Kau menari seperti orang kerasukan!" (Sangat)

Nara hanya mendesis dan ikut bergabung bersama kami.

"Padahal kan aku ingin menjadi seperti Irene Red Velvet, debut dan sukses di bawah label SM. Tapi kalian bilang tarianku menjijikkan ditambah wajahku pas-pasan. Apa aku bisa jadi artis?" Ia menghela nafas. "Yah, kurasa aku harus mengubur angan-anganku itu dan membuka kedai seperti orangtuaku saja."

Aku bangkit berdiri. "Ya! Neo waeyo? Kenapa kau jadi putus asa seperti ini? Kau bukan Jang Nara yang kukenal." (Hei! Ada apa denganmu?)

"Habisnya kal—"

"Kau kan bisa berguru pada Je Neul!" Aku berkata, hampir menjerit, setelah ide cemerlangku menyapaku.

Je Neul mengerjapkan matanya beberapa kali, bingung dan terkejut disaat bersamaan.

"N-ne? Naega wae?" Tanyanya sambil menunjuk dirinya. (Apa? // Kenapa harus aku?)

"Diantara kita bertiga, yang paling jago menari kan, kau?"

"G-geundae—" (T-tapi)

"Jebal... Kita kan temaaaan..." Entah sejak kapan, Nara sudah memeluk kaki Je Neul. (Kumohon)

"Ya! Neo mwoya! Jangan memeluk kakiku!" Je Neul berusaha melepaskan Nara, namun gadis itu malah semakin mengeratkan pelukannya pada kaki Je Neul. (Hei! Apa-apaan kau ini!)

Aku tertawa melihat tingkah keduanya. Mereka tetap seperti anak kecil walau usia mereka telah memasuki angka 18.

"Jinha-ssi,"

Aku menoleh saat seseorang memanggilku.

"Ne. Waeyo?" balasku pada seorang gadis yang kini telah memasuki ruangan ini beberapa detik lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cause of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang