Chapter 1

175 14 4
                                    

Sepatu All star hitam tiba tiba melangkah dengan cepat tepatnya berlari, ketika Pak Tyas satpam sekolah SMA Candrawinayah menutup gerbang.

Teriakan melengking membuat Pak Tyas menghentikan kegiatannya dan menoleh ke sumber suara. Pak Tyas berdecak sebal seraya memberi jalan untuk orang yang tadi memanggilnya.

"Duh neng Lusi!Kirain siapa!Kok bisa telat neng?Cepet masuk neng keburu bel bunyi. Tuh dua menit lagi" Ucap Pak Tyas ketika melihat Lusi Fety Debora atau yang sering di panggil Lusi berlari kecil menerobos gerbang.

"Iya ni pak, mobil nya mogok di jalan, terus waktu nyari angkutan umum eh malah gak ada makanya aku lari lari gini" Lusi mengusap dahi nya yang penuh dengan keringat. Pak Tyas yang mendengar penjelasan Lusi hanya manggut manggut saja.

"Yaudah neng cepet masuk keburu bel"

Lusi yang mendengar perkataan Pak Tyas langsung berlari menuju kelas nya walau dirinya sudah sangat lelah dan tidak ada energi untuk berlari lagi. Tapi apa boleh buat, ia tidak mungkin berjalan santai yang ada dirinya akan dihukum. Mengingat hari ini adalah pelajaran Bu Bety ia tak mungkin berjalan santai.

"LUSI!"

Lusi menghentikan larinya ketika melihat Gya sahabat terbaik Lusi yang sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Lo darimana?" Lusi menautkan alisnya melihat Gya yang belum masuk kedalam kelas padahal bel sudah berbunyi sedari tadi.

"Habis dari ruang guru, manggil Bu Bety" Ucap Gya sambil berjalan santai meninggalkan Lusi yang masih berdiri menatap dirinya.

"Terus Bu Bety nya ada?" Lusi mensejajarkan langkahnya dengan langkah Gya.

"Ada, bentar lagi dia otw ke kelas. MAKANYA LO CEPET MASUK JANGAN NGAJAK NGOBROL MULU!" Gya masuk ke dalam kelas dengan kesal.

"Pms nya kumat"

Lusi masuk ke dalam kelas disusul oleh Bu Bety.

***

Lusi berdecak kesal ketika ada sesuatu yang menganggu tidur siang di dalam kelasnya ini. Dia paling tidak suka jika sudah ada yang mengganggu tidur nya atau mengganggu dirinya yang sedang menggunakan earphone.

"Apa sih?!" Lusi terbangun dan menepis tangan yang sedari tadi menggoyangkan badannya. Di saat bel istirahat berbunyi, Lusi lebih memilih diam di kelas dengan tidur nyenyak tanpa ada yang mengganggu. Lusi Fety Debora adalah cewek yang sabgat tertutup, tak ada satupun yang mengetahui kehidupannya. Bahkan, Amalia Gya Megantara pun sama sekali tidak mengetahui kehidupan Lusi. Padahal Gya dan Lusi bersahabatan sejak kelas satu SMP.

"ANTER GUE KE KANTIN!" Ucap Gya dengan melengking membuat orang yang berada dalam kelas melirik Gya dengan aneh.


"Kecilin suara lo gy, gue malu sumpah sama suara lo yang cempreng itu." Kata Lusi dengan menekan kata cempreng nya.

"LUSI!" Lusi hanya berdecak kesal dengan suara melengking yang dikeluarkan Gya.

"Lo ngerti ga sih?Ke-ci-lin-su-a-ra-lo!"

"Makanya anter gue ke kantin!"

LUSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang