Gerbang

16 1 0
                                    

Kala itu, aku bermimpi aneh.

Aku ada di sebuah padang luas, kulihat gerbang besar berjarak lumayan jauh dari tempatku berdiri. Aku berlari menghampiri. Ketika sudah dekat, kusadari bahwa apa yang ada di balik gerbang itu tak ada bedanya dengan tanah yang kupijak saat itu. Lantas, mengapa ada gerbang di sini?

Mengabaikan rasa heranku, aku melewati gerbang itu. Sungguh aneh! Pemandangan di sekelilingku berubah. Padang itu hilang tergantikan oleh padang lain, yang memiliki dua gerbang lain di ujungnya. Padang ini ramai oleh manusia. Semuanya sedang berbaris seolah menunggu giliran. Namun, tak ada yang bercengkerama dengan satu sama lain. Mereka semua hanya termenung sendirian, tak memedulikan orang di depan atau belakang mereka.

Bagian aneh berikutnya: sosok bersayap yang mengaku ia adalah malaikat menghampiriku. Aku terkejut. Sudah matikah aku? Namun malaikat itu menggeleng dan tersenyum, belum, jawabnya. Lantas, mengapa aku ada di sini? Di manakah aku?

"Ini akhirat, engkau datang atas perintah dan izin Tuhan," jawabnya.

"Tuhan bilang apa?" tanyaku lagi.

"Dia menyuruhku mengajakmu berkeliling akhirat," malaikat itu mengulurkan tangannya, "agar engkau tahu mana yang akan kau pilih jadi tujuanmu bila kau mati nanti."

Surga, tentu saja, jawabku dalam hati. Tentu saja aku akan memilih surga, meskipun aku tidak diajak keliling akhirat. Bukankah itu yang dikejar oleh umat manusia untuk kehidupan abadi mereka? Namun, aku tidak menjawab perkataan sang malaikat, aku menerima uluran tangannya dan mengikutinya.

Sang malaikat menjelaskan apa yang terjadi di sekitar kami. Namun, aku tak begitu memperhatikan ucapannya. Aku lebih tertarik pada perbedaan jelas antara barisan gerbang satu dan barisan gerbang dua. Gerbang satu lebih sedikit orangnya. Aku bertanya, Menuju manakah gerbang-gerbang itu? Mengapa jumlah barisan satu dan dua berbeda?

"Ah," jawab sang malaikat. "Nampaknya sudah jelas, bukan? Barisan satu menuju surga, yang kedua neraka."

Aku mengernyit. "Banyak sekali yang akan masuk neraka! Bukankah Tuhan memberikan pengampunan bagi hambanya yang berdosa, maka ia akan dimasukkan ke surga?"

Sang malaikat mengangkat bahunya. "Agaknya, Tuhan telah lelah menghapus noda."

GerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang