[Prolog] Aydan's Coming //Kedatangan Aydan

8 0 0
                                    

#Jakarta, June 10th 2014
Nadia is really want to end herself curently. She's really tired of her world, everything. Her school, family, even herself, she dind't have any purpose to be alive.

Currently, A knife is perfectly in her garsp. Her eyes swelled, her tear is finally dried, can't weep anymore.

"I... can't stand anymore, lord" she sobs. Quietly, a knife grasped tightly by her falls down as her garsp going to be limp. In addition, her left hand pats her chest easily which is very hurt as though fallen by a hundred tons steel.

"I CAN'T STAND IT ANYMORE, MOM, DAD! HAHAHAHA"

So frightening.
A cry that was cracked, is going to be a creepy laugh. The room's door locked by Nadia sound noisy cause of the knock, given by her auntie.

Nadia wants to suicide herself.

"NADIA, PLEASE HEAR MY EXPLANATION FIRST, HONEY!" Ranti, the only Nadia's auntie was never tired knocking the door from outside the room. She did't know what to do about Nadia which is actually the things happened repeatedly.

Nadia has done things like this repeatedly. Start from jumping from the balcony faddishly, menace her auntie with the scissor, until almost hurt her lovely pet, the cat--miko, by Nadia's terryfing act.

Her hard experience after the accident one half year ago makes Nadia's gonna end everything

But, it seems that Nadia's problem is more serious. Particularly she locks the door and wanna do this herself. Fortunately, Ranti is home now. At least, Ranti can relax Her from outside the room, but she can't.

"I'm sorry, auntie" said Nadia quitely. She takes back the falled knife.

BRAKKKKKK

The knife was fell again, she shocked, feel mad cause of her failed suicide fir several times.
But not.. not her auntie made it failed.

A boy who came out from the wardrobe suddenly.

"Nadiaa.. NADIA!!!" Yells Ranti knocked the door hard. Thought that Nadia has done something wrong there.

"Wh..who are you..?" Said Nadia quietly.

"WHO ARE YOU!!!!!!!!"

Nadia stare a boy bleary---he seems like coeval to Nadia--suddenly came out from Nadia's wardrobe.

The boy stared at Nadia confusedly. From starting looked at himself from up to toe which is fine, stare around the room, until stare at the girl in front of him that she seems like unfine. He stared at Nadia confusedly.

Ranti stops knocking the door, make her ear gettin closer to the door, tryin to hear Nadia--speaking to whom.

"Hmm, I'm sorry for shocked and failed your suicide. But, it seems like my duty to failed you, and protect you." Said the boy smiling to Nadia.

"..."

"Oh, Nice to meet you, I'm Aydan!" Said him cheerfully.

Everything, starts from now.

((I'm sorry for the bad bad grammar ever, i just tryin to write a story in English and Indonesia, just wanna practice my English tho. By the way here is the Indonesian version))

*****

#Jakarta, 10 Juni 2014

Nadia benar-benar ingin berhenti saat ini. Ia benar benar lelah akan dunianya, semuanya. Sekolahnya, keluarganya, bahkan dirinya sendiri benar-benar tak punya tujuan lagi untuk hidup.

Sebuah pisau dapur sempurna berada digenggamannya saat ini. Matanya sembab, air matanya mengering sempurna, tak bisa ia menangis lagi

"Aku... Sudah tak tahan lagi ya tuhan..." Isaknya pelan. Perlahan pisau yang ia genggam kuat terlepas seiring dengan genggaman yang makin melemas. Disamping itu, tangan kirinya malah asik menepuk-nepuk dadanya yang ia rasa sangat sakit bagai dijatuhi dengan baja beratus-ratus ton beratnya.

"AKU SUDAH TIDAK TAHAN IBU!! AYAH!! HAHAHA"

Sangar,
Tangis yang telah pecah sejak tadi seakan berubah drastis menjadi tawa yang mengerikan. Pintu kamar yang Nadia kunci rapat-rapat terdengar bising dengan ketukan yang sejak tadi dilayangkan oleh tantenya dari luar.

Nadia ingin bunuh diri

"NADIA, DENGAR DULU PENJELASAN TANTE,SAYANG!" Ranti, tante nadia satu-satunya, tak lelah mengetuk-ngetuk pintu kamar nadia nadia dari luar. Ia tak tau harus berbuat apa atas perbuatan nadia yang sebenarnya sudah berulang kali terjadi.

Nadia sudah berulang kali melakukan ini. Mulai dari iseng2 lompat dari balkon rumahnya, mengancam tantenya sambil memegang gunting, hingga hampir melukai kucing peliharaannya sendiri,miko, dengan ulahnya yang mengerikan.
Pengalaman pahit pasca kecelakaan satu setengah tahun silam membuat nadia benar-benar ingin mengakhiri semuanya.

Namun kali ini sepertinya nadia sudah semakin parah. Terlebih ia mengunci pintu kamarnya dan melakukan ini diam-diam. Untung Ranti dirumah sekarang. Setidaknya, Ranti bisa menenangkan Nadia dari luar kamar, namun sepertinya tak bisa.

"Maaf tante" ucap nadia pelan, ia langsung mengambil pisau dapur yang sempat ia jatuhkan.

BRAKKKKK

Pisau Nadia terjatuh, ia terkejut, merasa marah atas gagalnya ia bunuh diri untuk yang sekian kalinya. Tapi bukan, bukan tantenya yang kali ini ini menggagalkannya. Melainkan seorang anak laki-laki yang tiba-tiba keluar dari lemari pakaian nadia.

"NADIAAA!!" Teriak tante Ranti kuat sambil menggedor-gedor pintu. Menyangka bahwa nadia telah melakukan sesuatu di dalam sana.

"Kau.. Siapa?" Ucap nadia pelan.

"KAU... SIAPA!!!!!!!"

Nadia menatap nanar kebingungan seorang anak laki-laki yang kira-kira seumurannnya tersebut tiba-tiba keluar dari lemari pakaiannya.

Anak laki-laki tersebut menatap bingung. Mulai dari menatap tubuhnya dari atas ke bawah yang sepertinya baik-baik saja, menatap sekeliling ruangan, hingga menatap seorang anak perempuan yang tidak terlihat baik-baik saja berada di depannya. Menatap dirinya bingung.

Ranti menddak menghetikan gedoran pintunya, ia menempelkan telinganya ke daun pintu, mendengar nadia--- berbicara dengan orang lain.

"Hem maaf sebelumnya mengagetkan dan menggagalkanmu, tapi sepertinya itu jadi tugasku saat ini untuk melindungimu" ucapnya sambil tersenyum.

"...."

"Oh ia, nadia salam kenal, aku Aydan!" Ucapnya bahagia.

Semuanya, dimulai dari sini

***

Atas NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang