vi. ngobatin luka

2.2K 680 278
                                        

(sorry for the harsh words😭)








"lo gak kenapa-kenapa?" kata kak taedong sambil meriksa tanganku dengan panik.



"anjing," teriak kak taedong pas nemuin luka di tanganku, "bajingan."

mukanya keliatan marah, aku sampai takut ngeliatnya.









sumpah, kayak gini baru aku percaya kalo kak taedong itu beneran preman.







"ikut gue ke uks, luka lo harus diobatin," kata kak taedong sambil naroh tanganku di pundaknya.

"sshhh," tiba-tiba dia meringis, pasti gara-gara tanganku kena ke luka yang ada di pundaknya.

"kak, aku gapapa," kataku ke kak taedong.

cowok itu malah natap aku dengan pandangan yang serem banget, "diem, gak usah banyak protes."






yaudah, aku akhirnya cuma bisa diem nurutin kata-katanya.








💚💚💚


pas sampe di uks, kak taedong dengan telaten ngebersihin luka yang ada di tanganku.

aku gak ngerti, padahal luka dia jelas lebih banyak daripada aku, kenapa malah aku yang diobatin?


"ngapain sih lo pake ikut-ikutan?" marah kak taedong sambil nempelin hansaplast ke lukaku, "lo gak bisa liat sikon ya? lo gak tau itu bahaya?!"

aku cuma bisa diem, takut banget dimarahin gini.


"anjing emang, gue harus bikin perhitungan," gumam cowok itu.

kemudian, cowok itu langsung berdiri berjalan menuju pintu keluar.







aku gak tau sih kayaknya aku kerasukan juga, soalnya tiba-tiba aja aku narik tangannya kak taedong dan nahan dia.

"ssshhhh," cowok itu meringis lagi. kayaknya sih gara-gara aku megang lukanya.

"kak, gimana kakak mau buat perhitungan kalau kakak aku pegang aja udah kesakitan gitu?" marah aku ke dia, biarin aja gantian, emangnya dia doang yang bisa marah?

"mending sekarang kakak duduk deh, kakak yang lebih perlu diobatin daripada aku," kata aku ke kak taedong lagi.




cowok itu cuma diem ngeliatin aku.






kemudian, yang bikin aku kaget, ternyata dia nurut dan langsung duduk di sebelahku.











lalu, tiba-tiba dia ngebuka kemeja putih seragamnya.

jelas aja aku kaget, "kak! mau ngapain?!"





"lo nanya gue ngapain? kata lo mau ngobatin luka gue?" tanya kak taedong ke aku dengan santai sambil naroh seragamnya di sandaran bangku.






aduh, bener juga ya, kan lukanya banyak di badan juga.





kok aku mikir yang enggak-enggak.


"ehh, iya, maaf kak."





aku langsung berdiri dan meriksa lukanya yang ternyata ada banyak banget.

dan dengan pelan-pelan, aku ngebersihin luka yang ada di lengan dan pundaknya.

beberapa kali, kak taedong meringis pas aku makein betadine ke lukanya.





sumpah ya, dia gak sakit apa dapet luka sebanyak ini?

aku luka secuil aja tadi udah sakit banget dan mau nangis rasanya.





luka di badan kak taedong akhirnya berhasil aku pakein hansaplast dan perban dengan rapih semua,

sekarang, aku mulai meriksa luka yang ada di mukanya.

aku ngebersihin darah yang ada di kepalanya dan nutup luka itu dengan perban.



kemudian aku melirik ke luka terakhir yang belom aku obatin.


luka yang ada di pinggir bibir kak taedong.



dengan pelan-pelan, aku menyentuh luka di pinggir bibirnya.

"sshhh," kak taedong langsung meringis begitu aku nyentuh lukanya.





aduh, kenapa aku malah jadi deg-degan gini?








kemudian, tiba-tiba aja kak taedong nahan tanganku.

dan cowok itu mulai mendekat ke aku.








sampai akhirnya bibir kak taedong nyentuh bibirku dengan lembut.

elsker ― taedong ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang