Merubah Hari Menjadi Cerita

16 3 0
                                    

Seoul, 25 Januari 2016
Kau tau menjadi pintar saja tidak cukup? Kau tau jaman sekarang banyak orang mencari kekasih dari fisik, tidak semua orang suka dengan dirinya sendiri. Aku hanya Jo Yelim gadis pintar yang tidak menarik, "kenapa kau harus pintar sedangkan kau tidak cantik?" itu selalu menjadi pertanyaan teratas di kepalaku. aku menyukai seseorang, ia cukup tampan, tapi bodoh, pastinya dia terkenal di sekolah, banyak yang mau menjadi kekasihnya termasuk aku, mungkin nol dari seribu orang yang beruntung mendapatkannya dan aku menempati urutan ke nol itu, jika keberuntungan berpihak kepadaku mungkin saja aku akan merubah angka nol itu menjadi satu

ngerti ga

Seoul, 26 januari 2017
Pagi hari di kota Seoul, ditemani gerimis kecil. Alarm berdering tidak ada yang peduli, aku masih berkeliaran di dunia mimpi, mungkin jika anjing ku tidak menggonggong aku akan tidur selamanya.

"Ya gua bangun" kataku sambil mengelus anjingku

Selesai mandi, aku langsung turun ke bawah. Sudah siap nasi dan irisan ayam di meja makan. Ibuku selalu menyiapkan sarapan pagi sebelum ia pergi kerja, dan membiarkan aku bangun sendiri. Sudah lama aku tidak merasakan apa rasanya sarapan bersama keluarga.

Aku bergegas meninggalkan rumah menuju sekolah

Sial, pagi-pagi sudah melihatnya bersama gadis di bawah pohon.

"YAAAAAK" dua gadis melambaikan tangannya dan langsung lari ke arahku

"Heraaa Sejeooong" sapaku

"euuuum kangen" sosor Sejeong sambil ingin memelukku dan Hera

"Apasih bau"

"Ayo kekelas"

"Ayo"

Kelas begitu sepi, sekarang pelajaran sejarah Pak Kim guru terkiller sepanjang sejarah sekolahku.

Aku hanya bisa melihat ke jendela saat Pak Kim menghadap ke papan tulis, menghitung jumlah burung terbang melewati kelas ku, sayangnya tidak ada burung hari ini.

Sekarang waktunya berganti pelajaran, matematika. Keberuntungan berpihak kepada kelasku. GURUNYA TIDAK MASUK

Rutinitas setiap jam kosong. Aku, Hera, Sejeong pergi ke atap

"Ya dia gabakal peka kalo lu ga ngode"

"Ya gimana mau ngode, ngeliat aja kaguat"

"Kenapa? Mual? Dia jelek?" sosor Sejeong

"Diem kalo mau ngeliat matahari terbit besok pagi"jelas Hera

"Emang jelek" kata ku

Mereka diam

"Alhamdulillah masih bisa liat matahari" balas Sejeong dengan nada meledek kepada Hera

-------

Sebelum kembali kekelas aku ke kamar mandi untuk membasuhi wajahku

Di perjalanan dia di depan ku, iya dia. JEON WONWOO

Menghampiriku dengan membawa dua minuman dingin, tidak, aku tidak mengharapkannya, tapi dia diam tepat di depanku, dan mengarahkan tangannya kepadaku sambil memberi minuman itu. aku tidak tidur, aku tidak sedang berkeliaran di dunia mimpiku, atau tidak ada dering alarm yang selalu ku abaikan.

"Buat lu" katanya

Aku langsung mengambil minuman itu dan tersenyum tanda terimakasih. ia langsung berjalan ke belakangku, aku masih melihatnya tanpa kedipan mata sekali pun

Sial

Dia memberi minuman satunya kepada gadis yang baru di lewatinya dan berkata "buat lu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another Level; jwwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang