Yol dul

48 6 1
                                    

Mungkin ini adalah cerita yang menarik dari part sebelumnya.

Tadi siang saat pelajaran mtk wajib, kelas aku harus ngerjain tugas dan dikumpulin hari itu juga karena gak ada gurunya.

So, sebagai murid teladan, gadeng hehehe kita semua ngerjain tugas itu.

Saat sudah mulai bosan dengan gambar-gambar ruang yg ada di buku.

Aku mencoba untuk berkeliling menghilangkan bosan tersebut.

Sebenernya aku punya tujuan saat berkeliling, aku ke meja belakang untuk menagih map mtk minatku yang dipinjam pada temanku yang cita-citanya jadi istri perwira itu, wkwkw.

Tapi bukan itu bagian terpentingnya.

Saat aku ingin kembali ke tempat dudukku yang berada di depan.

Tiba-tiba temanku memintaku untk mengambil penghapus yang ada di belakangku.

"Zir, Zir tolong ambilin penghapus yang ada di zaki"

Sebenernya aku tidak kaget kalau dia ada di belakangku tapi aku tidak menyangka jika aku harus mengambil penghapus yang ia sudah pegang di tangannya.

Di tangannya.

Di tangannya.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Dengan rasa gugup aku mengambil penghapus yang ada ditangannya.

Sangking gugupnya aku sampai tidak berani mengahadap kearahnya.

Mataku hanya terfokus pada penghapus yang ada di tangannya.

Asdfghjkl.

Kalian tau kan kalau ngambil penghapus yang ada ditangan orang itu kemungkinan sekali untuk bersentuhan dengan tangan kita?

Dan ya, aku menjadi salah satu kemungkinan sekali itu.

Rasanya?

Biasa aja.

Gak deg-degan sama sekali.

Tapi begitu sampai di tempat dudukku.

Aku tidak bisa berhenti tersenyum.

Walaupun tetep gak deg-degan juga sih😂

Ya sepertinya wajahku memerah.

Entah aku juga tak tahu.

Huh.

Aku sampe capek senyum terus.

Aku berharap semoga ada cerita-cerita menarik lagi antara kamu dan aku lagi.

😊😊😊😊😊

~
Z.
22-07-17

Aku, Kamu, Kita(?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang