chapter 1😊

1.8K 59 12
                                    

"A journey of a thousand smiles begin with a single step"

Btw,,ini ff pertama aku,jadi aku harap kalian bisa memberi saran padaku agar aku bisa membuatnya lebih baik..okee
Hope you like it!
Comment me thats better✌

. . .

. . .

. . .

"Jiaaa..!Jin hyung , kau sedang apa?" teriak seorang namja dari seberang kelas sambil menyipitkan matanya , melihat sahabatnya yang dari tadi asyikk menulis-nulis di sebuah buku .

Jin yang mendengar teriakan itu menoleh ke asal suara tersebut . Ia hanya menggeleng dan melanjutkan kembali keasyikannya . Jimin , namja yang berteriak tadi merasa sedikit kesal dengan jawaban gelengan Jin, Jimin pun berlari menyebrangi lapangan sebagai pemisah kelas mereka dan menuju ke arah Jin.

"Hey, tega sekali kau tidak menjawabku.." sela Jimin dan menjitak kepala hyung nya itu.
"Dasar tidak sopan! Aku ini lebih tua dari mu,mengerti?!"kesal Jin sambil mengelus kepalanya.

"Hehehe..mianhe hyung..kau juga sih, ditanya malah menggeleng,sebenarnya kau buat apa sih??serius banget..huh?!" tanya Jimin sambil menyeringai dan memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Ketika Jimin ingin mengambil buku dari tangan Jin , tangan Jin langsung menepis tangan Jimin , dan menyembunyikan buku itu disamping tubuhnya"bukan urusanmu" jawab Jin ketus.

"Hmm..baiklah,aku ke kantin saja kalau begitu"dengus Jimin,sambil pura-pura beranjak dari tempat duduknya , tetapi tiba-tiba Jimin merampas cepat buku yang disamping tubuh Jin , lalu dengan cepat berlari membawa buku tersebut . Jin yang terkejut langsung mengejar Jimin "hey, Jimin ah!!kembalikan bukuku! Awas sampai kau berani membacanya!akan aku gigit jari mu yang kecil itu..!"teriak Jin marah.

Mendengar suara Jin yang sangat keras itu membuat beberapa murid disekitar situ melihat Jin dan Jimin kejar-kejaran seperti dalam kartun 'tom & jerry'.

Jimin berlari kencang memecahkan keheningan lorong dibelakang kantin sekolah ,dan berhenti lalu bersembunyi di balik lemari bekas peralatan sekolah yang sudah tidak dipakai itu lagi.

Dengan rasa penasaran yang besar Jimin segera membuka buku yang dari tadi ia pegang kuat. Setelah membacanya, Jimin langsung tertawa pecah hingga ia terduduk kelantai , Jin yang baru menyusul dan melihat reaksi Jimin setelah membaca bukunya langsung berhenti dan berjalan pelan ke arah Jimin dengan perasaan yang campur aduk(marah atau malu mungkin:ckk).

"Hey, Jin hyung kenapa kau tidak bilang-bilang kalau kau sedang dilanda yang namanya 'jatuh cinta'? dan ngomong-ngomong , kata-kata yang kau buat ini manis juga" tanya Jimin sekaligus menggoda Jin yang sudah berdirinya didepannya. Melihat wajah Jin yang entah sejak kapan memerah membuat tawa Jimin membuyar kembali. Sungguh wajah Jin terlihat sangat lucu saat ini.

"Aisshh..kau ini,slalu saja menggangguku..apa kau tidak bisa sekali saja untuk tidak mencampuri urusanku ?"jawab Jin menyerah lalu duduk disamping Jimin dengan warna merah yang masih menghiasi wajahnya.

Jimin tersenyum dan merangkul sahabatnya itu "Jin hyung..aku ini sahabatmu,urusanmu adalah urusanku juga,sekalipun itu menyangkut soal 'jatuh cinta' mu ini, juga sejak kapan kau berani menyimpan rahasia dari ku??kau tahu kan aku tidak akan membiarkannya.." jelas Jimin panjang.

Jin adalah orang yang sedikit tertutup. Tetapi Jimin adalah satu-satunya orang yang paling dekat dengannya. Mereka sudah berteman sejak SD hingga sekarang. Jimin sudah seperti saudara bagi Jin. Jika Jin sedang mengalami masalah, Jin akan bercerita kepada Jimin, dalam suka maupun duka mereka selalu bersama.

Jimin mendekatkan wajahnya ke wajah Jin,"kau menyukai adik kelas kita yahh??.." Jin mengangguk pelan sambil tersenyum malu,wajahnya kini merah sekali seperti cabai keriting.

"Hahaha...Jin hyung,didepan banyak orang kau terlihat sangat keren dan percaya diri ,tetapi hanya urusan satu orang saja yang kau sukai, kau terlihat seperti kehilangan 'anu-mu'.." Jimin kembali tertawa menyimak kata2nya sendiri. "Aisshh..kau ini..bu-bukan begitu,entah kenapa dihadapannya aku gugup sekali..tidak seperti biasanya.."jawab Jin dengan sedikit gugup karna malu.

Love TaejinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang