🌸

232 47 5
                                    

Sujeong menjelaskan secara detail bagaimana aku membunuh seniorku, bahkan dia bilang jika aku membawa pisau lipat di balik seragamku.

Kapan aku mempunyai pisau itu? Kapan aku menyimpannya? Apa selama ini V terbangun disaat aku tertidur?

Dia menatapku, meneliti ekspresiku yang kebingungan saat mendengar ceritanya. Tapi aku merasa bahwa dia mengertu situasiku saat ini.

"Apa kamu memiliki kepribadian yang lain?"

Aku menunduk dan mengangguk pelan.

"Mind to tell me about your past?"

Orang pertama yang menerima keanehanku adalah dia. Orang pertama yang mau mendengar cerita masa laluku hanyalah dia. Ini adalah alasan aku tidak pernah ingin melepaskannya.

Setelah bercerita tentang masa laluku yang sangat gelap, dia mengangguk seperti memiliki sebuah solusi.

"Bibiku adalah seorang psikiater, kalau kamu mau sembuh, aku akan mengantarmu kesana. Aku sangat ingin dia menghilang dari dalam dirimu, aku tidak ingin Kim Taehyung menjadi tersangka karena ulah V"

Sejak saat itu, aku mulai berkonsultasi pada psikiater. Dan Sujeong memutuskan untuk membawaku untuk tinggal bersamanya agar dia dapat mengawasiku, kebetulan ia hanya tinggal bersama bibinya itu.

Setelah beberapa kali berkonsultasi, aku seringkali mengalami mimpi buruk. Semua tentang masa laluku terulang di dalam mimpi, aku jadi sering terbangun di tengah malam dengan keringat dingin yang membasahiku. Hanya satu tujuanku, kamar Sujeong. Tanpa mengetuk pintunya dulu, aku masuk tanpa izin. Dia adalah obatku, dia adalah tempatku mengeluh.

"Taehyung?"

Ia terbangun saat aku memeluknya setelah menaruh tubuhku di sampingnya.

"Aku bermimpi buruk lagi"

"Mungkin itu pertanda kamu akan sembuh? Cobalah untuk terbiasa, Tae"

"Tapi itu sangat mengerikan, aku tidak sanggup. Aku merasa V terus menghantuiku"

Dia membalikkan tubuhnya dan membuat kami saling berhadapan, lalu mengusap rambut dan pipiku. Sentuhannya membuatku tenang, nyaman, dan merasa aman. Aku sangat mencintai gadis ini.

"I'm here. Kamu jangan takut ya? Aku akan menjagamu agar V tidak mengganggumu lagi. Sekarang tidurlah"

Aku merasa gagal menjadi seorang laki-laki. Disaat seharusnya aku yang harus melindunginya, tapi malah dia yang melindungiku.

"Sujeong, apa aku membebanimu? Karena aku-"

Dia menciumku, ini pertama kalinya sejak kami berpacaran.

"Stop it. Mulai sekarang kamu itu kewajibanku. Mari saling melindungi satu sama lain"

Hal kecil yang dapat membuatku merasa aman, yaitu sentuhannya.


< past >


Konsultasi berjalan sangat lancar dan aku hampir dinyatakan sembuh dari kepribadianku yang lain. V sudah tidak pernah datang, dia mungkin menghilang dan sudah memiliki rumah lain.

Walaupun mimpi buruk itu selalu datang, tetapi bibi menyarankanku untuk membuat takdir yang berbeda dalam mimpiku.

Kalau dalam kehidupan nyata, aku hanya diam, tetapi di dalam mimpi aku harus melawan agar aku dapat merasakan bagaimana rasanya di cintai oleh keluargaku sendiri dan rasa dendam juga trauma itu dapat hilang.

Aku selalu mencobanya sarannya, tapu terlalu sulit. Pada akhirnya selalu saja ayah membunuhku.

Tapi pada suatu hari, mimpiku berbeda daei biasanya. Disana terdapat gambaran dari diriku dan dia memperkenalkan dirinya sebagai V. Dia sangat mirip denganku, hanya saja auranya terlihat lebih gelap. Kami berada disisi yang berbeda, dia hitam dan aku putih. Hanya satu hal yang aku ingat, dia berkata; "kau lemah, sedangkan gadis kita membutuhkan orang yang kuat sepertiku. Lebih baik, kepribadianmu yang baik itu mati saja agar aku dapat menguasaimu dan memastikan bahwa Sujeong aman."

Apa yang dia bilang itu benar. Aku memang tidak cocok untuk Sujeong, aku terlalu lemah. "Kalau itu baik untuknya, kuasai aku. Yang aku inginkan hanya dia tetap aman, aku tidak ingin ia disakiti oleh siapapun"

Kesalahan terbesarku.

Kesalahan terbodohku.

Membiarkan V yang sudah mati kembali bangkit dan menguasai diriku.

Sampai suatu hari saat sedang berkonsultasi, aku memberontak. Menghancurkan apapun yang ada disekitarku sampai merenggut nyawa orang yang sangat aku cintai, orang yang selama ini menjadi rumahku, Ryu Sujeong.

Saat ia ingin mencoba untuk menenangkanku, aku memukul lalu mendorongnya hingga dia terbentur sangat keras dan jatuh begitu saja.

Dan sialnya saat itu juga, aku sadar bahwa baru saja aku membunuh Sujeong.

Dia sempat bernafas untuk beberapa jam dan memberiku pesan; "Semangat, Taehyung. Hapuslah mimpi burukmu agar V tidak menguasaimu lagi. Aku mencintaimu, Taehyung"

Di detik itu juga, ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Aku pembunuh.

Aku membunuh Sujeong.

Aku menyakitinya.


< past >



Setelah bertahun-tahun melawan kepribadianku yang lain, akhirnya aku dinyatakan sembuh total.

Aku sudah mengubur mimpi burukku.

Aku sudah mengubur rasa dendamku.

Tapi hanya satu hal yang selalu kuingat.

Seorang gadis yang selalu ceria, yang selalu menjadi rumahku, yang tidak pernah menyakiti perasaanku.

Ryu Sujeong.

You're my past, but i still love you.


Fin.


ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Di buang sayang c: YAY ! Akhirnya aku post tau kok gaje dan ini emang ngetik secepat kilat. Imajinasi aku lagi tinggi jadi deh bikin ff ini hehe ♡

PAST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang