Seorang pria, dengan tinggi 179 cm, berdiri dengan tubuh setengah bungkuk.
Memicingkan mata, menatap lurus objek kecil yang terletak 250 yard di depan nya.Tangan nya mengepal keras, memegang stick golf Driver jenis nonma's five stars dengan gagang berwarna kecoklatan yang mengkilap dengan taburan emas disisi kanan dan kirinya.
Ditarik nafasnya dalam dalam, mencoba berkonsentrasi penuh pada titik hitam kecil yang sedang menjadi incaran nya.
Ini part 3 terakhir yang ia miliki. Setelah 2 part sebelumnya ia gagal melakukan Hole In One, ini adalah kesempatan terakhir miliknya.
Tang
Perpaduan bunyi dari dua benda yang berbeda jenis dan bentuk itu, sukses memecah keheningan yang diciptakan pria bermarga Min itu sesaat sebelum ia melakukan tee shot.
Shiit
Umpatnya, saat menyadari sasaran nya lagi lagi meleset.
Sudah tiga kali ia gagal melakukan Hole In One.
Yang sbelumnya tidak pernah terjadi dalam sejarah permainan golf nya.Pria yang biasa di sapa yoongi itu, meraih ponselnya dengan kasar, menghubungi seseorang yang ia anggap paling bertanggung jawab atas kegagalan nya saat ini.
"Yeoboseo" tersengar sahutan dari dalam telfon.
"Bawa caddy ini dan ganti dengan yang lain. Gue gak caddy bodoh seperti ini "
Tatap sinis pria bermanik hitam itu pada gadis cantik yang kini berdiri dengan gemetar, menunduk tak berani menatap matanya.
Ia caddy kelima yg menemani nya hari ini, yang lagi lagi harus berhenti di tengah jalan, setelah yoongi dengan terang terangan mengusir mereka, keluar dari lapangan.
________Ditmpat lain,
Pria tampan pemilik eye smile, yang diclaim memiliki tnggi beda satu senti dengan pria yang baru saja menelfon nya. Bergerak tak tentu arah menyusuri setiap ruangan loker, mencari caddy mana yang akan menjadi tumbal bagi sahabatnya disebrang sana.
Park jimin sahabat sekaligus mitra usaha min yoongi, mengelola bisnis golf and resort milik pria bermanik hitam itu bersama jeon jungkook yang juga sahabat sekaligus anggota termuda kelompok mereka.
"Kookie ya, apa yang harus aku lakukan. Si manusia es itu akan membunuh ku, jika aku tak menemukan caddy penggantinya segera "
Teriak jimmin frustasi pada pria yang kini tengah asik menggoda para caddy asuhan nya.
"Bang, gmana kalo lo kirim gadis itu kesana? Dia pasti bisa mengatasinya bukan?"
Jimin mengkerutkan dahi. Sebelah alisnya terangkat, memikirkan kata kata yang baru saja keluar dari mulut dongsaeng nya itu.
Dongsaeng keparat yang selalu bersikap tidak sopan padanya tapi selalu mampu memecahkan masalahnya.
"You right, kita gak punya pilihan lain "
Dengus jimin frustasi membayangkan satu satunya wajah yang bisa menolong nya selamat dari terkaman makhluk bernama min yoongi itu.
___________And now
Seorang wanita yang tak kalah frustasi dengan pria dihadapan nya, berdiri mematung dengan kedua tangan yang mengait di depan dadanya.
"Candy ssi, kumohon. Temani dia, hanya kali ini saja " rengek pria bermarga park itu setengah memaksa.
"Are you crazy? Gue, nemenin manusia batu kaya dia? Gak, gue gak mau" tegas wanita cantik bernama yan hee tapi lebih dikenal dengan panggilan candy itu, yang tidak lain adalah sahabat sekaligus satu satunya caddy yang bisa menyelamatkan nya kali ini.
"Please can, kali ini aja. Gue mohon sama lo " pintanya dengan lebih memelas.
"Lo tau kan alasan kenapa gue gak mau bawa temen lo itu?"
Tegas candy yang langsung disahuti cepat oleh jimin.
"Iya, gue tau dia orang yang hampir perkosa lo. Tapi kan baru hampir can, belom jadi" jawabnya Polos, seolah tanpa dosa sedikit pun.
"Lagian itukan kecelakaan, gak disengaja " tambahnya yang membuat candy hampir meledak saking kesalnya."Gila lo. Gak, gue gak mau" tegasnya dengan tanda TITIK yang sngat besar.
Tak ada pilihan lain. Jimin berlutut bak pangeran kesiangan di hadapan candy dengan kedua tangan bertaut seperti memohon.
"Can, gue janji ini yang terakhir. Stelah itu. ."
"I'll kill you after this, park jimin." Potong candy cepat, dengan nada frustasi yang terdengar jelas.
______Sial sial sial sial
Candy terus mengumpat dalam hatinya.
Bagaimana bisa ia dengan bodohnya mengiyakan perintah jimin.Ini semua salah dirinya yang terlalu lemah, apalagi saat melihat seseorang memohon dengan wajah memelas dihadapnya.
Membuat semua orang dengan mudah nya membodohi nya dan juga memanfaatkan nya.
"Jadi elo__ caddy pengganti yang dikirim jimin?" Pria bermarga min itu menatap caddy didepan nya dari ujung kepala hingga ujung kaki, bak sensor.
Tatapan pria itu begitu dingin dan menusuk tapi anehnya malah membuat candy merasa muak.
"Kenapa? Masalah buat lo?" Sergah candy dengan berani. Seolah dengan terang terangan mengibarkan bendera perang.
" i like it " desis yoongi tepat didepan wajah candy yang menatapnya dengan berani, tidak seperti caddy lain yang hanya bisa menunduk dan gemetar ketakutan.
"Lo punya hutang sama gue " tambah yoongi masih dalam posisi yang sama, berdiri dehadapan gadis cantik itu dalam jarak yang hanya beberapa senti saja.
" What do you want?" Desis canddy tak kalah tajam dengan pria bermanik hitam didepan nya.
"Hutang darah dibayar darah. Lo pernah bikin gue berdarah dan sekarang giliran gue. Gue akan buat lo ngeluarin keringat darah hari ini"
" Are you ready baby?"
Seringai buas terukir jelas di wajah pria yang terkenal dengan hati batu itu, menandakan kalau ia tidak main main dengan kata katanya.
Tapi apa ia fikir itu cukup untuk menakuti seorang candy?
Tidak. Ia salah
Tidak ada yang lebih ia takuti daripada tuhan, bahkan kematian pun tak akan membuat tubuhnya gentar.
"Jika aku pernah membuat mu berdarah sekali, itu artinya aku bisa melakukan nya untuk kedua, ketiga, atau keseratus kalinya. So, don't play with me "
Sahut candy yang disambut tatapan sinis pria dihadapan nya.
"Whatever you want, baby "
Dan dengan satu kali hentakan, yoongi menarik gadis bertubuh mungil itu masuk kedalam golfcar nya dan membawanya menuju kepermainan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING ICE (Belive Me)
FanfictionMaaf untuk kesalahan tekhnis nya. Gue janji ini yang terakhir.