1. Awalannya yang Bagus

94 2 0
                                    

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Teriknya matahari mengenai para siswa-siswi SMA Tanah Air yang baru saja masuk SMA. Keringat mengucur di pinggir wajah para murid yang mengikuti upacara pembukaan MOS. Mereka, murid X-B merasa menyesal masuk di hari pertama mereka masuk ke SMA. Sedari tadi mereka menunggu selesainya guru menyampaikan Amanat.

"Woy kok ini amanatnya lama banget sih! Ini gw kayak lagi nungguin doi bales chat tau gak." Ucap Indra salah satu murid X-B yang sangat sok akrab dengan semua murid yang ada di X-B. Dia orangnya memang sok akrab apalagi dengan siswi cantik.

"Lah, baper lo mas?" Tiba-tiba Ahmad menyambar dari belalang Indra.

"Ssttt sssttt! Berisik tau gak! Tar kita disuruh nyapu lapangan nih kalo kelas kita berisik." Rinka yang mendengar Indra dah Ahmad berbicara langsung menegur mereka. Dia takut akan di beri hukuman.

"Elah lo percaya aja sama-" Indra baru saja mau menjawab lagi tapi ia mendengar bahwa amanat selesai. "YESHHHH" Ia berbisik kegirangan karna amanat, bagian dari upacara yang paling lama.

Dan akhirnya upacara pun selesai. MOS dimulai. Lubang neraka pertama yang akan kelas X masuki, MOS.

"PERHATIAN! PERHATIAN! BAGI SISWA-SISWI YANG MENGIKUTI MOS DIPERSILAHKAN BARIS PERKELAS DALAM HITUNGAN KE 5! YANG TIDAK BARIS AKAN SAYA BERI TUGAS!!" Teriak Seorang ketua OSIS lewat TOA.

Para murid berlari-lari. Pusing mencari barisan mereka.

"1!!"
"2!!"
"3!!"
"4!!"
"5!!!! YANG BELUM DAPAT BARISAN MAJU KEDEPAN!"

Dilihatnya seorang pria tinggi dengan seorang wanita yang tingginya hanya sebahu dari pria disebelahnya dan ada juga beberapa siswa dan siswi maju ke depan.

"Kalian berdua saya kasih tugas." Ucap ketua OSIS tersebut sambil menunjuk Fania dan Zio.

Kedua orang tersebut hanya ternganga sambil terus memperhatikan ketua OSIS.

"Bawa tanaman yang ada di lapangan parkir ke pinggir lapangan. Yang lainnya lari ke sekeliling lapangan 10 kali, lalu baru kalian boleh mencari barisan kelas kalian. 10 MENIT HARUS SELESAI!!"

Ucap sang ketua OSIS dengan tegas. Fania langsung berlari-larian menuju ke lapangan parkir. Sedangkan Zio tidak langsung berlari, ia malah berjalan santai. Fania melambatkan langkahnya dan memandang Zio yang masih bersantai-santai. Rinka yang melihat temannya semakin lambat menyuruh Fania untuk bergegas cepat lari. Akhirnya Fania mempercepat langkahnya kembali.

Sesampainya di lapangan parkir Fania langsung mengangkat pot tanaman yang pertama. Tak lama akhirnya ia melirik Zio yang baru sampai di lapangan parkir.

"Eh bantuin dong.. jangan santai-santai gitu.." ucap Fania dengan pelan. Kakinya bergetar saat menatap wajah Zio yang seram. Keringat mengucur di pinggir wajahnya.

Zio langsung merubah ekpresi wajahnya dan langsung mengambil salah satu pot tanaman juga "Eh iya iya maaf. Saya lemas banget. Dari tadi pagi belum makan hehe" ucap pemuda itu dengan senyum canggung yang ia ukir di bibirnya.

Fania langsung menatapnya datar. Kaki yang semula bergetar menjadi tegak kembali. 'Shit! Gw kira cowok berandal! Tau-taunya tipe cowok humoris kayaknya nih.' Fania menatap Zio sambil menyipitkan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketua Kelas vs SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang