*

45 7 1
                                    

Aku langsung berlari kesana. Yang aku pikirkan, aku harus membawa senjata terlebih dahulu. Aku mulai mencari apa yang aku butuhkan. Akhirnya, aku menemukan sesuatu yang ukurannya kecil. Panjangnya bisa di samakan dengan pensil. Tapi agak lebar sedikit. Yaitu obeng. Aku pun segera membawanya. Setelah aku mengangkat obeng itu , tiba-tiba pintu garasi terbuka oleh sendirinya.

Pintu garasi terbuka perlahan-lahan. "Siapa yang membuka pintu garasi? Ibu kah?". Tiba-tiba, pintu garasi pun berhenti. Aku melihat sesuatu dari pintu garasi yang setengah terbuka itu. Aku tidak melihat dengan jelas, mataku tiba-tiba buram sedikit. Aku melihat sesuatu yang bergerak. Aku melihat, seperti kaki manusia yang sedang diikat oleh tali berwarna putih. Tali itu seperti tali tambang.

Mungkin itu hanya boneka manequien. Tapi... secara logika.. Manequien tidak mungkin bergerak. Manequien kan patung.

Tiba-tiba, pintu garasi mulai berjalan lagi. Setelah setengahnya terbuka , pintu garasi tersebut berhenti lagi. Pintu garasi tidak terbuka dengan full.

Aku melihat dari jauh, sekarang aku bisa melihat bajunya. Aku belum bisa melihat kepalanya,karena tertutup oleh pimtu garasinya. "Baju itu. Seperti baju yang tadi ibu pakai. Ya.. Aku mengenalnya... Itu... seperti ibu baju yang tadi dia pakai". Aku tidak tahu , itu benar atau tidak. Aku masih belum percaya itu ibu. Tiba-tiba, pintu garasi terbuka lagi. Aku menggosok-gosok mataku dengan tangan kananku. Sekarang. Aku bisa melihat kepalanya. Aku tidak tahu benar, itu ibu atau bukan. Tapi.. Dari warna rambutnya , Itu memang persis seperti warna rambut Ibu. Dan ternyata, aku sadar. Yang sudah aku lihat tadi, itu benar-benar.. Sama persis dengan ibu. Ternyata benar!. Aku melihat angin menghembus ke arah orang itu. Dan aku bisa melihat matanya dengan agak buram. Tapi.. Aku bisa lihat dengan samar-samar kelopak mata ibu. Aku dan ibu memiliki kelopak mata yang sangat mirip. Dan.. Benar.. Ternyata itu ibu. Aku melihat, Seperti ada kain yang menutup mulutnya. Aku pikir.. Jika kain menutupi mulut,bisa jadi.. Itu.. Namanya.. Di sekap!. Dan aku sadar.. Sepertinya benar.. Ibu di sekap di dalam garasi oleh seseorang. Tapi aku tidak boleh so tahu. Aku harus memastikan dengan benar.

"IBU!!! AKU AKAN KESANA!". "Aku harus mencari sesuatu yang tajam dan besar. Aku akan melindungi diriku". setelah melihat sekeliling , aku menemukan sesuatu yang sangat menonjol. Yaitu kapak. Kapak yang masih menancap di batang pohon besar. Aku segera membawanya. Jaraknya sangat dekat dengan tempat diamku. "aku akan berlari!. Aku tidak membutuhkan tongkat ini lagi!.". aku berlari dengan kaki sakitku. Setelah sampai di pohon itu, aku mencoba untuk mengeluarkan kapak itu dari pohon yang besar itu. "aku kuat!!!!! (sambil menarik kapak)".

Beberapa detik kemudian , pintu garasi terbuka dengan full. Aku melihat ibu sedang duduk di kursi dengan beberapa ikatan tali tambang yang putih dan besar. "ibu!!!.". Aku berlari dengan kemampuanku. Beberapa langkah sudah terlewati , sangat disayangkan. Aku terjatuh!."ahh!! kenapa harus jatuh sekarang!!!!!!!. Ibu!!! Tunggu.. aku akan kesa..". aku melirik ke arah garasi , aku melihat .. ada seseorang dibelakang ibu. Orang itu memakai baju serba hitam, membawa pisau tajam, dan memakai masker yang bermotif tengkorak, dan ada sebuah kata "DEAD" di jidatnya. "orang itu!. Itu kan orang yang sama!. Apa yang dia lakukan!". Orang itu mengeluarkan pisau dari saku celananya. Dia mengangkat sebuah pisau ke atas. Lalu , dia berjalan kedepan dengan pelan-pelan. Lalu, iya teriak dan berkata "FINISH". Lalu , orang itu membalikkan badannya dan memeluk ibuku.

"IBU!!! AAAAA!!!" aku menangis dan teriak sekeras mungkin. Lalu orang itu mengayun-ayunkan pisau nya ke atas sambil bernyanyi.

"Lalalala... Hari ini sangat luar biasa... Aku sangat senang sekali.. Lalalalala" *bernyanyi

Setelah itu , orang itu membalikkan kepalanya ke belakang dan mengarah tepat ke arahku. Lalu, dia membalikkan badan lagi. Orang itu mengangkat pisaunya, lalu dia mengayunkan tangannya ke arah perut ibuku. Lalu dia menusuk perut ibuku dengan 1 tusukan yang sangat dalam. Dia mulai mengeluarkan pisaunya dari perut ibuku. Tiba-tiba, dia menusuk kembali perut ibuku dengan 8 tusukan yang dalam. Setelah tusukan terakhir selesai , orang itu membukakan kain yang menutup mulut ibuku. Darah yang keluar sangat lah banyak. "IBU!!!!!. TIDAKK!!!". Orang itu tertawa sangat PUAS. Dia membalikkan badan dan melihatku dari jauh. Aku sudah tidak tahan lagi. Aku ingin pergi dari sini. Aku mencoba berdiri. Dan ternyata, orang itu sudah ada di belakangku secara tiba-tiba. Orang itu memegang kakiku yang terluka dan langsung menusukkan pisau yang tajam itu kearah lukaku. Aku teriak kesakitan. Aku menjambak orang itu , lalu orang itu menjambak balik. aku menendang kepala orang itu dengan keras. Dan dia pun terjatuh. Aku mencoba mengeluarkan pisau yang tertancap di kakiku. Aku mengeluarkan pisau itu dengan perlahan. Sakitnya luar biasa

"AAAA!!!!!!!". Lalu aku segera mendekati orang itu. "SELAMAT TINGGAL IBLIS!". Aku menusukkan pisau tepat kearah dadanya. "Pergilah ke neraka!!!". Aku menusukkan pisau itu beberapa kali kearah dadanya. Dan akhirnya, dia pun mati. Aku menghampiri ibuku yang sedang duduk di kursi. Aku memeluknya. Lalu , polisi datang. "Iblis itu tidak akan aku lupakan!"

.

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang