Pada sebuah malam

18 2 0
                                    

Tengah malem, gue baca notes di facebook gue, sambil mendengarkan Final Fantasy VII -  Tifa's Theme (Piano Collections).  Gak tahu kenapa, ngebaca sambil mendengarkan lagu tersebut ngebuat gue  ngerasa sedih, nostalgic, dan ada urgensi untuk nulis sesuatu. Ada  semacam perasaan yang pengen keluar, pengen cerita, yang tidak bisa gue  definisikan. Di tengah perasaan yang menggebu-gebu, gue mulai menulis pengalaman gue yang paling menyakitkan. Huruf demi huruf merangkai kalimat merangkai paragraf, dan tanpa gue sadari…
 
Belum pernah gue ngerasa begitu deket dengan tulisan gue, begitu rapuh,  begitu lancar, seperti mengobrol dengan teman lama yang sudah lama  hilang. Seperti mengobrol dengan seorang teman, yang baru pulang dari  suatu tempat yang jauh. Gue baca ulang, resapi, tertawa, sedih. Memberitahu pembaca kalau hidup gue gak selalu seneng. Membuat orang  paham bahwa gue punya masa-masa gelap dalam hidup gue. Bahwa, pada satu  masa, gue pernah sakit hati, pernah ngerasa kehilangan, pernah ngerasa  paling bodoh, paling lemah. Pernah merasakan apa yang orang-orang lain  pernah rasakan. Pernah menjadi manusia.
 
You see, seseorang bisa menjadi lucu ketika jujur bercerita. Seseorang  juga bisa menjadi menangis ketika bercerita tentang cinta. Gue pengen  menulis keduanya. Gue pengen membuat sesuatu yang membuat orang tertawa  dan menangis. Karena itulah inti dari hidup ini: tertawa, dan menangis. 
Tidak berapa lama, gue membuang waktu dengan mengedip, tanpa berpikir  apa2., lalu dengan malas tiduran di atas tempat  tidur.
 
 
Sepuluh, dua puluh menit,
gue masih gak bisa tidur.
 
 
Mungkin emang bener:
kadang, sakit hati bisa membuat seseorang susah tidur. :)

PADA SEBUAH MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang