INCARAN | TaeKook vers. ✔️

1. Moles

Setiap lukisan indah selalu diawali dari sebuah titik.

Dari titik lalu menjadi garis kemudian menjadi bentuk lalu berpola dan jadilah sebuah karya.

Ada yang bilang juga, kau harus menentukan 'sebuah titik' untuk segala sesuatunya agar hidupmu memiliki fokus dan sepertinya aku telah menemukannya.

Sebuah titik yang indah dan berhasil membuat mataku tidak berpaling.

Titik itu ialah tahi lalat di tubuh manusia dan yang paling aku suka ketika mereka berada di setiap tubuh Jeon Jungkook.

Masih terngiang dalam ingatan, hari dimana Jimin, sahabatku memperkenalkan teman satu club dance-nya padaku. Itu adalah hari dimana pertama kalinya aku bertemu dengan tahi lalat di bawah bilah bibir milik seseorang yang bernama;

"Jeon Jungkook. Halo?" katanya sambil mengibaskan tangannya di depan wajahku yang masih termangu menatap tahi lalat miliknya.

Hmm....untuk apa tahi lalat berada di bawah bibir yah?

Apakah mereka tercipta di sana agar semua orang bisa langsung fokus kepada bibir Jungkook yang indah?

Ah, rupanya dia juga punya tahi lalat di bawah hidung sepertiku juga.

"Hello, salam kenal? Aku Jeon Jungkook, hello orang aneh!" serunya yang berhasil membuatku terperanjat.

Aku yang tersadar dari lamunanku pun memandangi wajahnya yang sudah memandangku sebal. Aku pun meraih tangannya dan memperkenalkan namaku.

"Kim Taehyung." kataku.

Jimin pun hanya tertawa geli melihat tingkahku yang gelagapan, sementara itu Jungkook melipat kedua tangannya.

"Aku tidak heran kenapa temanmu ini suka pakai masker kemana-mana, Jimin-ssi. Karena kerjaannya suka sekali bengong kan? Pantas aneh." katanya.

Jimin pun semakin tertawa terpingkal-pingkal sambil menepuk-nepuk pundakku. Aku masih diam memperhatikan bagaimana setiap tahi lalat Jungkook seperti sebuah titik daya tarik.

Bagaimana tidak?

Tahi lalat di bawah bilah bibirnya untuk menarik fokus pada bibirnya. Lalu ada lagi tahi lalat di leher kirinya.

Entah apa maksud tahi lalatnya berada di situ? Mengundang agar dikecup, huh?

Demi tinggi Jimin yang tidak pernah bertambah setiap dia minum susu! Aku benar-benar berpikir bahwa keberadaan tahi lalat di setiap tubuh Jeon Jungkook itu adalah sebuah titik tepat untuk menciumnya.

Ya, di bibir dan juga di lehernya.

Aku menggelengkan kepalaku. Wajahku memanas sekali membayangkannya. Beruntung masker menutup sebagian wajahku, kalau tidak entah aku harus berkata apa jika Jimin dan Jungkook bertanya apa yang terjadi denganku.

Beberapa saat aku baru menyadari bahwa Jimin dan Jungkook telah bersiap-siap dengan sepatu futsalnya. Aku duduk dalam diam sambil memperhatikan mereka yang sibuk berbincang tentang pertandingan hari ini.

"Temanmu tidak ikut main?" tanya Jungkook pada Jimin yang masih jelas terdengar di telingaku.

Jimin mengangkat kedua pundaknya, "Tae?"

Aku menggelengkan kepalaku. Aku belum ada niatan untuk ikut bermain futsal di hari ini karena aku masih asik memperhatikan pria yang menarik perhatianku saat ini.

"Eh, Tae. Lihat, Jungkook punya gajah juga!" seru Jimin menunjuk ke arah Jungkook yang sedang mengikat tali sepatu futsalnya.

"Gajah?" tanya Jungkook memiringkan kepalanya tidak mengerti.

Kedua mataku membola ketika melihat bagaimana Jungkook memiliki dua tahi lalat di kedua pahanya.

"AHHH!!!" seruku dengan semangat. Aku pun mencubit paha Jungkook dan memperlihatkan bentuk gajah padanya.

"Ouch, sakit!!" Jungkook memukul pundakku beberapa kali melepaskan cubitanku dari pahanya. "Gajah apanya!"

Aku pun menggulung lengan kemejaku dan mencubit lenganku sendiri, memperlihatkan bentuk gajah padanya. "Ini gajah, Jungkook. Wurrr....wurr...."

Jimin tertawa cekikikan sementara Jungkook memperlihatkan wajah herannya padaku sambil mengatakan bahwa aku aneh. Ah, entah berapa kali di hari ini Jungkook menyebutku aneh.

Biarlah. Aku tidak peduli.

Tahi lalat ini rasanya seperti sebuah kebetulan yang menarik.

Bisa jadi kami jodoh, bukan?

Ah,

Sudah kuputuskan hari ini,
aku Kim Taehyung mengincarmu, Jeon Jungkook.

.

.

.

-Bagian pertama yang aku sukai darimu-

.

.

-page 1 closed-

.

.

.

.

.

"Baru kenal sudah sembarang nyubit. Dasar aneh!"