Story©Ivyluppin
Pair = Sasunaru
Warning = BL, AU, OOC, and many kinda...
Summary = Manchuria 1944 ketika Sersan Sasuke menemukan cinta pertamanya di sebuah acara panggung militer dengan seorang pemuda bersuara tenor/"Naruto-ku ku tersayang, jangan pernah lupa bahwa cinta kita teramat istimewa, masa-masa indah yang berhasil kita curi sementara menunggu giliran untuk mati demi Negara kita"/ "Kau bisa menangis Nii-san jika sedih. Disini, tidak ada yang tahu bahwa kau adalah sersan."/SASUNARU/BL/War Theme
.
.
Oneshot
.
.
Februari 1944
Malam -1000km dari perbatasan Manchuria dan Tiongkok- melatarbelakangi pertunjukkan militer dengan kilatan lampu sorot dan tenda terbuka dari tirai balon udara. Pesta kecil digelar untuk perayaan kemenangan atas perang siang tadi. Orang-orang minum sekaleng soda dan biscuit keras yang dicelupkan ke dalam air. Sebuah panggung alakadarnya dari sisa besi dan truk disusun, sebuah panggung kecil dengan tinggi dua meter dari tanah menampilkan panggung hiburan murah yang memuaskan diantara perang yang berkecamuk.
Para tentara berharap bisa mabuk meski hanya sekaleng soda sembari menatap panggung militer dengan tawa dan renungan. Rindu akan kampung halaman dan keluarga, rindu akan jajanan dan kedai pinggir pasar dengan secangkir sake kecil dan daging asap. Tapi di ladang perang, kerinduan yang besar adalah antara kematian dan kebanggaan Tanah Air.
"Mereka merekrut para bocah. Lihat sersan, bagaimana bocah-bocah itu dibawa kemari untuk mati." Seorang kopral berujar dengan nada mengkasihani.
Sambil meneguk kaleng sodanya, mata musangnya yang tajam beralih menatap sekelompok pemuda yang menaiki panggung dan duduk di kursi kayu "Mereka anak muda yang pemberani, Suigetsu."
"Ya, dan sekarang mereka akan bernyanyi untuk kita sersan Sasuke." Sebuah senyuman lebar dan senggolan di bahu mungkin saja diabaikan oleh Sasuke. Tapi sejak sesuatu yang berbeda tertangkap matanya, Sasuke mengabaikan banyak hal disekitarnya. Pandangannya lurus pada seorang pemuda yang duduk di atas panggung.
"Selamat malam. Kami dari battalion 43 divisi 101 akan membawakan sebuah lagu pendek. Selamat mendengarkan." Ujar seorang pemuda yang umurnya tak lebih dari bocah SMU dengan senyum canggung. Ia membenarkan duduknya dan menatap sejenak teman-temannya yang telah siap dengan alat musik mereka; harmonika, gitar, dan jinbe. Lalu dengan pakaian tentara lusuh miliknya yang digulung, ia memegang mixrophone dengan kedua tangannya. Menatap mata hadirin dengan kedua mata biru besarnya yang seperti permata sapphire.
The world closing in
Did you ever think
That we could be so close, like brothers
The future's in the air
I can feel everywhere
blowing with the wind of change
take me to the magic of moment
on a glory night
where the children of tomorrow dream away
in the wind of change
walking down the street
distant memories
are buried in the past forever (Wind of change_Scorpions)
Sebuah tepuk tangan yang panjang dan siulan para tentara mengakhiri lagu tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/117961838-288-k489962.jpg)
YOU ARE READING
Behind The War Lines
FanfictionManchuria 1944 ketika Sersan Sasuke menemukan cinta pertamanya di sebuah acara panggung militer dengan seorang pemuda bersuara tenor/"Naruto-ku ku tersayang, jangan pernah lupa bahwa cinta kita teramat istimewa, masa-masa indah yang berhasil kita cu...