NGESELIN!

11 0 0
                                    

-

"Wow! Keren nih, yang ini." kata seorang perempuan berhijab dengan kamera yang dikalungkan di lehernya.

"Foto ini yang bakal gue ajukan ke lomba fotografi umum nasional nanti." kata laki-laki yang memegang sebuah kamera dengan layar memaparkan foto sunsite di pantai itu.

Mereka,Ardina Anantha dan Revaldo Angga Putra,dua sahabat yang tak bisa dipisahkan dengan hobi keduanya yang sama-sama memotret pemandangan alam.

"Ahh! Pasti lo bakalan menang."

"Pinter banget lo nyemangatin gue," kata Revaldo disertai kekehan.

"Do,udah gelap nih,pulang yuk!" ajak Ardina.

"Yuk!" kata Revaldo dengan mencubit kedua pipi Ardina.

"Ihh! Aldo! Sakit tauuk." kesal Ardina.

"Idihh! Manyun gitu muka lo. Jadi keliatan makin lecek." ledek Revaldo.

"Jangan ngeledekin gue! Ntar lo bisa suka sama gue!" kata Ardina melirik Revaldo.

"Gue? Mana mungkin? Lo kali nanti yang suka sama gue." timpal Revaldo.

"Ngeselin! "

"Udah yuk,pulang!" ajak Revaldo menggandeng tangan Ardina.

~•••~

Ping!

Aldo: Din, lagi apa?

Sebuah pesan masuk dari Revaldo membuat Ardina memikirkan cowok itu.

Me: Kepo deh lo! 😒

Aldo: Kepo sama calon istri bolehkan, hehe..😅

Me: Emang siapa yang mau nikah sama lo? 😑

Aldo: Ya lo lah. Siapa lagi? 😁

Satu chat Revaldo yang baru dikirim membuat jantung Ardina mendadak berdegup kencang. Ardina berfikir apakah ia memiliki riwayat penyakit jantung?

Aldo: Canda kali Din. Jangan baper loh 😆

Rasanya seperti habis diterbangkan lalu dihempaskan ke dasar bumi. Mendadak Ardina jadi kesal sendiri. Baru saja mood-nya kembali baik, setelah membaca chat yang baru saja masuk mendadak mood-nya menjadi buruk.

Me: Basi! Ga lucu.

Balas Ardina dengan kesalnya. Ia sudah merasa dipermainkan oleh Revaldo kali ini. Bisa-bisanya dia becanda seperti itu.

Aldo: Ngambek yang? 😧

Ardina yang sudah sangat jengah dengan tingkah cowok itu langsung memblokir kontak Revaldo.

,Blokir

Entah mengapa ada yang aneh dengan perasaannya akhir-akhir ini. Ia sering cemburu jika Revaldo mengerjakan tugas kuliahnya dengan cewek lain.

Padahal hubungan mereka hanya sebatas sahabat saja. Kadang ia bingung dengan yang dirasakannya akhir-akhir ini.

Kadang ia hanya ingin Revaldo dekat dengannya saja. Padahal wajar saja jika Revaldo berteman dengan siapa pun, toh juga hanya temen gak lebih. Apa mungkin dia cemburu? Tapi mengapa?

~•••~

"Do, cewek yang ngerjain tugas bareng sama lo tadi siapa? " tanya Ardina dengan langkah santai menyusuri koridor jurusan bahasa.

"Temen sekelas gue. Namanya Lana. " jawab Revaldo.

"Oh, cuma temen sekelas. Tapi kok lo kayak suka gitu sama dia? "

"Lo kenapa sih Din? Akhir-akhir ini lo tuh kayak gak suka gitu ngelihat gue deket cewek. Yah... Bukannya gue Ge-er atau apalah ya, cuma menurut gue lo jadi sering posesifin gue." kata Revaldo panjang lebar.

"Eh? Masa? Ge-er ya lo!? " sergah Ardina tentang fakta yang dibeberkan Revaldo.

"Ya kan itu menurut gue Ardina Anantha Putri" ucap Revaldo.

"Sejak kapan nama gue ada tambahan putri di belakangnya?" sahut Ardina sewot.

"Kan biar samaan sama nama gue,hehe.." jawab Revaldo disertai dengan kekehan.

"Gombalan lo basi!" sahut Ardina dengan sewot.

"Sayangnya gue ga ngegombalin lo Din" jawab Revaldo disertai kekehan kecil.

"Terus kalo bukan ngegombalin apa namanya?"

"Nama gue nama lo juga" jawab Revaldo.

"Dasar cowok tukang gombal! Ga nyambung." sahut Ardina sewot. Sementara Revaldo hanya mengulum senyum melihat tingkah sahabatnya.

"Noh udah nyampe. Mana kamera lo?" tanya Revaldo.

"Ada. " jawab Ardina singkat.

"Mana,gue mau lihat hasil jepretan foto punya lo."

"Lo punya sendiri ngapain minjem punya gue sih!? " kesal Ardina.

"Lo semakin hari semakin aneh. Kayak orang kesurupan, tiba-tiba marah ga jelas gitu. " ledek Revaldo.

"GUE TAU KALO GUE ANEH. JANGAN DEKET-DEKET GUE! " bentak Ardina.

"Din, gue kan bercanda." sahut Revaldo merasa bersalah.

"Tapi bercandaan lo itu ga lucu! " jawab Ardina jutek.

Ardina menenteng tas sekolahnya lalu keluar dari ruang itu. Mendadak setelah Ardina keluar ruangan menjadi sepi.

"Lih, gue salah ya?" tanya Revaldo pada Galih.

"Lo cuma kurang ngertiin cewek lo doang kok. " jawab Galih,teman satu ekskul fotografi.

Revaldo diam merenungi apa yang terjadi barusan. Ardina tiba-tiba menjadi aneh, dan tertutup.

"Ardina itu cewek baik-baik. Siap-siap kalah sama gue kalo lo ga bisa mahamin sifat dia. " kata Galih mengompori Revaldo.

"Anjir! Lo mau nikung gue? " umpat Revaldo disertai kekehan.

"Jujur sih gue suka Dina. Tapi gue kasih ke lo aja deh, kasian hidup lo jomblo melulu. Ini cowok satu udah kayak cewek pms aja. Suka moody-an, hahaha" ucap Galih disertai candaan.

"Asem! Haha.. " umpat Revaldo sambil tertawa.

~Akan ada saat untuk mereka yang memendam akan mengungkapkan. Tinggal tunggu waktu dan tanggal mainnya.

>>>Bersambung...

Kasih saran cerita ini ya.
Maaf alurnya kecepetan, tapi ini emang sengaja biar nanti pas endingnya ga nyampe banyak part dan biar cepet selesai, hehehe..

Update tergantung mood 😊

>>>syafika41<<<

PhotografiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang