Rabu, 2 Agustus 2017
Pukul 15.30Kediaman Tuan Kwon.
Tuan Kwon lagi duduk di depan TV dengan selembar koran serta kopi yang udah sisa setengah di atas meja, udah menjadi kebiasaan untuk nya, mencari informasi terkini tentang politik serta berbagai masalah di penjuru negri, yaa, sebagai seorang ketua gangster dan pengusaha di pasar gelap tuan Kwon harus selalu berhati-hati.
Sang istri yang kerap di sapa CL lagi duduk di samping suaminya, dari tadi siang ngitungin duit yang baru di setor anak buah, sumpah tangannya pegel banget, tuh duit ngak habis-habis ke hitung.
Braaaakkkk
"Sial.. Sial.. Siaaaallll.."
Tuan Kwon yang tadinya fokus ke koran langsung ngegerling pas denger suara bantingan pintu, dia naikin alisnya, Jennie si bungsu yang baru pulang dari sekolah datang dengan wajah cemberut, diikuti Mino yang memang ditugaskan untuk menjemput di belakangnya.
"Jennie, mulut mu mau mommy sambelin?? Ngomongnya gak di jaga.." Sang ibu yang sadar kalo anak gadisnya tadi mengumpat, natap Jennie pake tatapan tajam, sedangkan yang lagi mendapatkan omelan ngehela nafas dengan bibir yang udah maju beberapa cm.
"Mino kamu apain adek mu?" Kali ini sang kepala keluargalah yang berbicara, setelah memahami situasi ia menaruh curiga pada si sulung.
"Lah Dad, kok aku sih?"
"Itu Jennie kenapa bisa gitu?"
"Mana aku tau Dad, emang bibirnya aja yang doer.."
"Taik lu yaaa!!! Pergi sana jan nambah emosi gue!!" Jennie yang udah terlanjur kesal, ngelempar abang kandungnya sendiri pake sepatu, siapa suruh orang lagi berapi-api makin di siramin minyak tanah, hmmm.
"Jenniee!! Mommy ngak pernah ngajarin kamu ngomong kasar!!"
"Udah-udah kok malah ribut gini, kamu juga CL negur anak itu pelan-pelan.. Dan Mino, adeknya lagi kesel malah di ejekin gitu.." sang Bapak melerai sebelum terjadi perdebatan besar di rumah ini, tuan Kwon ngerangkul anak kesayangannya Jennie, lalu ngelus rambutnya pelan "Kamu kenapa sayang? Pulang ke rumah kok marah-marah?" tuan Kwon nanya apa yang lagi ngeganggu hati anaknya secara baik-baik, duuhh pengen dong bapak kayak gini.
"Kayak gatau Jennie aja Dad, semua orang di musuhin sama dia.." itu Mino yang masih betah bediri sambil mainin HP, tapi mulutnya ngak berenti ngejekin Jennie.
"Sstt, Daddy ngak ngomong sama kamu.."
"Mampus lu.. Ehh.." Jennie yang tadinya mau ngumpat langsung nutup mulut pake tangan, dia takut kalo mommyny sampe dengar "Daddy.. aku mau HP baru.." Jennie yang memang dekat dengan sang ayah, merengek-rengek dengan muka yang memelas.
"HP mu kan masih bagus Jen, kamu tau kan kita ngak boleh terlalu kelihatan ngehamburin duit.."
"Tapi mom.. Ngak mahal kok, yang 8 jutaan doang dehh, yah mom.."
"Ngakk.. Pake yang lama aja.."
"Daddyy~" Karena sang mommy tidak mengindahkan permintaannya, Jennie memeluk erat tangan tuan Kwon, menatapnya dengan puppy eyes, anak ini selalu punya cara untuk memelas.
"Emangnya HP mu kenapa sih nak? Kok tiba-tiba gini.." tuan Kwon menyelidik, karna tak biasanya sang anak bertingkah seperti itu.
"Daddy tau kan Lisa anaknya tuan Choi? Dia ngehina HP aku, aku ngak suka kalah dari dia Dad, pokoknya ngak suka..."
"Untung dia ngak ngehina wajah lu ya dek.." ternyata Mino masih menyimak perbincangan antara sang ayah dan adik perempuannya itu, walaupun matanya fokus ke game yang dia mainin di ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompleks 13
FanfictionKomplek 13 menampung 5 kepala keluarga yang memiliki kisah hidup absurd. Sifat dan karakter mereka berbeda-beda. Hingga terjadilah sedikit konflik dan cekcok antar tetangga.