Morn.

8.9K 1K 120
                                    




'Mornings would be better if I wake up because of you.'










Membuka mata, dan mendapat terpaan sinar matahari pagi memang menyegarkan. Tapi tidak untuk seorang Min Yoongi.

Definisi lelaki pemalas yang amat sangat tidak suka untuk bangun jika sudah menyentuh ranjang. Sial, hari minggu kenapa harus terganggu dengan jadwal?

"Hyung, ayo bangun."

Yoongi hanya mengernyit, suara sedikit tinggi yang terdengar rendah khas bangun tidur mulai membuatnya merasa kesal. Dirinya hanya membalikkan badan kecilnya, menaikkan selimut sebatas bahu.

Memilih untuk terlelap lagi. Dan mencuri waktu sekitar 10 menit lagi tidak apa kan?

Jimin yang awalnya sibuk memakai bathrobenya hanya menghela nafas, sang hyung benar-benar tidak mau bangun. Jadwal 1 jam lagi harus take, jangan lagi Jimin harus menjadi korban omelan sang managerㅡkarena dirinyalah yang hanya berani membangunkan seorang Min Yoongi.

Jika tidak berhasil berarti itu salahnya.

Duh, egois sekali.

Jimin mendudukkan dirinya disamping ranjang, mengacak rambut basahnya dengan handuk kecil, dan memandang intens gelungan selimut yang membulat diatas ranjang.

Hyungnya ini kecil sekali sih.

"Hyung, ayo bangun. Nanti kucium, mau?"




Biasanya sih, akan mempan. Yoongi akan langsung beringsut bangun dari gelungan favoritnya, lalu berjalan dengan wajah datar kearah kamar mandiㅡekspetasi.

Tapi tidak untuk hari ini sepertinya.

Keberuntungan untuk Jimin? Atau sebaliknya?

Yoongi benar-benar mempertahankan posisinya, oke, Jimin berarti mendapatkan kesempatan, totalitas. Yoongi membuka jalan lebar untuknya.

Tapi tidak mungkin segampang itu kan? Hell, di kegiatan sehari-hari  Jimin beringsut mendekat dan menggenggam tangan hyungnya ini saja sudah susah.

Selain galak, Jimin tahu saja sih Yoonginya malu.












Bro,





Bahkan permintaan jadi pacar saja ditolak,








'Bukan pacar juga masih bisa bertemu kan? Aku tidak mau terikat status konyol begitu, Jimin.'










Sakit ya, tapi dia bisa apa?

Bahkan Yoongi sekarang memberi kesempatan untuknyaㅡdia sedikit menelan salivanya sendiri begitu melihat wajah seorang Min Yoongi yang tertidur pulas, dengan bibir ranum yang terbuka sedikit,

"Benar-benar tidak mau bangun atau memang ingin aku cium?"

Jimin mendekatkan wajah mereka, menghembuskan nafas aroma mint khas seorang baru saja menyelesaikan acara mandiㅡYoongi dapat mencium wanginya, harum. Jujur.

"Hyung?"

Yoonginya bergeming, sadar sebenarnya Jimin sudah memposisikan diri tertidur disampingnya, jujur saja Yoongi sumpah mati malas untuk bangun.
Berakhir malah semakin beringsut kearah Jimin, mengusal di dada yang lebih muda, seolah mencari hangat.
Padahal Jimin suhunya masih dibilang dinginㅡhabis mandi, harum lagi, menang banyak kan?

Ck, Jimin ambil kesempatannya tidak?
Tapi, sekarang kan situasinya berbeda?

Jam menunjukkan pukul 08.49, 11 menit lagi mereka harus siap. Jimin reflek mendecak, yang begini-begini memang membuang waktu.

Peachy ㅡ pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang