Oleh:
Yola Fitria Ramadanti (X IPA 7)-[]-
Banyak orang yang menganggap cinta terlarang itu salah, termasuk aku yang menganggap itu salah. Namun inilah ceritaku dimana melakukan hal yang salah itu dengan gadis masa laluku.
***
Aku segera keluar kelas ketika guruku keluar kelas, segera berlari ke kelas bawah, tertulis diatas pintu: Kelas VIII.
Tapi kelasnya sudah kosong. Terlihat segerombolan cewek sedang jalan keluar gerbang sekolah. Aku segera berlari untuk memastikan apakah ada dia atau tidak.
"Tya," panggilku pelan ketika berada dibelakang anak anak cewe tadi. Dia menengok kearahku, tapi nampaknya dia kaget melihatku, hanya menengok, lalu dia dan sahabatnya berjalan cepat berlalu.
***
Aku kini telah berseragam putih-abu kebanggaanku. Aku sedang bermain main dengan temanku di tempat PS, menghabiskan uang dari orangtuaku. Tak sadar uangku telah habis tanpa sisa, aku dan teman temanku pun memutuskan untuk pulang.
Terlihat Putra dan teman temannya berjalan menuju tempat PS. Segera aku berjalan ke arahnya dan melayangkan pukulan ke pipinya sampai ada seorang bapak-bapak yang memisahkan kita.
"Belagu lo macarin Tya, awas lo gua tunggu di lapang bola gua abisin lo," teriakku.
"Ayo satu lawan satu," jawab si Putra juga.
SMP hingga SMA, cintaku hanya untuk Tya. Namun nampaknya ada seorang yang bisa mengalihkan perhatianku pada sosok cantiknya. Aku jatuh cinta pada sosok perempuan yang bernama Delan. Awalnya aku dan Delan dikenalkan oleh temanku yang bernama Rafi. Seiring berubahnya waktu dia mulai merubah. Rian yang nakal dan hidupnya hancur menjadi lebih baik . Dia mengajakku untuk meninggalkan hal buruk di hidupku, dengan suara lembutnya membuatku luluh dan membuatku termotivasi. Saat itu Hilang sudah bayang-bayang Tya karena Delan.
***
Hubungaku dengan Delan berlanjut hingga aku menjadi Seorang dokter.
Hubunganku sudah berjalan 6 tahun. Di tengah perjalananku aku bertemu lagi dengan sosok Tya yang tak sengaja kutemukan di media sosial Facebook. Awalnya kami hanya say hi saja, saling menanyakan kabar hingga berlanjut dan bertukar pin. Aku bertanya mengapa dulu Tya sangat tak suka denganku bahkan cenderung takut pada sosok diriku. Dia menjawabnya kalau ia tak tak tahu kenapa itu bisa terjadi. Tya juga berkata tak menyangka kalau aku bisa berubah menjadi baik seperti sekarang ini. aku berkata, “Coba saja kalau kamu dulu menerimaku, mungkin kita sudah menikah”
“Semua karena takdir, karena dulu kamu sangat nakal, hehe,” jawabnya.
Orang menyebut cinta terlarang itu ketika dua insan manusia saling mencintai di luar hubungan yang salah satu atau keduanya telah mempunyai pasangan. Cinta terlarang, yah, aku menjalaninya dengan Tya. Aku dan Tya sama-sama mencari kenyamanan. Aku mendapatkan sesuatu yang tak bisa kudapatkan dari pacarku, Delan. Tya awalnya tak berniat membangun cinta terlarang ini denganku. Namun Tak bisa dibohongi Tya pun mendapatkan kenyamanan denganku, apalagi saat itu dia baru putus dengan pacarnya yang sudah berpacaran 1 tahun mempunyai pasangan.
Empat bulan sudah hubungaku dengan Tya. Beberapa kali tya memutuskan hubunganku, tapi aku tak pernah menyetujuinya. Jujur saja ada rasa bersalah pada Delan, kekasihku.
Tapi siapa yang bisa menghentikan ini, cinta pada delan dan Tya hampir sama bahkan cenderung lebih besar untuk Tya.
***
Sembilan belas yang ke-7.
Benar, aku sudah 7 bulan menjalani apa yang seharusnya tak kujalani. Aku dan Tya bertemu—yang mungkin pertemuan terakhir kami.
"Aku tak ingin menjadi orang ketiga di hubunganmu, cukup sampai di sini kita melakukan kesalahan yang mungkin akan membuat hati Delan sakit. Seseorang melamarku ke rumah, sengaja aku tak berkata padamu 2 minggu ke belakang kerena pasti kamu melarang aku menerimanya. Aku sudah menerima lamaran itu. Sudahlah, aku ingin ini berakhir. semuanya akan jauh lebih baik bila ini berakhir," ucap Tya dengan air mata yang sudah menggenangi matanya. Aku hanya menundukan kepala mendengarnya. Aku diam beberapa saat memikirkan apa yang harus aku katakan. Dan beberapa lama aku berkata setuju untuk mengakhiri hubungan terlarang ini.
Aku benar benar merasa bersalah kepada Dellan dengan kejadian ini, maka dari itu, aku ingin menjelaskan semua nya kepada delan entah bagaimana pun jadinya nanti hubungan ku dengan Delan, aku harus terima karena memang ini kesalahanku.
Aku mengunjungi rumah Delan, aku sempat merasa aneh dengan rumahnya yang keliatan sepi. Aku terus menekan bel rumahnya hingga delan terlihat dibalik pintu dengan keadaan kacau sekali, dia melihatku seakan melihat musuh.
"Hai, Sayang, apa kabar?" ucapku.
Delan hanya diam tak menjawab, tak ada senyum, wajahnya terlihat dia sedang kecewa.
Dia membukakan pintu lebar, aku masuk ke dalam rumahnya, sampai di dalam rumahnya delan menangis sangat kencang hingga aku tersentak.
"Kau jahat, kau jahat, Rian!!" teriaknya sambil menangis. Aku hanya bisa memeluknya dia terus meronta meminta untuk dilepaskan, hingga akhirnya dia terjatuh duduk di lantai. "Selama 6 tahun pengorbananku untukmu, inikah balasanmu untukku?"
Seketika aku terdiam mendengar pertanyaan Delan, ternyata delan telah mengetahui lebih dulu semuanya.
"...." Aku hanya bisa diam, tak sanggup berkata kata melihat dia begitu serapuh ini, membuat perasaan bersalahku semakin besar.
"Aku mengetahui semuanya, Rian. Kau jalan dengan Tya, kau pergi bersama dia, kau bahkan mengkhianatiku."
***
Sebulan aku tak bertemu dengan Delan, setiap hari aku datang ke rumahnya untuk meminta maaf tapi tetap saja dia tak mau bertemu denganku.
Hingga suatu hari dia keluar menemuiku dan berkata, "Aku memaafkanmu." DI situlah aku merasa bahwa Delan wanita baik, dan aku telah menyia-nyiakannya.
Mungkin Tuhan memberikanku kesempatan untuk merasa dicintai oleh seorang Tya walau di waktu yang salah. Tapi hubungan itu sekarang sudah berakhir. Kini Tya sudah menikah dan aku kembali ke kehidupanku yang sebelumnya dengan Delan. Kami akan akan menikah dalam waktu yang cukup dekat.
[TAMAT]