RAKA AND RIKA

Part 1

Rika Indriani Putri, alias Rika si gadis mandiri yang berusia 16 tahun ini sedang melakukan kegiatan rumah tangga,seperti mencuci pakaian dan piring,menyapu,mengepel,dan lainnya,hal ini di lakukanya sebelum berangkat sekolah,karna ia lakukan juga untuk meringankan beban kerja sang ibu. Serta sang ibu Rika,yaitu Mira yang masih asik di dapur untuk menyiapkan barang-barang dagangnya dan untuk di jual di warung-warung terdekat. serta nantinya akan di bawa Rika untuk di jual di warung kantin sekolah.

Hal itu sudah menjadi aktifitas sehari-hari bagi Rika dan sang ibu. sang ibu yang menjajakan keripik singkong keju dan balado dan yang nantinya akan di jual lagi.

Ayahnya?
Entahlah, ayah Rika datang kerumah jika sedang membutuhkan uang untuk bermain judi bahkan untuk membeli minuman keras, jika tidak di kasih maka tubuh Rika serta Sang Ibu menjadi sasaran tangan kasarnya itu, dan itu sudah di anggap biasa bagi Rika. toh,menurutnya ia juga tidak bisa melawannya.

"bu,udah siap semuanya?" tanya Rika memasuki dapur untuk menemui sang ibu dan mengambil keripik singkongnya untuk ia bawa ke sekolah.

"eh Rika,udah ko sayang, nih ibu udah siapin semuanya"jawab sang ibu. "kamu udah sarapan belum?"Lanjut Mira

"udah ko bu"jawab Rika "ibu juga jangan lupa.sarapan yh?" Lanjut Rika

"ia nanti ibu sarapan"jawab Mira

"ya udah kalo gitu, Rika berangkat sekolah dulu yh bu,do'ain semoga dagangnya laku terus jangan lupa juga do'ain Rika supaya menjadi anak yang sukses, biar nanti ibu gk usah lagi kaya gini" ucap Rika dengan nada yang getar

"ia sayang,ibu slalu do'ain kamu ko"jawab sang ibu menahan tangis."ya udah,sana Rika berangkat sekolah,nanti telat lagi" Lanjut sang ibu

"ya udah,Rika pamit yh bu, assalamualaikum.."salam.Rika

"wa'alaikumussalam.."jawab Mira dengan nada bergetar.

seketika tangisnya pecah menahan sakit yang slama.ini ia rasakan dan membuat putri bungsunya harus melakukan kegiatan orangtuanya,dan itu seharusnya menjadi tanggung jawabnya,namun kaadaan memaksanya harus seperti ini,tapi apa boleh buat, mungkin takdir belum berpihak baik pada sang putri bungsunya, dan ia slalu berharap dan berdoa, suatu sa'at nanti ada seseorang yang mampu menerima putrinya apa adanya..

"ya allah berilah slalu untuk kebahagian putri hamba ya allah" do'a sang ibu di sela-sela tangisannya.

***

Ma'af yh kalo jelek, so'alnya baru pertama kali nulis cerita begini..

Ma'af kalo gk yambung..
jangan lupa tinggalkan jejak

#salam sayang
#MaftuchahTuchah