Hello ini cerita pertama Thor loh...
*********
Hari ini adalah hari pertama Marsya memasuki kelas 2 nya. Ya walaupun hari ini baru pembagian kelas entah kenapa wanita berambut panjang dengan sedikit warna merah marun nya dibagian bawahnya dia sangat semangat tidak seperti hari biasanya .
Terlebih lagi Marsya semangat karena setelah kurang lebih satu bulan ini ia tidak bertemu dengan sang pujaan hatinya yaitu kak Dion yang notabene nya adalah kakak kelas Marsya.
Jangan ditanya lagi sejak Marsya kelas satu sebenarnya ia sudah dekat dengan kak Dion hanya saja ia belum juga ditembak dengan Dion ya lebih tepatnya si Marsya aja yang terlalu baper dengan Dion wkwkw.
Skip
Di pagi hari ini dengan seragam putih abu-abunya Marsya telah berdandan kurang lebih dari 20 menit yang lalu.
Jangan ditanya lagi dengan bajunya kini. Marsya sudah rapih dengan kemaja putih nya yang sedikit agak ketat dan rok span abu-abunya yang sudah melekat di badan nya.
Dengan cepat Marsya segera turun kebawah untuk sekedar sarapan dan berbincang dengan kedua orang tuanya.
“ pagiiii mam “ sapaku kepada mamah yang sedang duduk dimeja makan dengan satu tangan memegang selembar roti yang akan diolesnya.
“ pagi sayang “ jawab mamah dengan santai.
Kemudian Marsya duduk di meja makan dan segera mengeluarkan iphone nya yang ada di saku kemeja sekolahnya karna sedari tadi iphone nya tak berhenti-hentinya berbunyi karena notif dari grup nya semasa kelas X itu.Marsya segera membuka aplikasi line nya dengan notif sebanyak 285 .
Ciwi – Ciwi
Lidiya : ciwi pada dateng jamber?
Diandra : gua jam set8
Jessy : gua jam 7 kurang
Aska : gua jam 7 kurang(2)
Marisa : gua jam 7 kurang(3)
Rosa : tungguin baru bangun
Lidiya : gilaaa lu udah jamber ini
Marisa : otw
Jessy : otw (2)
Aska : otw (3)
Lidiya: otw (4)
Diandra : otw juga dah wkwkwkw :vSetelah selesai membaca notif dari line ku Marsya segera bangun dari duduknya dan segera bergegas pergi menuju sekolah nya.
Marsya menghampiri mamahnya yang berada di dapur itu.
“ mah Marsya berangkat ya” ucapku sambil meuju ke mamah.
“ loh kamu udah emang sarapan nya?” tanya mamahku sambil memberikan kotak makan tuperware ke tangan ku.“belom.. ihh mamah ngapain bawa bekel? Aku kan pulang cepet mah” sahutku sambil menaro tempat makan itu kembali ke meja tepat dibelakang mamahku.
“loh kamu kan belom sarapan?”
“udah ah aku pergi dulu dah mamah” jawabku sambil mencium punggung tangan mamahku dan berlari dengan cepat .
“eh eh ini anak ya dasar” kata mamah ku sambil menggeleng gelengkan kepala nya.
Sesampainya Marsya di gerbang sekolah. Marsya berjalan gontai ke arah koridor sambil mencari teman-temannya itu berada sampai akhirnya suara teriak dari arah ujung sebrang koridor membuat langkah Marsya terhenti.
“ Marsyaaaaaaaa!!!!!” teriak Diandra membahana di koridor membuat semua orang menoleh ke arahku dengan aneh.
Jangan ditanya lagi dengan suara Diandra. Jika Diandra sudah teriak bisa-bisa sekolah runtuh mendengar suaranya yang super duper cempreng + bacot nya itu.
Marsya segera menoleh ke arah ujung sebrang koridor asal suara Diandra berteriak.Dengan cepat Marsya berlari dan ternyata teman-teman nya sudah pada ngumpul.
“diandraaaa bisa gak si sehari aja lu gausah teriak-teriak kaya dihutan” sahutku sambil menutup kedua telinga ku dengan kedua tanganku. Diandra hanya tertawa kekeh melihatku.
“lama lo katanya mau dateng cepet mau liat si onoh-noh” sahut Lidiya dari arah belakangku.
“yaudah ayo kek kita langsung baris dilapangan aja” jawabku sambil menarik tangan Lidiya, Diandra, dan Jessy.
“ehhh dodol si Marisa, Aska, Rosa aja belom pada dateng” kata Jessy sambil menoyol kepala kiri ku membuatku tersenyum kuda.
“yaudah kita tunggu mereka dulu baru kita ke lapangan “ kata Diandra bijak kepada kita semua.
“okeyy” kompak Jessy dan Lidiya dan aku hanya mengangguk-angguk saja dengan tampang bloon ku.
Tak lama kemudian Marisa pun datang selang 5 menit kemudian disusul oleh Rosa dan terakhir Aska.
Setelah semua berkumpul belpun sekarang telah berbunyi dan semua siswa diharapkan baris sesuai dengan kelas yang dulu sewaktu kelas 1.
“perhatian anak-anak untuk segera baris sesuai kelas nya masing-masing karena hari semakin siang “ ucap kepala sekolah ku didepan dengan cepat semua murid baris .
Marsya pun baris dideretan ke 5 dari 8 siswa perempuan dikelasnya. Bukan Marsya namanya kalo gak jelalatan matanya yaps siapa lagi yang Marsya cari selain Kak Dion yang paling ia tunggu-tunggu.
“heh patah tuh leher” ucap Diandra sambil sedikit mendorong bahu ku. Aku pun tak mengubriskan perkataan Diandra dan teap mecari keberadaan Kak Dion.
Memang kalau kata orang mah ‘jodok gak kemana’ sepertinya kata-kata itu kali ini cocok untuk Marsya. Ya ternyata kak Dion baris tepat disamping ku persis ya PERSIS membuat ku kaget saat aku membalikan badan ku .
Deg
Tiba-tiba hati Marsya berdegup sangat cepat tidak seperti biasanya. Mungkin saja ini adalah efek dari kerinduan Marsya selama liburan dan sekarang yang ditunggu-tunggu ada disamping nya membuat nya ingin menghilangkan seluruh siswa dan hanya dia dan kak Dion lah yang tersisa.
Aska yang melihat Marsya senyam senyum dari kejauhan segera menghampirinya “ lu ngapa sya?” tanya aska bingung kepada sahabatnya ini catet ya SAHABAT!
Aku segera menarik tangan aska sedikit menjauh dari tempatku tadi. “ sumpah lu tau gak hati gua mendadak ada yang dangdutan ka!” jawabnya histeris dan lebay Aska masih diam tak mengerti maksud sahabatnya yang gak jelas ini.
“dangdutan? Maksudnya apaan si gua gak ngerti Sya?” jawabnya sambil bergidik bingung.
Marsya pun mendekatkan wajahnya ke telinga Aska. “tadi kan gua lagi nyari-nyari kak Dion dan lo tau ternyata pas gua nengok dia ada disamping gua kaaaaaa asli hati gua mendadak dangdutan ka!” kataku sambil histeris lebay membuat yang lain melihatku.
“serius? Aaaaaaaa mana coba liat” kata Aska penasaran dengan posisinya yang katanya PERSIS disamping nya.
Marsya pun memegang kedua pipi Aska dan memposisikan wajah Aska tepat ke arah Kak Dion.
Tbc
******
Hai semua ...
Makasih buat yang udah baca ...
Ini cerita pertama Thor loh wkwkw...
Jangan lupa vote dan komen ya biar nulis nya semangat gitu wkwkw #modus
KAMU SEDANG MEMBACA
high school love story
Genç Kurgu"cabe-cabean kaya Lo gak pantes jadi anak sok alim kaya lo" Raditya Darmawan "gua cincang mulut Lo pake golok tau rasa Lo ya" Marsya Thafany gimana jadinya keduanya bersatu karena perjodohan kony kedua orang tuanya???