Chapter 05 : Si Kembar dan Berakhirnya Hari ini.

677 9 3
                                    

Ketika aku memasuki gang belakang, aku berjalan melalui jalan sempit yang kecil. Ada
empat pria dan perempuan yang sedang berselisih di ujung jalan itu.
Di satu sisi ada dua orang laki-laki, yang dihadapi mereka adalah dua orang gadis. Muka
mereka terlihat jelek, sedangkan kedua gadis itu terlihat cukup manis.
Sepertinya kedua lelaki itu usianya sama sepertiku? Aku ingin tahu, berapa usia mereka.
Meski begitu, kedua gadis itu terlihat sangat mirip... atau harus kukatakan benar-benar mirip.
Apakah mereka kembar? Meskipun ekpresi mereka berbeda, potongan rambut panjang dan
pendek, dan mereka berdua memiliki warna rambut perak yang sama.
Meskipun keduanya memiliki pakaian bagian atas yang mirip dengan blazer yang dihiasi
dengan warna hitam dan blus putih, tapi untuk bagian bawah, gadis dengan rambut panjang
mengenakan culottes dengan kaos kaki sampai lutut, sedangkan gadis dengan rambut pendek
memakai stocking pada bagian dalam roknya.
“Ini tidak seperti yang kau janjikan! Bukankah harganya sekeping koin emas!”
Gadis berambut pendek meninggikan suaranya kepada laki-laki itu. Pria yang ada
berhadapannya melihatnya dengan menyeringai dan tersenyum, terlihat seperti merendahkan
mereka. Salah satu dari lelaki itu memiliki sebuah tanduk yang terlihat seperti tanduk rusa,
yang terbuat dari kaca yang bersinar dan berkilauan .
“Apa yang kau katakan? Aku jelas bilang, aku akan membeli kristal tanduki ini untuk
sekeping koin emas. Tapi, aku meminta barang yang tidak rusak. Coba lihat, ada bagian yang
rusak di sini, kan? Jadi harganya Cuma segitu. Ini, ambilah koin perak ini!”
Koin perak itu jatuh menggelinding ke kaki gadis itu dengan suara *cling*.
“Padahal hanya sebuah goresan kecil, tapi kau tidak ingin membayarnya. Dari awal
kau... !”



Gadis berambut panjang menatap tajam pria itu dengan tampilan yang terlihat frustasi, 
sementara gadis berambut pendek yang bersembunyi di belakangnya menggigit bibirnya 
dengan penuh penyesalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis berambut panjang menatap tajam pria itu dengan tampilan yang terlihat frustasi,
sementara gadis berambut pendek yang bersembunyi di belakangnya menggigit bibirnya
dengan penuh penyesalan.
“... Cukup! Kami tidak membutuhkan uangnya lagi. Aku akan mengambil kemballi
tanduknya.”
Gadis berambut panjang mulai bertindak dan bergerak maju. Mengepalkan kedua tangan
yang dilengkapi dengan gauntlet yang serasi.
“Maaf, kau tidak boleh melakukannya. Ini sudah menjadi milik kami. Kami tidak
berniat untuk menyerahkannya kem—”
“Maaf mengganggu ketika kalian sibuk. Bisa aku minta waktu sebentar?”
Aku tiba-tiba berbicara dan semua orang yang berada di sini langsung mengubah
pandangannya padaku. Gadis itu menatapku dengan tatapan kosong, mata dari pria itu
langsung bergerak ke arahku dan segera berubah menjadi serius.
“Haahhh? Siapa kau brengsek? Apa kau memiliki urusan dengan kami?”
“Ah, tidak, aku memiliki urusan dengan gadis yang berada di sana.”
“Eh, aku?”
Aku mengabaikan orang-orang yang menatapku. Dan aku kemudian berbicara pada gadis
yang berambut panjang itu.
“Apakah kau mau menjual tanduk itu padaku untuk sekeping koin emas?”
Untuk beberapa saat, gadis itu masih bingung setelah mendengar apa yang aku katakan. Tak
lama kemudian, dia sepertinya memahami tawaranku dan menjawab dengan tersenyum.
“Aku akan mengaturnya!”
“Oi brengsek, apa yang kau katakan! Ini sudah menjadi mi—”
Ketika pria itu mengangkat tanduk kristal di atas kepalnya, tanduk itu mengeluarkan suara
yang begitu keras, hancur berkeping-keping dan tersebar dimana-mana. Batu yang aku
lemparkan dengan hebat mengenai sasaran.
“Wa...!? Brengsek, apa yang kau lakukan?!”
“Karena itu sudah menjadi milikku, aku bisa melakukannya sesukaku. Ah, dan juga
aku sudah membayarnya.
“Dasar bajingan kau!”
Salah seorang dari pria itu mengeluarkan pisau dari sakunya dan langsung menerjang ke
arahku. Saat melihat pergerakannya itu, aku langsung menghindari serangannya. Untuk
beberapa alasan, aku yakin bahwa aku bisa menghindari serangan itu dari awal. Pergerakan
lawan dan jalur serangan pisau itu, aku bisa melihatnya.
Apakah ini berkat kemampuan penguatan fisik yang diberikan oleh Kami-sama padaku? Aku
membungkukkan bagian bawah tubuhku dan menendang kaki pria itu. Tanpa menahan diri,
aku kemudian langsung meninju badan pria itu.
“Uugghhh...!”
Pria itu berbaring di tanah dan jatuh pingsan.
Ketika aku berbalik, pria yang satunya lagi sedang bertarung dengan gadis berambut panjang.
Pria itu mengayunkan kapaknya, tapi ayunan yang lemah itu dapat ditahan dengan gauntlet
gadis berambut panjang itu. Akhirnya, gadis berambut panjang memberikan pukulan kilat
lurus yang cepat ke arah wajah pria itu. Mata pria itu berubah menjadi putih dan dia jatuh ke
tanah.
Jika kita dengan cepat memutuskan untuk bertarung, mungkin tanduk kristal itu tidak akan
hancur... Aku pikir, aku tidak harus bertarung jika aku menyelesaikan masalahnya, tapi aku
ingin sedikit terlihat keren di depan seorang gadis, tapi aku merasa seperti orang yang bodoh
dan menyesalinya, tapi mau bagaimana lagi, jadi aku mengambil sekeping koin emas dari
dompetku dan memberikannya kepada gadis berambut panjang itu.
“Ini ambil, satu koin emas.”
“Apakah tidak apa-apa? Meskipun kau telah menolong kami.”
“Tidak apa-apa, lagi pula itu hancur karena salahku. Jadi, ambilah itu.”
“Kalau begitu... aku akan menerimanya.”
Setelah berkata seperti itu, gadis berambut panjang menerima koin emas dengan gantulet
yang dia pakai.
“Terima kasih ataas bantuannya. Aku Elsie Shilueska dan ini adik kembarku Lindsey
Shilueska.”
“... Terima kasih banyak.”
Gadis berambut pendek yang berada di belakang perempuan berambut panjang menundukkan
kepalanya sambil sedikit tersenyum.
Jadi, mereka ternyata kembar. Gadis berambut panjang adalah Elsie dan gadis berambut
pendek adalah Lindsey. Oke, aku ingat. Tapi, aku tidak bisa tahu hanya dari rambut dan
pakaiannya saja.
“Aku Mochizuki Touya. Oh dan Touya adalah nama pertamaku.”
“Hmmm, jadi nama dan nama keluarga di balik. Apakah kau dari Ishen?”
“Ah... ya, seperti itulah.”
Aku menjawab dengan cara yang sama seperti saat dengan Mika-san yang dari penginapan.
Oh, apakah negara ini bernama Ishen? Aku benar-benar penasaran.
“Jadi Touya, apakah kau baru datang ke kota ini juga?
Sambil meminum jus buah, Elsie tiba-tiba bertanya. Datang ke kota ini, atau lebih tepatnya
ke dunia ini. Itu mungkin akan menjadi jawaban yang tepat.
Setelah itu, kami kembali ke penginapan [Silver Moon]. Karena mereka sedang mencari
penginapan, aku membawa mereka bersama denganku. Melihatku membawa lebih banyak
tamu, Mika-san sangat senang. Dia orang yang mudah dipahami.
Setelah itu, kami bertiga memutuskan untuk makan malam. Kami memakan makanan yang
dibuat oleh Mika-san sambil berbicara tentang berbagai hal. Setelah makan, aku meminum
teh-ku.
“Kami juga datang ke sini, karena permintaan para pria itu untuk menjual tanduk
kristal. Kami harus menderita karenanya. Meskipun aku pikir ada sesuatu yang
mencurigakan.”
“... Itulah sebabnya aku keberatan dan berkata mari kita berhenti... Onee-chan, karena
kau tidak mendengarkanku sih...”
Lindsey sang adik menatap ke arah Elsie sang kakak dengan sebuah kecaman. Jadi, ini adalah
di mana sang adik yang setia mengikuti kakaknya yang ceroboh. Elsie, dia adalah orang yang
tak kenal takut, sedangkan Lindsey adalah orang yang pemalu ketika berhadapan dengan
orang asing.
“Kenapa kau mengambil permintaan dari kedua pria itu?”
Aku akan mencoba untuk mendengarkan apa yang mereka pikirkan tentang masalah ini.
Berpikir untuk berbisnis dengan kedua pria itu yang jelas-jelas mencurigakan. Itulah yang
kupikirkan.
“Aku mendengar dari orang-orang. Sebelum kami mengalahkan Crystal Dear untuk
mengambil tanduknya, kami mendengar bahwa seseorang menginginkan tanduk itu, jadi aku
pikir itu adalah waktu yang tepat. Tapi ternyata tidak bagus. Aku pikir begitu, kau pasti akan
terjebak dalam masalah, jika kau tidak menerima permintaan langsung dari guild.”
Elsie mendesah sembari melemparkan tatapanya ke bawah.
“Onee-chan, mari kita gunakan kesempatan ini untuk mendaftar ke guild.”
“Aku pikir itu ide yang bagus... kalau begitu, mari kita pergi mendaftar besok.”
Guild. Kalau tidak salah, itu seperti dalam game. Di mana mereka memfasilitasi pekerjaan
kepada karyawan seperti di kantor-kantor kerja HELLO? Ada berbagai permintaan di mana
kau akan menerima uang jika kau berhasil menyelesaikannya
“Besok, jika kau tidak keberatan, bolehkah aku ikut? Aku juga ingin mendaftar ke
guild.”
“Itu bagus. Kalau begitu, mari kita pergi bersama-sama.”
“Oke... besok, kita pergi bersama-sama.”
Keduanya dengan senang hati setuju. Jika aku mendaftar di guild dan menerima pekerjaan,
aku bisa mendapatkan uang. Ini mungkin adalah mata pencaharian yang tetap di dunia ini.
Setelah itu, aku berpisah dengan kedua gadis itu dan kembali ke kamarku. Akhirnya hari ini
berakhir. Banyak hal yang terjadi.
Datang ke dunia yang berbeda, menjual pakaianku, tinggal di sebuah penginapan, membantu
seorang gadis dan bertarung.
Untuk sekarang, aku akan menulis kejadian hari ini pada memo di smartphone-ku sebagai
buku harian. Saat aku memeriksa situs informasi dan membaca berbagai acara di postingan.
Oh, raksaksa menang. Eh, band yang itu akan dibubarkan... sayang sekali.
Aku kemudian mematikan smartphone dan pergi ke tempat tidur. Aku akan pergi ke guild
dan mendaftar besok. Aku ingin tahu tempat seperti apa itu... sambil mengatakan itu, aku
kemudian tertidur. *Mendengkur*.

Isekai Wa Smartphone to Tomo ni.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang