Other Side

97 10 10
                                    

Apa kau pernah berfikir bahwa membunuh itu adalah hal yang sangat menyenangkan? Yap! Aku juga berfikir demikian. Bisa dibilang hidup ku biasa saja. Sehari-hari aku hanya menonton film "gore" ya bagi para otaku gore adalah anime yg mengandung unsur potong sana potong sini ahahaa. Ini tidak lucu. Kemudian bermain game zombie. Sungguh hidup yang membosankan, bagi orang lain.

Namun untuk beberapa alasan aku merasa itulah jati diriku, aku tidak tau apakah itu benar atau tidak sampai suatu hari seseorang pindah kesebelah kamar apartemenku, ia sering memutar lagu yang membuatku merasa tidak nyaman selama 2 minggu berturut-turut. Lalu keesokan harinya suara itu tidak terdengar lagi hingga lusa dan beberapa hari selanjutnya, bahkan suara penghuni itu tidak pernah terdengar lagi. Aku penasaran apa yang terjadi. Entah mengapa aku merasa aneh dengan ketenangan di sekitarku. Aku mencoba mencari tahu, dengan menanyakan kepada pemilik apartemen ini. Namu ia juga tidak mengetahuinya.

Hari-hari pun berlalu begitu cepat. Aku menyusuri trotoar jalan yang sedang sepi dari hiruk-pikuk kota. Tepat di hadapanku terlihat bayangan hitam yang memanjang hingga ke kakiku. Aku melihatnya, ia pun berlari ke arah yg tidak menentu. Seperti melihat sesuatu di belakangku. Aku tidak mengerti karna aku hanya sndrian. Sedetik kemuan aku menyadari. Tetanggaku.

Hal yang membuatku teringat dengan tetangga ku adalah lagu yg terdengar ditelingaku saat aku berjalan menyusuri trotoar yang begitu sepi, aku merasa ada keganjalan di sekitar ku, seperti ada seseorang yang mengikutiku sambil menyanyikan lagu yang sering diputar oleh tetanggaku. Sekejap aku menengok kebelakang dan suara itupun menghilang di tengah keheningan, karena merasa takut aku pun bergegas kembali ke apartemenku dengan membawa cemilan yang sudah kubeli di supermarket. Namun ada hal yang aneh lagi kutemui, beberapa polisi berada di depan apartemenku
"Hei apa kalian sedang menunggu cemilan milikku?" tanyaku santai dengan sedikit bercanda.
"Apa kau pemilik kamar apartemen ini?"
"Tentu saja."

Polisi pun menanyakan beberapa hal, dan tentu saja ini tentang tetangaku yang menghilang itu. Mereka pun tidak percaya dengan semua penjelasan dan keteranganku. Hingga mereka memaksa masuk kedalam apartemenku untuk melakukan penggeledahan.

Aku membiarkan mereka menggeledah barang barang dikamarku, namun tentu saja mereka tidak menemukan barang mencurigakan apapun kecuali kaset-kaset gore yang sering aku tonton. Dan mereka juga sempat menanyakan itu.
"Film apa ini?"
"Hanya beberapa film horor tentang pembunuhan, aku suka menontonnya." ucapku santai.
Para polisi pun hanya saling berdiskusi sedikit kemudian keluar dari apartemen. Aku merasa mereka menaruh sdikit kecurigaan terhadapku, namun mereka tidak menemukan barang bukti apapun. Hari berganti malam, aku merasa hari ini adalah hari yang cukup panjang.

Aku menghempaskan tubuhku ke kasur dengan menghela napas panjang. Sedetik kemudian secara samar aku mendengar kaca jendelaku di ketuk oleh seseuatu. Kufikir hanya seekor burung. Tapi tidak mungkin selarut ini. Aku membuka tirai yang menutupi jendela apartemenku. Namun tak ada apapun yang kutemukan. Mataku begitu berat hingga aku terlelap dan terbangun keeseokan harinya. Namun dimnakah aku?
"Sial... dimana ini?"
"Knapa baunya sangat busuk?!!!"
"Apa ini yang sedang ku-" meraba-raba dan memperhatikan lebih dekat.
"Aaaggghhhh.... Sial! Kenapa ada tangan mayat disini? Aku harus keluar dari sini!!!" ucapku mencari dinding untuk mencari jalan keluar.
"...ughh! baunya terlalu busuk dimana pintu keluarnya??!!! Sialan... siapa yg membawaku kesini?" terlalu gelap untukku dapat melihat.
"Ahh ada!" pekikku saat menemukan saklar lampu. Akupun langsung menghidupkan lampu tersebut.
"Aaaggghhhh..!" teriakku terkejut ketika lampu menerangi seluruh ruangan yang penuh dengan bangkai manusia.
"Ini kan mayat pemilik apartemenku!?" aku melihat ke sekeliling dan menemukan 3 jasad lainnya yang sudah mulai menjadi tulang.

Aku kebingungan dan mendobrak pintu. Setelah berhasil keluar menghirup udara segar. Aku memperhatikan sekeliling, ternyata ini ada lah gudang yang terdapat di apartemenku namun sudah lama tidak di gunakan. Aku berlari ke kantor polisi terdekat, polisi terkejut melihat kondisiku yang kotor berlumuran darah dengan bau amis darah yang sangat menyengat. Mereka menodongkan senjata ke arahku. Dan memborgolku. Dengan samar aku mendengar meraka mengatakan sesuatu
"Benar kan apa yang kukatakan!? Dia gila."

Aku meronta, tidak terima atas apa yang mereka lakukan padaku. Aku tidak melakukan apapun kan? Aku hanya ingin melaporkan bahwa telah terjadi pembunuhan berantai. Tapi kenapa aku yang di tahan? Dan mengatakan aku gila?! Kemudian benda keras menghantam tengkorak kepalaku dan membuat penglihatanku menghitam.

Aku adalah seorang psikolog yang diminta untuk membantu menangani kasus hilangnya beberapa orang selama 4 bulan terakhir ini, dengan berujungnya menjadi pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang gadis muda. Dia mengidap penyakit Multiple Personality Disorder, dimana saat ia sedang mengalami setres berat dirinya yang lain akan menggantikannya. Atau biasa penyakit ini di sebut dengan 'kepribadian ganda'. Dimana dirinya yang lain itu sudah menewaskan 4 korban. Dan yang ku ketahui korban terakhir ini adalah sang pemilik apartemennya sendiri.

Yu & RizeKyota

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang