Part 2 ~ Help Me

851 96 35
                                    

Uang.. siapa sih di dunia ini yang tidak menyukai uang? Rata2 semua pasti menyukainya. Termasuk diriku sendiri. Aku mencintai uang tapi bukan berarti aku tipe wanita yang mata duitan dan menghamburkan uang begitu saja. Tentu saja aku punya alasan sendiri kenapa aku menyukai uang.

Jika bisa di beri kesempatan untuk hidup di kehidupan berikutnya, aku pasti sangat berharap bisa terlahir di keluarga yang kaya. Hidup.. akan sangat kesulitan tanpa uang. Begitu yang aku dan keluargaku alami sekarang ini.

Namaku nayeon. Im nayeon..
Anak ketiga dari empat bersaudara. Sekarang ini aku berumur 18 tahun. Aku bekerja di restoran, supermarket, office girl di sebuah perusahaan kecil, toko bunga, dan masih banyak lainnya. Heran bukan lihat diriku yang masih muda tapi sudah banyak pengalaman bekerja di tempat yang berbeda!

Yah.. setiap orang pasti ada cerobohnya dalam bekerja termasuk aku yang terlalu sering ceroboh sehingga gampang kena pecat. Tidak sengaja bikin piring pecah saja sudah kena pecat apalagi kalau sampai barang yang lebih mahal dari piring pecah, mungkin bakal di suruh ganti rugi.

Walaupun sering kena pecat, tapi aku tidak nyerah begitu saja mencari kerjaan lain. Aku akan terus semangat mencari kerjaan apapun yang bisa menghasilkan uang, walaupun di suruh mengangkat barang2 yang berat pun aku rela demi uang. Tapi yang paling aku kesali, aku harus rela berbohong hanya karena uang. Aku di ajari oleh orangtuaku untuk tidak berbohong, tapi aku malah melakukannya. Semuanya aku lakukan dengan terpaksa karena aku sangat butuh uang.

Kadang rasanya badanku terasa sangat tidak kuat dan lemah, tapi aku tidak boleh mengeluh. Aku harus tetap semangat. Semua ini demi jaebum oppa.

○○♡○○

"Eonnieeee...."

Suara teriakan nayeon memang tidak begitu besar, tapi jika teriak di dalam rumah sekecil ini, otomatis semua orang yang berada di dalam rumah pasti akan mendengarnya.

"Isshh.. kenapa sih kau teriak2. Lihat anakku jadi bangun." Ucap nana yang merupakan anak tertua dari keluarga im.

"Ini apa?" Nayeon memperlihatkan baju yang di pegangnya dengan wajah kesal.

"Daehan, cepat ambil baju eomma dari tangan auntie." Bisik nana pada daehan anak pertamanya dan mendorong tubuhnya pelan mendekati nayeon.

"Oh.." nayeon tahu daehan mencoba mengambil baju dari tangannya, tapi nayeon tidak menahannya dan membiarkan daehan mengambilnya begitu saja.

"Eonnie kau licik. Kau tahu aku tidak bisa teriak pada daehan lalu sengaja menyuruhnya untuk mengambilnya."

"Habis mau gimana lagi. Dari pada nanti kau sobek bajunya." Ucap im jin ah, yang biasa di panggil nana.

Nayeon menggembungkan pipinya. Mana mungkin ia tega mengoyak bajunya. Apalagi membutuhkan uang untuk bisa membeli baju itu. Yah, walaupun itu hanya kaos biasa, tapi baginya itu sangat mahal harganya melihat dari kondisi keluarganya saat ini.

"Aku bukannya tidak mengizinkan eonnie untuk membeli baju, tapi tidak bisakah eonnie menyimpan uangnya untuk keperluan lain dari pada membeli baju?!"

Nana langsung memperlihatkan muka sedihnya mendengar ucapan nayeon.

"Sudah setengah tahun ini eonnie tidak membeli baju baru. Tidak bolehkah aku membeli satu saja baju baru? Bajuku kebanyakan sudah buruk semua." Jelas nana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Fake BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang