chapter 2

17 2 0
                                    

Ya sudahlah, akhirnya hubungan itu usai.

Untuk apa aku mempertahankan  hubungan itu jika dia pun sudah tak ingin mempertahankannya?

Sebenarnya aku sangat tak menginginkan perpisahan itu. Jujur, saat itu aku sedang mulai sungguh-sungguh mencintainya. Saat ia mengucapkan kalimat ‘putus’, aku hancur. Namun aku mencoba untuk baik-baik saja dan menerima semuanya dengan berat hati namun akan kuhadapi.

Aku bukan gadis lemah…. Setidaknya aku cukup kuat untuk tak menangis dihadapan orang yang aku sayangi. Aku tak ingin dianggap lemah oleh siapapun.

Teng…… teng teng…….~

Lonceng tanda jam istirahat usai berbunyi. Dan anak-anak yang sedang menggiring bola di lapangan itu sudah bubar. Tak sabar aku menanti hari esok untuk kembali melihatnya di lapangan itu. Sekarang aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh, secara diam-diam.

Dan disinilah aku, dalam kehampaan bersama perasaan yang tak kunjung padam. Aku tak tahu kenapa Tuhan belum membukakan hati ini untuk cinta yang lain. Tapi aku yakin saat itu pasti ada, saat itu akan segera tiba, saat dimana aku kan memulai cinta yang ‘baru’.

“Lo datang gak ke birthday party-nya Rizky minggu depan?”, Tiara tiba-tiba muncul dan mengusik semua lamunanku.

”Birthday party?”, Aku bertanya heran. Aku tak tahu-menahu mengenai pesta ulang tahun apapun.

“Iya, masa lo gak tau sih?”

Tiara adalah sahabatku, dia tau bagaimana seluk-beluk hubunganku dengan Rifan sejak hubungan itu dimulai hingga berakhir begitu saja. Ia juga tau bahwa aku belum move on.

Ya, aku belum move on. Aku masih menaruh rasa pada Rizky.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang