Siapa isah?

27 1 0
                                    


Aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara, kelihatan dari nama akhirku. Satu rumah isinya wanita semua kecuali abi yaah begitulah abiku kerja, umi dirumah jaga adikku yang baru 3 tahun usianya.
Sedangkan kakakku kuliah dan kerja, jadi hanya akulah yang bisa dihandalkan oleh umiku.

Karena satu rumah isinya wanita semua, jadi abi mengharuskan untuk seluruh bidadarinya menggunakan hijab termasuk adikku.

Banyak cerita dibalik masa mts, dimana masa2 seakan Cinta milik berdua, dewasa yang mulai tumbuh membuat kita selalu berpikir bahwa kitalah yang paling benar.

Umi keturunan India Irlandia, dan abi arab palestina. Sejak lama abi dan umi mengajarakan agama islam pada aku dan saudara2ku.

ku ingat kata abi, kalau diagama islam tidak boleh pacaran.
Boleh pacaran, tapii disetiap berpacaran pasti ada bagian perzinaan.
Aku takut denger abi ngomong kayak gituan. Jadi inget sama siksaan akhirat.


"Assalamu'alaikum umi abi"

"Wa'alaikumussalam" sahut umi abi serentak.

"Mau kemana kamu isah" tanya abi.

"Mau lihat nomor bi, pagi inikan nomor UN ku keluar" jawabnya singkat.

"Tidak sarapan?"

"Oh... Nggak mi, Buru2"

"Hati2 yaa isah, atau mau abi antar?"

"Haah, isahkan udah gede bi nggak perlu diantar2 lagi kayak anak kecil aja"

"Haha iya2 anak abi dan umi udah gede kok, sudah2 pergi sana nanti terlambat lagi" Sambung umi.

"Bye umii abii" teriakku.

"Waalaikumussalam isah hati2" sahut umi.

"Hehe iya umi"

Isah memang anak yang ceria, dan ada satu hal lagi tentang ia. Dia tak pernah merasa bahwa ia baik setelah beberapa tahun yang lalu kejadian yang membuat dia terluka hanya karena sahabatnya. Ia bertengkar hanya karena satu orang laki2.

Entah mengapa kalau ada salah satu temannya membicarakan persoalan Cinta, pasti ia tidak ingin mendengarkannya.

Sudah muak dengan kata CINTA.

"Heey, pagiii😆" sapaku didepan mading sekolah.

"Iih isah mah kebiasaan, salam dulu sah salaaam" balas Rika.

"Hehe, iya sa iya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" jawabku ala2 pendakwah modern.

"Wa'alaikumussalam" cemberut Rika.

"Napa sih Ka? Ohyaa ikaa, tadi jumpa abg gantengmu loh diparkiran motor" bujukku.

"Ohyaaaa... Wow dimana saaah dimanaa?" teriak histeris Rika.

"Ya elah Ka, kan udah dibilang diparkiran motor"

"Ohiyaa... Aku mau keparkiran, mau ambil sesuatu kamu mau ikut gak sah?" tawar Rika.

"Nggak ah... Duluan aja,jgn lama2 looh aku tunggu di depan mushola yaa" jawabku.

"Siiip atur aja,duluaan yaa. Bye" lambaian Rika.

Langkah demi langkah Rika tak nampak lagi didepan mataku. Aku langsung bergegas pergi ke mushola untuk menunggu nomor UN ku keluar.
Lama menunggu, ada salah seorang menempelkan nomor2 hasil pendaftaran. Langsung digerubutin orang, jadii ya sabar aja sekalian nunggu Rika. Setelah berkurang yang melihat nomor, aku pun bergegas melihat nama ku.
Subhanallah walhamdulillah, rupanya ada nama ku diurutan ke 74 dari sekian ratus murid yang mendaftar.

Sambil menunggu teman2 yang lain melihat nomor, aku sambil mendengarkan lagu kesukaanku yaitu harris j salam alaikum.

Selang beberapa waktu mendengarkan lagu, ada seseorang lelaki yang menepuk pundakku. Ya, itu kakak kemarin yang aku ajak ngobrol.
Kak ghora namanya.

"Eh... Isah ya?" tanya kak ghora.

"Hah eh iya kak saya isah" jawabku.

"Ohya, gimana dek terdaftar namanya?"

"Pasti dong kak"

"Ohya kak, isah duluan ya. Assalamualaikum"

"Eh iya2,wa'alaikumussalam hati2 yaa"

Keesokkan harinya...
Masa pengenalan lingkungan sekolah akan segera dilaksanakan.

Pagi ini isah pergi kesekolah diantar oleh abinya, sekalian abinya mau berangkat kerja. 


"Morning all... " Ucap sasya, adik isah.

"Morning sya, ohya mandi dulu gih sana" teriakku.

"Iya kak iya... Tapi harini sasya gosok gigi dulu yaah, baru mandi. Nggak apa2 kan kak?" tawar sasya.

"Heeh iya2 nggak apa2 kok" jawab manisku.

"Assalamualaikum bidadari abi" salam abi.

"Wa'alaikumussalam abii" jawab isah & sasya serentak.

"Bi, umi mana?" tanyaku.

"Umi dikamar, ada apa sah? ada yang bisa abi bantu."jawab abi.

"Oh nggak kok bi, cuman mau mintak tolong antarin ke sekolah baru aja. Bisa gak bi?."

"Ooh bisa kok bisa, emangnya kenapa sah motornya. Ngga Bagus ya? Kalau ngga Bagus nanti abi beliin yang baru aja." tawar abi.

"Ah nggak kok bi, siapa bilang ngga Bagus. Itumah Bagus banget. "Jawabku.

"Assalamualaikum"

"Eh umi, baru bangun mi?. " tanyaku.

"Hah ya ngga lah, ya kalik umi baru bangun. Ohya umi cuman mau bilang kalok harini umi ngga bisa antar kamu sah, umi ngga enak badan. Ngga papa kan?. "

"Oh ngga papa kok mi, abi mau kok antarin kesekolah. "

"Umi jaga rumah aja sama sasya. " gumam abi.

"Ohya bi, udah hampir telat niih. Ayo bii, nanti telat lagi akunya. " cerewetku.

Setelah sampainya disekolah isah hanya melihat Rika yang sibuk dengan smartphonenya, maklumlah hari pertama.
Untuk hari ini para siswa hanya diperkenankan datang kesekolah hanya saja belum ada satu kegiatan.
Dan hanya ada waktu2 bersama teman baru dikelas baru. Nyanyi bareng, curhat, cerita masa2 Smp. Banyaaak banget.

Last...


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Mencintai yang bukan umatnya"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang