prolog.

124 11 5
                                    


AlexPov

Pagi ini gue bangun agak sedikit telat sekitar pukul 06.20. Gue turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah mandi gue bersiapsiap untuk kesekolah dan segera turun kebawah.

Sekilas, perkenalkan nama gue Alex Martinez Alriq, usia gue 16 tahun. Gue adalah pewaris tunggal dari keluarga Alriq. Gue memiliki perawakan yang tampan, putih, mata coklat dan tubuh yang tinggi. Untuk masalah belajar gue ga ahli, karena sumpah itu semua membosankan.

Gue termasuk orang yang cuek dalam masalah 'Cinta' dan 'Cewek', kenapa ? Menurut gue cewek itu ribet, banyak ngatur dan sok kecakepan. Gue menghindar untuk mendekati cewek manapun saat disekolah.

Meskipun gue udah menghindar tetap saja cewek yang ada disekolah secara tidaklangsung ngejar gue untuk jadi pacarnya.

Yap, gue dan dua temen gue adalah most wanted disekolah ini. Karena itulah gue banyak dikejar sama cewe yang ada disekolah, dan tidak ada satupun yang buat gue tertarik dengannya.

Sekarang gue lagi menuju ke bawah untuk pamitan dengan mama.

"Ma, aku berangkat" teriak gue dengan tas ransel yang gue pakai hanya disebelah kanan.

"Sarapan dulu nak, ini sudah mama masak khusus untukmu" ucap mama dengan senyumnya.

"Aku tidak lapar ma, akupun sudah telat untuk berangkat kesekolah" sahut gue dengan mencium tangan mama.

"Oiya ma, papa mana?"tumben papa tidak muncul.
"Papamu sudah berangkat lebih awal, kata papamu dia ada meeting dadakan"jawab mama sambil merapihkan baju gue.

"Kamu kesekolah atau mau tawuran sih? Baju itu harus rapi bukan kayak gini" oceh mama sambil mengancing baju bagian atas.

Iya. Hampir setiap hari gue mengenakan pakaian yang seperti ini. Kancing atas sengaja gue buka, tas gue sampir disatu bahu gue, ya penampilan 'badboy' yang selalu gue kenakan.

"Iya maa, ini udah rapi. Boleh berangkat sekolah kan?" jawab gue dengan senyum manisku gue.

Hanya dengan mama dan papa yang gue tunjukkan senyuman gue ini. Tidak dengan yang lain kecuali kedua sahabat gue Adit dan Roy yang gilanya melewati batas, meskipun mereka berdua seperti gue yang banyak dikejar sama cewe disekolahan tapi tetap aja, gila mereka ga akan hilang.

"Haha, udah rapi dan sekarang boleh berangkat. Hati hati bawa kendaraanya ya!" tegas mama dan mengacak rambut gue.

"Ma, kau menghancurkan rambutku"oh tidakk.
"Sudah sana, kapan kesekolahnya?" tanya mama.

"Baiklah, aku berangkat. Assalamualaikum" salam gue sambil berlari kedepan pintu utama dengan Buru Buru.

"Waalaikumsalam"teriak mama.

Gue berlari menghampiri mobil warna silver Zenvo ST1 milik gue itu.
Dengan kecepatan rata-rata gue mengendarai mobil gue untuk sampai ke SMA Merah Putih.

Hanya waktu 20 menit gue telat sampai disekolah dan segera memarkirkan mobil guedihalaman parkiran sekolah. Hah sampai juga disekolah setelah sekian lama liburan panjang kenaikan kelas.

Ya. Yang pastinya banyak murid baru yang pertama untuk hari ini mereka sekolah di SMA Merah Putih ini. Gue tidak peduli sama sekali dengan ada tidaknya murid baru disekolah ini, toh bukan urusan gue juga untuk memikirkannya.

Gue berjalan melewati koridor sekolah dan berjalan menuju mading pengumuman. Ternyata disana sudah ada Adit dan roy.

"Alexkuuu, kumerindukanmuu aleeexx dan asalkan kamu tahu alexku kita bertiga satu kelaaass!" teriak Adit sambil memeluk bergelangtungan dibadan gue. Lama keikutan gila kalo lama lama sama ni sahabat.

"Dit, udah deh baru pertama masuk sekolah gue dapat musibah dengan lo meluk gue kayak gini!" ketus gue sambil menyingkirkan tubuhnya dari tubuh gue.

"Ehe, sorry lex. Gue kelewat senang soalnya"senyum adit yang sok manisnya

"Terserah lo ae dit"gumam gue.

"Lex, gila ya bro. Kita dari sd gapernah pisah yak, satu kelas malah. Ah terhura aku dengan semua ini" ucap roy dengan muka 'sok' sedihnya itu.

"Semerdeka ajalah, capek gue ngadapin kalian."keluh ku
"Oiya, kita kelas mana?" tanya gue kepada Adit dan Roy.

"Kelas XI IPA 2 lex" ucap mereka bersamaan.
Mata mereka saling menatap satu sama lain. Dan!

"Aciee barengan. Khem Roy kayaknya kita ditakdirkan jodoh deh. Soalnya kita banyak samaannya, lo lahir di Bandung gue lahir dijakarta, mama kamu orang Jawa dan mama gue orang sunda. Jangan jangan celana dalam kita sama juga kali yak" canda Adit sambil mengedipkan satu matanya

"Bego gausah dipelihara dit, jelas jelas itu bedaa!. Lagipula lebih baik gue dijodohin ama kambing samping rumah daripada sama lo." ketus Roy

"Ah udah lah, kalian gajelas banget sih. Gue balik duluan kalo gitu" ucap gue sambil berbalik arah.

"Eh eh tungguin lex!" seru roy sambil menghampiri gue.

Sambil menuju kekelas gue mengotak atik handphone gue. Dan!

*brukk

"Ah sial, pake nabrak segala"gumam guesambil berdiri dan membersihkan baju gue

"Sorry sorry! Aku tidak sengaja"ucap cewe tersebut sambil membereskan buku bukunya.

Gue lihat buku berserakan dilantai koridor kelas yang sedang dirapihkan dan diangkat oleh pemilik buku tersebut, Ralat 'yang menabrak gue". Segera gue bangkit dan melihat kearahnya.

"Kalo jalan tu pakai mata! Kan jadi..."

...
____________

Tolong ditinggalin jejak yo! :)

My HealingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang