PART 2 - Look Your Eyes

426 10 3
                                    


Aku tidak bisa berbohong lagi,aku benar-benar muak. Hari ini adalah hari selasa, hari dimana aku mendapatkan pelajaran Mr. Hodre-guru olahraga paling menyebalkan disekolah ini. Bayangkan saja Mr. Hodre benar-benar membuat para siswa kelelahan akibat kami harus jogging selama setengah jam tanpa henti lalu dilanjutkan dengan permainan cricket antar siswa. Dia benar-benar ingin membunuh kami secara perlahan-lahan. Sekarang ini aku berada di ruang ganti untuk mengganti baju olahraga ku dengan seragam sekolah.

"Cancer, ayo cepat nanti kita terlambat! " Aku memperingati temanku yang masih sibuk memoles pipinya dengan blush on dan mengoleskan lipstick di bibirnya.

"Sebentar lagi! " sahut Cancer dengan senyum yang memantul di cermin. Aku memutar bola mataku dengan malas.

Cancer adalah temanku sejak satu tahun yang lalu. Dulu aku dan Cancer berbeda kelas karena setiap tahun sekolah kami mengadakan rolling class dan akhirnya aku masuk dikelas yang sama dengan Cancer itu sebabnya aku bisa berkenalan dan berteman dengan Cancer.

"Kau benar-benar membuang waktu ku! " Ucapku kesal sambil melipat kedua tanganku di depan dada.

"Sebelum kau masuk kedalam kelas, kau harus memperhatikan penampilanmu, sayang. " Cancer menyirsir rambut pirangnya lalu mengikatnya seperti ekor kuda.

Dua kata yang terukir di otakku saat melihat penampilan Cancer saat ini,

Dia cantik.

Ya, dia adalah gadis yang cantik. Dan dia juga orang yang selalu menjaga penampilannya agar selalu tampil cantik dan sempurna di depan semua orang.

"Kau tau sayang, kau juga harus menjaga penampilanmu. Jangan terlalu cuek dengan penampilan, Kau itu gadis yang cantik maka belajarlah menjaga penampilan sepertiku. " Cancer mulai merangkul pundak ku.

"Lebih baik kau diam dan kita harus bergegas menuju kelas. " Ucap ku kesal. Aku dan Cancer keluar dari ruangan ini dan pergi menuju kelas kami yang ada di lantai dua.

Dengan langkah yang tertatih aku akhirnya mendaratkan bokongku di kursi kelas yang telah menjadi miliku selama setahun ini. Aku langsung meletakkan kepalaku diatas meja dan memejamkan mataku. Sialan, Mr. Horde benar-benar menguras habis tenagaku. Aku berharap dia segera dipecat dan pergi sejauh-jauhnya dari kota ini. Aku mendengar seseorang terkekeh disebelahku, siapa lagi kalau bukan Cancer.

"Kau terlihat seperti gadis yang baru saja menyelesaikan 69 ronde. " Aku mengernyit lalu membuka mataku dan menatapnya dengan tajam. dia benar-benar konyol, lelucon nya sangat kotor! Aku kembali memejamkan mataku.

"Menyelesaikan 69 ronde dengan Justin! " Aku terkejut saat Cancer membisikan nya padaku. Aku membekap mulut Cancer dengan tanganku.

"Jangan bicara lagi! Jangan berbicara hal yang konyol! " Cancer tertawa lalu menganggukan kepalanya.

"Maaf, aku hanya bercanda." Cancer terkekeh sambil merangkul pundakku. Sialan gadis ini benar-benar membuatku terkejut sekaligus kesal. Hanya mendengar nama Justin saja sudah membuatku bergetar. Sialan!!

***

Aku mengernyit saat menemukan sebuah amplop di dalam lokerku. Ini sudah ketiga kalinya aku mendapatkan amplop dari orang yang tidak ku ketahui. Aku mulai membuka dan membaca isi surat yang ada di dalam amplop pink itu.

Apakah kau merindukanku?

Ahhh aku benar-benar merindukanmu.

- L.

Astaga siapa sebenarnya yang mengirim surat ini?

"Dapat surat dari penggemar rahasia eh? " Aku langsung melempar surat itu dan menutup pintu loker ku dengan keras.

"Kau membuatku terkejut! " Cancer tertawa disebelahku lalu merangkul pundak ku.

"Ayo kita lihat pria yang selalu ada di mimpi erotismu itu! " Aku membulatkan mataku lalu menutup mulut Cancer dengan cepat sebelum ada yang mendengar ucapannya itu atau Gadis idiot ini mulai berbicara yang tidak-tidak. Dia benar-benar membuatku kesal. Jika ada yang mengetahui ku pernah memimpikan seorang pria hot seperti pria yang bernama Justin maka bisa habis hidupku.

"Ayoo! "

"Kemana? " Tanyaku lagi.

"Astagaa kau ingin aku mengulangi perkataan ku? " Aku menggeleng dengan cepat lalu Cancer menarik tanganku dan menuntunku mengikuti langkahnya. Langkah kami berhenti disebuah ruangan kosong yang sudah tidak dipakai lagi. Apa yang Cancer lakukan? kenapa dia membawaku kesini.

"Apa yang kau lakuk-"

"Dia ada didalam! " Aku mengernyit tidak mengerti.

"Siapa? "

"Justin! " Jantungku mulai berpacu sialan.

"Kau bohong! " Cancer memutar bola matanya dengan malas.

"Kalau kau tidak percaya lebih baik kau buka pintu ini, kau akan melihatnya! " Aku menggeleng. Aku takut. Takut melihatnya dan takut karena bisa saja Cancer membohongiku.

"Aku tidak percaya.. " Ucapku ragu.

"Astagaaa, kalau kau tidak percaya maka ayo buka pintunya! kau akan melihat dia dan-" Cancer menghentikan ucapannya lalu menatapku dengan tatapan yang tidak ku mengerti.

Karena rasa penasaranku yang besar akhirnya aku memberanikan membuka pintu yang besar ini. Aku langsung terdiam saat mendengar suara-suara yang aneh. Suaranya seperti suara desahan. Apa? Suara Desahan??

Ruangan ini dipenuhi dengan kursi dan meja-meja yang sudah tidak digunakan lagi. Langkahku terhenti dan pandanganku berhenti pada seseorang yang sedang terlentang diatas meja dan mendesah kenikmatan. Aku memicingkan mataku sebentar, bukankah itu salah satu guru yang baru bekerja disekolah ini?

Sialan! Cancer mengerjaiku! Dia menyuruhku untuk melihat kegiatan mesum guru baru itu dengan seorang pria. Aku berbalik hendak pergi dari sana tetapi bunyi sepatuku saat melangkah mulai terdengar diruangan ini. Astagaaa! bodohnya aku!

"Siapa itu?!!" Aku terkejut lalu mulai bersembunyi dan meringkuk di salah satu meja yang ada diruangan ini. Bodoh bodoh bodoh!

Aku menggigit bibir bawah ku dengan keras.

"Aku tau kau ada disini! " Ucap guru baru itu dengan suara melengking.

"Kurasa kau sedang berhalusinasi. Kau bisa melihatnya sendiri kan, tidak ada orang selain kita diruangan ini. " Astaga! Suara itu... Aku mengenal suara itu. Aku semakin menggigit bibir bawahku dengan kencang.

drtt..drtt..drtt..

Sialan, Ponsel ku berbunyi dan bergetar dikantung seragamku. Tidak Tidak! mereka bisa menemukanku. Aku segera mengambil ponselku dan mematikannya. Cancer benar-benar membuatku dalam masalah yang besar.

"Rupanya kau bersembunyi disini! " Jantungku berdegub kencang dan mataku menatap sebuah kaki yang berdiri tepat di hadapanku. Baiklah, mereka menemukanku.

Tanganku ditarik paksa dan pandanganku berhenti pada seseorang yang menarik tanganku keluar dari meja ini. Aku menatap bola mata berwarna cokelat itu. Tatapan matanya benar-benar membuatku ingin terbang melayang. Tidak pernah terpikirkan sekalipun aku bisa menatap bola matanya secara langsung dan sedekat ini. Dia pria yang mengalihkan duniaku. Dia pria yang selalu hadir di mimpi erotisku. Dia adalah Justin. Justin Bieber.

***


Next chap? vomment please!

xoxo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TROUBLE  [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang