Kala itu di sore hari..."Thala... jangan lari-lari aku capek!" keluh gadis kecil yang tengah kelelahan.
"Kamu mau minum?" tawarnya.
Gadis kecil itu mengganguk pelan, sambil tersenyum kecil. Muka nya sangat pucat, bibir nya kering. Seperti orang sakit.
"Cara... kamu sakit?" tanya Arfara, khawatir.
"Nggak! Aku nggak sakit! Yaudah yukk kita lari lagi!"
*****
"Far... besok tournament! Dan lo, belum ada persiapan apapun? Gila." sindir Aldi yang tengah meneguk wine, di tengah keramaian club, di wilayah Ibu Kota.
"Gaikut." jawab Arfara ketus. Lalu berjalan meninggalkan Aldi yang sedang menikmati wine.
Club? Ya, tempat dimana Arfara menenangkan pikirannya. Bukan untuk sekedar menghambur-hamburkan uang. Ataupun bermain dengan para perempuan-perempuan penggoda. Jika kalian berfikiran seperti itu sungguh kalian salah besar! Arfara hanya sekedar menikmati suasana yang menurutnya memberikan ketenangan, tersendiri baginya.
Perempuan berparas anggun menghampiri tempat dimana Arfara sedang duduk. Ya! Dia Larasati, wanita penggoda yang biasanya mencoba mendekati Arfara. Namun balasan yang di terima Laras, sangat menyakitkan.
"Arfaa... kamu makin ganteng aja!" goda Laras, yang terlihat sedang memainkan jari-jarinya di tangan Arfara.
Arfara menepis nya kasar, lalu pergi meninggalkan tempat laknat tersebut.
"Bangsat!" Desis nya pelan.
***
Line
Estu Novian: Addbck!
Caramel Nabila: Y
Estu Novian: Sorry td gw g bermaksud buat nyakitin lo...
Caramel Nabila: Santai
Estu Novian: Read
"Tumben mahluk berhati Devil minta maaf! Hahahaha...." Caramel, tak menyangka jika Estu akan bersifat seperti itu kepadanya. Yasudah lupakan!
Namun saat ini entah apa yang ada di pikiran Caramel, sampai Cara lupa. Bahwa hari ini adalah, jadwal Bimbel hariannya.
Tetapi Caramel tak mau memikirkannya. Toh.. bolos bimbel cuma sehari? Hehehehe sekali-kali boleh lah.
****
"Lu yang duluan mulai anjing!" Hardik Rio, yang sangat geram.
Bughh....
Satu tonjokan kasar mendarat di pipi Arfara, lagi-lagi dia membuat keributan.
"Cot!"
Bughhh.....
Untuk yang kedua kali nya tonjokan, dipersembahkan dengan sangat manis oleh Arfara teruntuk Rio.
"Aduhhh Ya Tuhan.... kalian ini kerjaannya ribut mulu! Ikut saya cepat ke ruang bp!" omel Bu Dewi, yang tiba-tiba sudah muncul di sela-sela barisan para murid, jangan tanya mengapa para murid berbaris ramai... sudah pasti karna mereka berdua berkelahi. Para cogan Sma Dirgantara yang menjadi pusat perhatian.
"Cara... sumpah ini hot news banget! Lo harus dengerin..." teriak Arini heboh dengan suara toa miliknya.
Cara hanya mendonggakan dagu nya. Rupanya Cara sedang membaca buku novel favoritnya. Karya Tere Liye.
"Kak Arfa sama Kak Rio berantem... dan, lo tau gak sih? Yang lebih parah nya Kak Arfa habis babak belur sama Kak Rio." kata Arini yang ternyata curhatannya, tak dihiraukan oleh Cara.
Arini menatap Cara sebal, ingin rasanya Arini mengambil golok lalu menebas muka flat, dan nyebelinnya Caramel. Sumpah serius!
"Cara.. lo nyebelin!" umpat Arini lalu berjalan keluar kelas.
Namun sejenak Caramel mencoba menelaah apa yang dimaksud Arini tadi. Cara seperti menggingat sesuatu, yang membuatnya menjadi ingat tentang seseorang.
Dia Thala, sahabat Cara. Yang hilang bagai ditelan bumi.
Tapi entah bagaimana kabar Thala sekarang.
6 tahun lamanya, ditinggalkan. Lalu mungkin dilupakan, sakit mungkin hanya satu kata yang menggambari perasaan Caramel saat ini.
****
S E L A M A T M A L A M🌃
KAMU SEDANG MEMBACA
Arfara
Teen FictionCaramel Nabila; gadis yang sangat manis seperti namanya. Phobia akan gelap, dan suka sekali dengan hal yang berbau green tea. Arfara Milano; Bad boy yang hobinya, tawuran. Kalo ga tawuran ribut sama adik kelas, paling. Hati nya terbalut kebekuan yan...