PROLOG

131 3 1
                                    

Hai.. ini cerita pertama ku, jadi maaf jika rangkaian katanya masih kaku dan agak kemana mana. Hehehe. semoga kalian suka dan enjoy membacanya.

Happy reading..

Seira POV

Cahaya matahari membangunkanku yang masuk disela sela kaca kamar tidur ku. Mengingat apartemen ku yang ada di lantai 16 yang tentu saja cahayanya bisa dengan mudahnya masuk. Walaupun sudah di halangi dengan gedung gedung yang menjulang tinggi yang ada di kota new york.Setelah itu saya bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan merendam tubuhku dalam bath up dengan air dingin selama 15 menit. Saya lebih menyukai berendam di air dingin dibanding air hangat karena itu bisa membuatku lebih hidup Kemudian membersihkan seluruh tubuhku dengan shower dan keluar untuk berpakaian dan tentu saja make up yang wajib buat perempuan walaupun pakaian dan make up ku biasa dan simpel aja.
Oh iya sebelumnya kenalin, saya Seira Kartia. Umur 23 Tahun, orangtua ku sudah lama meninggal di saat umurku masih 17 tahun. Membuatku tidak punya tujuan Karena tujuan dan kebahagiaan ku adalah membahagiakan mereka. Sehingga sampai sekarang saya tidak tau untuk apa saya hidup. Seandainya saya tidak ingat kata kata terakhir ayah dan ibuku yang mengatakan untuk terus bertahan hidup  mungkin saya akan lebih memilih untuk menyusul mereka. Karena sudah tidak ada siapa siapa yang sekarang saya miliki. Tidak ada om, tante, nenek, kakek, tidak ada sepupu dan tidak ada saudara. Saya betul betul sendiri dan sebatang kara. Tapi saya harus selalu memegang janjiku kepada beliau untuk selalu bertahan hidup. Satu satunya yang saya miliki saat ini adalah apartemen ini, Peninggalan orangtuaku. Beliau lebih memilih menabung uangnya untuk membeli apartemen ini dan tabungan pendidikan dibandingkan menghabiskannya untuk biaya pengebotan mereka. Hal yang saya tidak ketahui selama saya sekolah dan pisah jauh dari mereka. Selama saya sekolah mereka menyembunyikan fakta tentang penyakit mereka karena mereka tidak ingin saya terbebani dan ingin agar selalu fokus dengan pendidikan, mengingat saya termasuk orang yang cerdas. Selesai kelulusan dan mendapat nilai tertinggi, saya kembali dan betapa terkejut dan sakitnya saya mendapati ibuku sudah sakit sakitan dan ayahku terbaring lemah. Awalnya ayahku yang meninggalkan kami satu minggu setelahnya ibu juga menyusul. Saya Hancur dan terpuruk dengan kejadian yang menimpa saya. Semua terlalu cepat, semua tidak masuk akal, saya bahkan tidak tau kalau mereka sakit. Tidak ada yang ingin saya lakukan bahkan untuk melanjutkan pendidikanku, tapi mengingat kembali janji dan pengorbanan yang mereka lakukan buatku, saya kembali  melanjutkan hidup dan pendidikan ku sampai saya mendapatkan pekerjaan. Walaupun semua yang saya lakukan sudah tidak ada artinya tanpa mereka, tanpa kedua orangtua yang saya sangat sayangi.
Oh iya, saya kerja di perusahaan utama Cadis Company Salah satu perusahaan terbesar di dunia. Walaupun awalnya saya hanya kerja di perusahaan cabang sebagai karyawan biasa bagian pemasaran. Tapi mulai hari ini saya di pindahkan ke perusahaan utama berkat kecerdasan, ke ketelitian dan kedisiplinan ku. Dan di sana saya kerja sebagai asisten manajer bagian pemasaran. Posisi yang menurutku sangat bagus mengingat umurku yang masih muda dan karyawan baru tapi sudah berada di posisi ini.
Awal yang baru, semoga di sana saya bisa menghilangkan kekosongan dalam hati dan hidupku selama ini.

RAY POV

Awal pagiku selalu di awali dengan berdiri memandang matahari terbit di new york yang bisa di lihat dari jendela kaca apartemenku yang ada di lantai 16. Ada kepuasan tersendiri yang saya rasakan di saat melihat matahari terbit. Walaupun di halangi dengan gedung gedung tinggi yang menjulang. Saya lebih memilih tinggal di apartemen ini dibandingkan harus tinggal di mansion keluargaku yang megah dan besar. Disana terlalu banyak peraturan yang mengekang kebebasan ku, Bahkan mansion itu seperti kuburan karena begitu sepi dan sunyi. Hanya ada maid yang kadang kadang terlihat dan penjaga yang berjejeran seperti patung. baru terlihat kehidupan disaat sarapan dan makan malam setelah itu kembali dengan kesibukan masing masing. Saya sangat tidak menyukai keadaan yang seperti itu sehingga saya memutuskan untuk pindah dan tinggal di apartemen ini. Tepatnya di Kota new york, kota  yang tidak pernah tidur dan selalu ramai bahkan di malam hari.
Hari ini hari pertama ku kerja di perusahaan milik papahku yang bisa dibilang salah satu perusahaan terbesar di dunia. Demi apapun, saya sangat tidak menginginkan kerja di sana, Saya lebih memilih melakukan pemotretan dan keliling dunia dibandingkan harus kerja di perusahaan papa. Seandainya saya bukan pewaris tunggal dan mama yang selalu membujuk saya agar kerja disana mungkin saya tidak akan kembali dan lebih menuruskan pemotretan ku. Pada akhirnya saya mengiyakan dengan satu syarat, saya tidak ingin langsung di tempatkan di posisi tertinggi di perusahaan tpi hanya sebagai  karyawan biasa bagian account.
Well.. segala sesuatunya harus di mulai dari bawah bukan??
Ada apa denganku?? Saya sangat tidak sopan sampai lupa memperkenalkan diri.. 
Nama Cadis De Raisel, umur 25 tahun. Ayah ku bernama Cadis De Lord, dan ibuku bernama Cadis De white..
Nama yang unik bukan?? Hahahaha..
Saya bahkan tidak tau kenapa keluarga kami di beri nama Cadis.. Tapi yang jelas keluarga kami adalah keluarga bangsawan di jaman dulu..
Saya sangat suka melukis dan memotret. Tujuan hidup ku adalah menyebarkan seluruh kebahagiaan .. hhhhhhhhhh . Aneh . Saya bisa di bilang sangat tampan.. hahahaiii.. kepedean. Tapi memang benar. Tampan, punya badan bagus, kaya, baik hati dan tidak sombong serta kuat baik dalam urusan ranjang maupun yang lain. Mungkin karena pembawaan ku yang seperti itu sehingga saya  digemari banyak orang, bahkan yang tua sekalipun. Saya tidak seperti kebanyakan laki laki pada umumnya. Saya tidak suka merokok, clubing adalah tempat yang saya hindari, dan tentu one night stand. Saya lebih memilih bercinta dibandingkan sex. Kalian tentu tau apa bedanya bukan. Saya hanya ingin melakukannya dengan orang yang saya sukai tentunya, rasanya jauh lebih nikmat dan menggelora.. hehehe. Jadi, hanya bisa dihitung jari saya bercinta dengan perempuan. Saya termasuk kategori setia saking setianya banyak yang tidak bisa bertahan lama karena sikap over protektif dan ke diktatoranku agar mereka menuruti kemauanku. Egois memang tapi semua yang saya lakukan demi kebaikan mereka. Hahahaha. Saya tidak terlalu mempermasalahkan kalau mereka mau berpisah karena sikapku. Saya bahkan mempersilahkan dengan hormat, tidak ada kata menyesal dan sakit hati. Karena sebenarnya perasaanku sama mereka hanya rasa suka bukan sayang apa lagi  cinta. tidak apa apa bukan??  Itu sebabnya sampai sekarang saya masih betah sendiri disaat pisah dengan yang terakhir.karena Saya ingin menemukan perempuan yang betul betul saya cintai.
Semoga pekerjaan yang baru dan awal yang baru bisa menuntunku with my soulmath.. hahahayyyy.. anjaiii.. alay abis. But well this is me..

Semoga kalian para readers senang membacanya
Jangan lupa vote and komen yah.. :-) :-) :-)
See you next chapter..
Coming soon  " the first meet "

EMPTY ( hurt )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang