prolog

101 17 23
                                    

Namaku Sheina, umurku 15 tahun.
Aku mempunyai beberapa sahabat, yang sekarang sedang ku tunggu di halte untuk pergi kerja kelompok di rumah sahabatku Reina.

"Arhggg, pada dimana sih, lama banget..!," Gumamku sambil terus melihat jam di tanganku. Kulihat setiap kendaraan umum yang berhenti di depanku, tapi orang yang turun dari  kendaraan umum itu bukan salah satu dari sahabatku, Aku mulai merasa kesal.

Kuambil ponsel di tasku, lalu ku ketikan pesan dan ku kirim pada mereka untuk mengetahui posisi keberadaan mereka. 15 menit kemudian belum ada jawaban. "Aelahh.. di WA ga dibales pada dimana sih!." 30 menit kemudian ada taxi berhenti di depanku dan ternyata itu mereka.

" lama banget, gue dari tadi nunggu udah sejam, abis dari pelosok bumi ya lo semua," kata ku dengan nada kesal.

"Shania sayang... Maafin kita, tadi abis beli perlengkapan dulu, nih lihat...," Balas Larissa.

Aku melihat isi dari kantung kresek itu, ternyata hanya ada kertas karton, spidol warna emas, kertas warna. "Loh..cuman segini?, manik-manik mana?, kan kita kemaren bilang buat hiasan nya pake manik-manik, terus ini spidol cuman warna emas aja?," kupandangi mereka semua dengan kesal.

"Ini udah cukup shein, manik-manik nya kita bikin dari kertas lipat aja, gue bisa bikin bentuk-bentuk bagus, kalo spidol cukup satu aja, kalo warna-warni ga rapih shein, gue udah nge konsep ko..,"Kata Prissy.

" pokoknya gue ga mau gini, kemaren kita sepakat pake manik-manik, terus kenapa sekarang jadi berubah konsep?," Balasku.

"Shein... Kan tadi kita udah nyari manik-maniknya tapi ga ada, yaudah kita ganti ke plan 2, ubah konsep," jawab Prissy.

" ganti konsep ko ga bilang-bilang, padahal kita udah sepakat kemaren!, jadi repot kan sekarang harus mikir konsep baru?!, kesel gue sama kalian semua..!,"Jawabku dengan marah sembari memalingkan badan.

Tanganku melambai menghentikan angkot, setelah berhenti aku masuk kedalam angkot terlebih dahulu. Kulihat mereka masih berdiri di halte, mereka berbicara pelan "Sheina kenapa sih, lagi pms kali ya, marah-marah ga jelas." Bisikan mereka terdengar olehku, "dasar malah ngerumpi dulu, cepet naik!,"Aku berbicara keras. Kulihat raut muka mereka kesal. Setelah mereka semua naik ke dalam angkot , kami semua hanya terdiam dengan raut muka kesal.

" ya ampun jadi gini ya persahabatan gue, selalu bikin kesel,"Kataku dalam hati.

***

friendshipWhere stories live. Discover now