prolog

11 1 0
                                    

Menatap langit senja memang kegemaranku. Senang rasanya menyaksikan kanvas tuhan yang mulai menjingga.Menikmati orchestra samudera yang mengalun pelan.menyaksikan ombak dan semilir angin yang berdansa dengan mesra.bagiku senja memang mampu mengobati setiap jiwa yang terluka. Menjadi Penawar dari sebuah hati yang patah.

Dengan secangkir kopi disampingku. Menambah syahdunya petang ini. Kuresapi setiap teguk kopi ini. Walau ku tahu kenyataan takan pernah semanis dan sehangat kopi ini. Kenyataan bahwa aku harus kehilangan satu dari sedikit cahaya yang ingin kulindungi.
Dia adalah kisah lama yang selalu memiliki tempat dihati dan kepalaku.Biar kuceritakan kisah singkatku denganya.ceritaku mungkin akan membosankan.maka daripada itu kusarankan kau tak membaca dan mendengarkanya. Melainkan memahaminya, pahamilah bahwa ini lebih dari sekedar rentetan kata-kata kosong yang kutulis dalam sebuah buku tebal,berwarna hitam dengan cover polos bertuliskan
"Milik Raka Putera Kusuma." Kutulis kisah ini dengan tinta kekecewaan yang mulai memudar.dengan rasa yang beranjak pergi meninggalkan pemiliknya.

Biar kuberitahu dimana aku sekarang.kini aku berada dijakarta.tepatnya pantai Ancol jakarta utara .aku duduk tepat dibibir pantai.disini hanya ada aku.secangkir kopi disebelah kananku. Dan sebungkus rokok yang belum kubuka. Hari ini hari senin 27 juni 2022.usiaku kini 28 tahun.aku bekerja disalah satu perusahaan yang cukup besar dijakarta.aku juga seorang penulis dan pecandu senja.

sekarang waktu sudah menunjukan pukul 17.45 sore. Baiklah kita mulai....
Semua kisah ini berawal dari sini......















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja Di Bulan JuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang