Chapter 1

19 4 5
                                    

"Nah, anak anak kalian sudah memilih bangku kalian dengan nomor undian, jadi mulai dari sekarang silakan membawa barang barang kalian dan pindah!"

Kelas X Mia H yang awalnya tenang dan damai menjadi gaduh layaknya pasar ikan. Masing masing siswa membawa barang barang mereka dan pindah ke tempat duduk yg sudah mereka undi sebelumnya.

Riviera menggendong tasnya dan segera beranjak menuju bangku kedua dari depan dipojok kiri. Tempat yg cukup stategis, Mungkin ia bisa menghindari kebisingan yg disebabkan oleh anak anak pembuat onar di bangku belakang.

Riviera melihat teman sebangkunya.
Jovanka adinugroho. Anak anak sering memanggilnya jovanka atau anka. Tapi, jujur riviera tidak terlalu dekat dengannya.

"Hai.." ujar riviera. Mencoba ramah dengan teman sebangkunya. Jovanka hanya duduk disitu. Diam. Tanpa sapaan balasan. Tanpa senyum. Sekedar menoleh padanya pun tidak.

Riviera sangat benci dengan orang orang seperti ini. Tidak ramah. Padahal dia sudah mencoba menyapa pemuda itu. Riviera jadi enggan berbasa basi lagi. Jadi, dia hanya duduk disamping jovanka dan membuang muka.

Mereka diam. Dari pelajaran pertama hingga pelajaran terakhir. Riviera hanya diam dan Jovanka pun begitu.

Riviera dengan segala ke-dongkolannya bertanya dengan nada sarkastis pada jovanka. Tepat setelah pelajaran terakhir berakhir.

"Kenapa sih, kamu cuma diem aja dari tadi? Ngomong kek!" Dari nada berbicara sangat terdengar kekesalan riviera.

"Kamu tuh gak penting!"

Kalimat yg sukses membuat darah riviera mendidih sampai di ubun ubun. "Apa kamu bilang?"

Jovanka menyimpan buku bukunya di tas dan hendak beranjak pergi sebelum lengannya ditahan oleh riviera.

"Jawab!"

"Kamu budek ya? Pake alat bantu dengar dulu gih!" Ujar jovanka tak kalah sinis. Dengan sekali hentakkan, ia dapat melepaskan cengkraman riviera di lengannya.

"Dan jangan bicara sama aku lagi!" Ujarnya sambil beranjak pergi. Meninggalkan riviera yg sudah kesal setengah mampus.
.
.
.
.
.

Hallo.. Balik lagi denganku. Padahal cerita yg satu belom kelar tapi udah publish cerita baru lagi. Hehehe maaf, Tanganku udah gatal pengen publish cerita ini. Dan maaf banget kalau gaje dan banyak kesalahan disana sini. Maklum aku juga manusia.. Aku sangat mengharapkan kritik dan saran yg membangun. Terima kasih

Girl C

The Second PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang