Multimedia : random
"Tarik napas... Buang..
Tarik napas... Buang..
Tarik napas... Buang.."Riviera mengisi paru parunya dengan udara dan menghembuskannya kasar selama beberapa menit. Dia benar benar ada dalam mode kesal dan tidak bisa di interupsi. Apa lagi kalau bukan karena perkataan jovanka.
'Kamu tuh gak penting!'
'Kamu tuh gak penting!'
'Kamu tuh gak penting!'Perkataan jovanka serasa berputar putar di kepalanya. Dia memukul meja kencang dan mengagetkan 2 temannya yang sedang menyeruput kopi.
"Gila lo, riv!!"
"Apaan sih? Ngagetin aja!"
Riviera tidak menghiraukan protesan yg ditujukan padanya. Dia malah menarik ke dua temannya itu mendekat dan berbisik pada mereka..
"Kalian tau gak, cowok yang namanya Jovanka adinugroho?" Bisiknya pelan.
"Hah? Jovanka admhh" Riviera membungkam mulut kania dengan tangan kanannya. "Sstt.. Jangan kenceng kenceng!"
"Hmmmh" Kania mengangguk dan memukul mukul tangan riviera yg membungkam mulutnya. Kode biar dilepaskan.
"Tau ga?" Tanya ulang riviera.
"Yg sekelas sama kamu kan? Yang cerewet plus periang itu?" Tebak Nadine yg dihadiahi sebuah tepukan dipundaknya.
"Kamu bener banget! Ehh ralat Dia tuh gak cerewet apalagi periang. Dia itu orangnya nyebelin dan juteknya minta ampun!" Ujar riviera sambil melepaskan rangkulan di kedua pundak kedua temannya.
"Hah? Setau gue, jovanka itu anaknya periang banget deh. Gokil malahan!" Kania menimpali. Rupanya dia tertarik dengan percakapan riviera dan nadine.
"Hell no! Dia jutek banget sumpah!" Riviera membuat tanda peace ditangannya.
"Gue gak percaya sama omongan lo ah. Gua tau banget gimana jovanka, secara dia kan tetanggaan sama gue!" Ujar nadine.
"Kok aku gak tau?" Tanya Riviera balik
"Lo gak pernah nginep dirumah gue lagi sekarang, kan? Mentang-mentang udah jadi Osis."
Riviera memasang wajah masam. "Iya deh.. Aku bakalan nginep lagi dirumah kamu nanti."
"Gue juga dong. Jangan dilupain!" Sambung kania.
"Iya kania. Kita berdua nanti bakalan nginep di rumah Nadine. Tapi, nanti ya. Soalnya weekend ini aku masih harus ngurusin kegiatan Osis." Ujar Riviera agak bersalah.
Nadine dan kania memasang wajah bete. "Gak jadi lagi.." Ujar Kania sambil menyeruput kopinya.
"Ya sorry.. Aku punya banyak jadwal weekend ini.."
"Ya udah deh."
~~~
Hallo..
Maap garing renyah keriuk kress. Lagi pengen buat cerita sesingkat singkatnya. Lagi malas update karena tugas tuh lagi banyak banget.. Ditambah dengan segudang aktifitas lainnya yg terpaksa membuat cerita yang satu ini terabaikan. Kembali lagi keawal.. Saya sangat membutuhkan kritik dan saran... Terima kasih sudah mampir ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Plan
Novela JuvenilBerawal dari bertukar tempat duduk dengan Kasih, membuat Riviera mengenal jati diri sesungguhnya dari Jovanka. Pemuda dengan sifat periang yg entah kenapa setiap bersama dengan Riviera menjadi judek sejudeknya. Awalnya Riviera heran dengan sikap Jov...