Kill her

72 11 9
                                    

Ceklek.

Bunyi pintu itu terbuka, dengan pria bernama Kim Jongin yang ada dibaliknya. Ia berjalan santai mendekati gadis yang duduk di pojok ruangan.

"Apa yang kau inginkan, Jongin?" tanya gadis itu pada pria tanned yang sekarang berjongkok di depannya. Netra gadis itu memancarkan sorot ketakutan. Bagaimana tidak? Gadis yang diketahui bernama Helena itu terkurung lebih dari seminggu disini.

"Kematianmu." Jongin terkekeh.

"Lepaskan aku dari sini!" teriak Helena setengah ingin menangis.

"Tidak akan pernah, Cherrie."

"Please." mohon Helena lagi.

Jongin mengabaikan permintaan gadis yang tengah putus asa di depannya. Demi Tuhan, Helena ingin keluar.

"Dont cry baby."  Tangan Jongin mengelap air mata Helena yang sudah jatuh di pipinya.

Helena masih terus menangis.

Jongin mengambil pisau lipat yang tersimpan dibalik jas mahalnya dan membukanya, mata pisau itu mengkilap menandakan bahwa pisau itu sangatlah tajam.

"Kau seharusnya menikmati sisa hidupmu dengan tersenyum, bukan malah menangis, ma Cherrie."

Helena sadar, bahwa seorang Kim Jongin tidak akan pernah mengingkari ucapannya. Dan mengingat bahwa tadi Jongin menginginkan kematiannya, sekarang semuanya terasa nyata.

Helena mundur perlahan. Dia sadar, bahwa apapun yang dia lakukan hanyalah sia -termasuk pergerakannya barusan- karena Jongin terus mendekatinya, mengecilkan jarak diantara keduanya.

Jongin memeluk erat badan Helena. Demi Tuhan, Helana ketakutan.

Perih.
Helena merasakan perih di perutnya. Dilengkapi dengan keringat yang membasahi badannya.
Dan bau anyir darah mulai tercium.
Helena memegang erat tangan Jongin yang menancapkan pisau di perutnya.

"Jo-jongin." tangan Helena mencoba menahan tangan Jongin yang semakin dalam menancapkan pisaunya.

"It was too late, Cherrie. Aku kehilangan kepercayaanku padamu, kau harus menerima akibatnya." Jongin berbicara santai, tapi mengapa keringatnya terus mengucur seakan-akan ia telah menyesal menusuk Helena? Tapi tidak, Jongin tidak pernah mengenal kata menyesal.

Tangan Helena yang sedari tadi menahan tangan si pria tan itu lama-lama melemah, wajahnya semakin pucat dan pandangannya mulai kabur.

Setengah sadar, ia membayangkan masa-masa indahnya ketika bersama Jongin. Semuanya indah, sampai pada saat ia mulai melakukan kesalahan. Helena berselingkuh dengan Sehun di belakang Jongin. Dan fatalnya ia membatalkan janjinya dengan Jongin untuk menonton bioskop bersama Sehun. Jongin yang tidak bodoh merasakan keanehan dengan sikap Helena. Ia mencurigai sikap wanitanya yang akhir-akhir ini mulai berubah. Ia melacak ponsel Helena dan menemukan Helena keluar dari bioskop bersama seorang pria yang tidak dia kenal.  Dan Helena tidak tahu akan hal itu.

Jongin kalap.

Ia pergi begitu saja.

Lusanya ia menculik pacarnya dan mengurung di gudang rumah nya.

Helena memuncratkan cairan merah dari mulutnya. Ia mati rasa, dan lama lama semuanya menjadi gelap, jantungnya berhenti bekerja, dan nafasnya berhenti.

Jongin telah sukses membunuh Helena.

Jongin tersenyum hambar.
"See you in hell, Cherrie."

Cinta Jongin sangat indah, sampai pada saat Jongin dihianati.
Dan brengseknya, Jongin benci penghianatan.

HAHAHAHA INI CERITA APAANSI?
SORRY GUYS INI CERITA PERTAMA DARI BERIBU RIBU CERITA YANG KESIMPEN DI DRAFT GUE YG BARU AJA TERSELESAIKAN. Jujur gue buat ini ngebut banget. Jadi maaf kalau ga ngefeel atau gimana. Ohiya, yang huruf bercetak miring  itu ceritanya lagi flashback ya gengs. And enjoy my story, lov

Ohiya buat yang bilang kenapa cerita ini pendek. Fyi, ini emg short story guys dijudul juga udah dikasih tau kalo ini cerita drabble(cerita yang terdiri dari 100-200 kata)

Voment kalian sangat diperlakuan, menyadari kalau ini cerita banyak kekurangannya.

BETRAYED [DRABBLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang