Ditaman rumah sakit Sehat Selalu, tampak termenung seorang gadis cantik yang bernama Diandra, atau biasa disebut Andra. Dia terduduk diatas sebuah kursi roda.
Penyakit yang dia derita sangatlah menyedihkan. Dia tidak dapat berlari atau pun berjalan begitu lama. Sangatlah fatal untuk jantungnya itu.
Semasa kecilnya ia habiskan hanya dirumah sakit itu. Bersama obat obatan dan juga alat yang ada dirumah sakit tersebut.
"Kapan gue bisa sembuh?" Tanyanya pada dirinya yang sudah sangat rapuh itu. Wajah cantiknya tertutup oleh wajah pucatnya.
"Andra, gue cari lo dari tadi. Ternyata lo disini" ujar kakaknya yang sangatlah panik.
Namun, andra tetap menangis. Selama ini ibuk dan kakaknya lah yang menemaninya.
"Kak, gue pengen sendiri" jawabnya yang membuat kakaknya bengong.
"Maksud lo, lo gak mau gue temannin ndra?" Tanya kakaknya yang tak percaya.
"Iya kak. Maaf" jawabnya singkat.
"Oke gue ngerti" ujar kakaknya yang kemudian meninggalkan andra sendirian.
"Gue cuma pengen sembuh. Udah itu aja, kenapa susah banget sih?" Dumel andra pada sebuah pohon besar yang berada disebelahnya.
"Pohon itu gak bakalan ngejawab omongan lo" ujar salah seseorang yang berada dibelakang andra.
Andra sama sekali tidak mau tau siapa orang yang berbicara padanya.
"Gue bicara sama lo" ujar orang itu lagi .
Tapi, nihil andra sama sekali tidak merespon nya.
"Nih orang budek kali yah" dumel orang itu yang dapat didengar oleh andra.
"Gue udah bilang, gue mau sendiri" teriak andra sambil menahan sakitnya.
"Gue cuma mau numpang lewat aja kok. Gue gak mau nemanin cewek kaya lo" jawab orang itu.
"Ya udah kalo gitu mending lo pergi" jawab andra yang kesal.
"Oke gue pergi. Jaga dirilo yah" ujar orang itu lalu memukul pundak andra dengan pelan 3x.
Andra hanya diam dalam duduknya. Memilih untuk memilat pohon yang tak bernyawa itu.
Setelah sudah cukup baginya untuk menenangkan diri. Dia menutuskan untuk kembali kekamarnya lagi.
*kamar rumah sakit*
Pov Andra
"Andra, kamu dari mana aja sayang" ujar ibuk yang sangat khawatir denganku.
"Andra baik baik aja kok buk" jawabku dengan singkatnya.
"Wajah kamu pucat sekali sayang" ujar ibuk yang panik.
"Kapan aku pulang? Aku ingin pulang sekarang" ujarku mengalihkan omongan ibuk.
"Lo masih sakit. Belum terlalu kuat untuk jalan, gak usah banyak gaya dehh dek" omel kakak gue.
"Arnold" teriak ibuk yang mengisyaratka untuk tidak berbicara.
"Buk, jangan marah marah" ujarku sambil tersenyum.
"Iya sayang" jawab ibuk yang jua ikut tersenyum. "Kamu besok pagi udah bisa pulang kok" ujar ibuk yang sedikit menghiburku.
"Ibuk serius. Gak bohongkan?" Tanyaku yang tak percaya.
"Emang ibuk pernah bohong sama kamu?" Tanya ibuk yang sedikit kecewa.
"Maaf yahh buk" ujarku meminta maaf.
"Iya. Ya udah mending kamu istirahat. Besok mau pulangkan?" Ujar ibuk yang mencium keningku.
"Makasih yah buk" ujarku sambil mencium kedua pipi ibuk.
"Ya udah tidur yah" ujar ibuk menarik selimutku sedadaku. "Arnold kamu ikut ibuk pulang?" Tanya ibuk pada kak arnold.
"Enggak buk" jawab kak arnold sambil menggeleng "arnold mau nemenin adik arnold yang sangat kuat ini" lanjutnya.
"Makasih yahh kak" ujarku tersenyum pada kakak ku.
"Iya sayang" balas kakakku yang juga ikut tersenyum.
"Ibuk pamit yah" pamit ibuk berjalan menuju pintu "assalamualaikum" lanjut salam ibuk
"Walaikum salam buk" jawab kami bebarengan.
"Hati hati" lanjutku.
"Dek" panggil kak arnold.
"Heeemm" jawabku.
"Besok lo mau ikut gue gak?" Tanya arnold.
"Kemana kak?"
"Jalan jalann, mau beli kado" jawab kak arnold.
"Untuk andra? Makasih banget loh kak" ujar aku pd.
"Enak aja." Judes kak arnold "buat kawan kakak. Besok dia ulang tahun, mau kan ikut?" Tanya kak arnold
"Iya. pokoknya gue harus ikut" ujar ku semangat
"Ya udah, mending lo istirahat" pintah kak arnold.
"Iya. Aku tidur" jawabku sambil memicingkan mataku.
-----¤¤¤-----¤¤¤-----
Pagi hari pun datang. Seperti yang dibilang sama ibuk dan kak arnold. Andra bersiap siap untuk pulang.
Saking bersemangatnya ia, dia sampai lupa kalo dia gak bolrh kecapean. Dia merintih kesakitan dibagian dadanya.
"Aaaaaaggggghhhh" desisnya menahan sakit. Digigitnya bibir bagian bawah.
Arnold yang merasa ada hal yang aneh dengan adiknya langsung berlari cepat ketempat adiknya.
"Sayang. Lo gak papa?" Tany arnold yang sangat panik.
"Andra gak papa kak. Cuma sesak dikit aja kok" ujar andra menahan sakitnya.
"Kalo lo gak hati hati, nanti lo gak jadi pulang dek" ujar arnold memperingati.
"Iya kak, makasih banget yah" senyum andra.
Author pov.
Arnold tersenyum dan menahan tangisnya.
"Cepat sembuh yahh adik gue yang gue sayangin" batin arnold.Andra yang melihat air mata yang jatuh dari mata kakaknya tersayang langsung memeluk kakaknya.
"Kakak janga nangis" pintah andra "kalo kakak nangis nanti andra juga ikut sedih" lanjutnya melepaskan pelukan kakaknya.
"Gue gak nangis, gue bangga sama lo. Lo adalah orang yang paling kuat dek. Semoga penyakit lo diangkat yah" ujar arnold menghibur andra.
"Udah siap siap pulangnya?" Tanya suster yang masuk kedalam kamar andra.
"Iya sus. Saya gak mau balik kesini lagi" ujar andra.
"Iya. Harus, kamu gak boleh balik lagi kesini ndra. Jaga kesehatan yah" ujar suster itu.
"Sus, adik saya ini pasti selalu jaga kesehatannya kalo ada saya. Tapi, kalo saya udah gak ada nanti, saya gak tau siapa yang ngingetin dia soal penyakitnya nanti" ujar arnold sedih.
"Kak, kok kakak ngomongnya kaya gitu sih? Kakak juga harus jaga kesehatan" ujar andra yang menangis.
Arnold memeluk adik kesayangannya itu. Dia berusaha untuk menahan bendungan air matanya. Dia ingin terlihat kuat dimata adiknya.
"Ya udah, kita pergi?" Tanya arnold.
"Oke" ujar andra semangat.
"Semangat banget sih adik gue" ujar arnold mengucek rambut andra hingga berantakan.
"Kakak" teriakan manja andra.
"Maaff" nyengir arnold. "Nyok" lanjutnya menarik lengan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumohon Cintai Aku
RomanceSeorang andra yang memiliki penyakit yang sangat sadis. Yang bertemu dengan seorang pria yang bisa membantunya melupakan sejenak penyakitnya. Apakah pria tersebut dapat membuat andra menjadi sembuh dari penyakitnya?