Syafa POV
" Ziyyad , betul ke apa yang awak cakapkan ni ? " soalku meminta kepastian .
" Betul , Syaf . Saya dah upah orang suruhan saya untuk ikut Sofea ke mana sahaja yang dia pergi . Memang sah dia dah guna - gunakan suami awak . Orang suruhan saya kata , dia ada berjumpa dengan seorang wanita tua dan wanita tu bagi dia sesuatu . Saya tak tahu apa , tapi saya pasti ini ada kaitan dengan suami awak . " terang Ziyyad .
" Habis tu apa yang patut kita buat , Ziyyad ? " Ya Allah , kau lindungilah suamiku .
" Saya rasa kita patut bawa Adam pergi berubat . Kalau dibiarkan perkara ni , saya takut benda ni akan jadi semakin serius . " ujar Ziyyad .
" Tapi kalau Adam tak nak macam mana ? Awak sendiri tahukan , dia sekarang 24 jam melekat dengan Sofea . Bila saya tegur sikit , mula lah dia melenting . " jawabku .
" Awak kena juga pujuk dia , Syaf . Kalau awak sayangkan dia , awak kena pertahankan rumah tangga awak . "
" Tapi , saya tak tahan Ziyyad . Setiap hari dia sebut nama Sofea . Saya rasa Adam betul - betul dah tak sayangkan saya . Lagipun , dia cakap yang saya ni membosankan dia . Rasanya , rumah tangga saya dah tak lama , Ziyyad . "
" Syaf , awak tak boleh putus asa macam ni . Lagipun , ini semua bukan kehendak Adam . Dia pun mangsa keadaan , Syaf . Awak kena bersabar sikit je lagi . Dan saya janji , keadaan akan pulih seperti biasa . " memang bukan kehendak Adam , tapi kata - kata tu semua keluar dari mulut dia .
*****
Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah .
" Mama , mana papa ? " soal Asha .
" Entah lah , sayang . Cuba sayang tengok dekat ruang tamu . " jawabku .
Kenapa aku rasa letih sangat hari ni ? Mungkin aku penat keluar jalan - jalan dengan Asha kot .
Lagipun , aku baru lepas buat check up . Dan yang paling mengecewakan , Adam langsung tak datang untuk teman aku .
Tiba - tiba telingaku menangkap suara gelak ketawa seseorang .
Aku dan Asha cepat cepat pergi ke arah ruang tamu .
" Abang... " tegurku .
Adam dan Sofea kedua - duanya memandang ke arah kami .
" Hai , Syaf . " tegur Sofea .
Sebelum aku sepak - sepak muka kau , lebih baik kau berambus daripada rumah aku .
Perempuan ni kan memang tak tahu malu langsung . Dah lah rampas laki aku , lepastu pura - pura baik pula depan aku . Kalau aku tampar dia , jangan tanya kenapa .
Aku hanya mendiamkan diriku tanpa menjawab sapaannya .
" Sejak bila abang pandai bawa perempuan ni datang rumah kita ? " aku memandang Adam .
" Sejak hari ni . For your information , abang dengan Sofea akan bertunang tak lama lagi . Jadi , tak salah kan abang bawa Sofea datang sini ? Lagipun , ini rumah abang . Abang ada hak nak bawa sesiapa masuk dalam rumah ni . " kalau kena tangkap basah , siapa yang nak tanggung malu ? Kenapa lah Adam ni suka buat aku macam ni ?
" Syaf , pergi buat air untuk tetamu kita . " aku tercengang . What ? Dia suruh aku yang penat ni buat air ? Untuk perempuan perampas ni ?
" Kenapa Syaf pula yang nak kena buat ? Dia ada tangan kan ? Pergi lah buat sendiri dekat dapur . " jawabku selamba . Aku tahu aku kurang ajar , tapi orang macam ni tak layak bagi muka .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...