Halohaaaa!!! Mumpung lagi bosen dan iseng, gue jadi kepengen bikin fanfic tentang detective conan. Agak absurd sih sebenernya tapi gapapa dongg ;;) Ini tentang Shuichi Akai sama Ms.Jodie, 2 agen FBI. Cekidot!
******************************************************************************************
Akai memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah sakit di Tokyo. Ya benar, rumah sakit tempat Kir --atau populer dengan nama Rena Mizunashi- berada. Para agen FBI sudah menunggu di ruangan tempat Kir berada. Akai segera masuk dan menghampiri Jodie yang sepertinya sedang menghubungi seseorang.
"Ya, aku mengerti." ujar Jodie mengakhiri sambungan teleponnya. Ia segera menoleh ke belakang dengan kaget begitu menyadari ada Akai di dekatnya.
"Kau mengagetkanku, Shuu!" omel Jodie sambil berkacak pinggang.
"Siapa?" tanya Akai tanpa peduli keterkejutkan Jodie.
"Edogawa Conan, anak yang tinggal dengan Mouri-san itu. Lalu, ada apa kau menghampiriku?" Akai sempat terdiam berfikir, lalu segera memantapkan keputusannya.
"Bisakah kita bicara sebentar? Mari pergi ke tempat yang lebih sepi." jelas Akai dingin, kemudian pergi keluar dari ruangan. Jodie sempat bingung dan ragu apakah ikut dengan Akai atau tidak, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti Akai.
***
"Jadi? Ada apa sebenarnya, Shuu?" tanya Jodie begitu mereka berdua ada di dalam ruangan yang lebih sepi.
"Lebih baik kita sudahi saja permainan ini." ujar Akai masih dengan dingin.
"Hah? Maksudmu?"
"Aku yakin kau pasti mengerti apa yang kukatakan." Jodie lalu terdiam dan mencoba berfikir, kemudian ia mengerti apa yang dimaksudkan oleh Akai.
"Hei, hei... Bukankah kita ini hanya penyamaran? Ini kan hanya pura-pura, tidak bisakah kita jalankan dulu seperti biasa, Shuu?" Jodie mencoba membuat Akai mengubah keputusannya.
Jodie sangat tidak ingin perannya sebagai kekasih pura-pura Akai yang ia jalani untuk penyamaran disudahi begitu saja. Dalam hati kecilnya, jauh di dalam, ia selalu berharap ini bisa jadi kenyataan.
Akai mendengar suara Jodie yang sedikit bergetar. Dilihatnya pula mata Jodie yang mulai berkaca-kaca di balik kacamatanya.
"Maafkan aku. Aku ini bukanlah seorang pria hebat yang bisa mencintai dua orang wanita sekaligus." jelas Akai, kemudian ia pergi meninggalkan Jodie sendirian.
Jodie mulai merasa air matanya menetes perlahan-lahan. Bahunya mulai bergetar, dan hatinya begitu sakit. Walaupun selama ini ia tahu di dalam hati Akai hanya ada Akemi Miyano, tapi dengan bodohnya ia terus mencintai pria itu.
"Bodoh. Pria bodoh. Kalau begitu jangan memancarkan pesonamu padaku agar aku tidak perlu jatuh cinta padamu..." ujar Jodie lirih, kemudian ia menangis sekeras-kerasnya hingga terduduk di lantai.
"Hei, kau tidak apa-apa, Jodie?" Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sangat Jodie kenal. James, atasan Jodie dan Akai di FBI. Jodie segera menoleh. Ia tahu James pasti mendengar suara tangisannya yang kelewat keras.
"Aku tidak apa-apa, James. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku." ujar Jodie sambil berdiri kemudian merapikan bajunya dan mengelap air matanya yang membekas di wajah.
"Syukurlah. Kupikir kau kenapa-kenapa. Dari ucapan Akai kupikir kau sedang sakit."
"Akai? Apa maksudmu dari ucapan Shuu?" tanya Jodie penasaran mendengar James tahu ia kenapa-kenapa dari Akai.
"Tadi aku bertemu dengannya di koridor. Ia bilang untuk segera menemuimu di ruangan ini, ia juga bilang untuk menjagamu baik-baik agar tidak sakit lagi." Ucapan James membuat Jodie mengukir seulas senyum di wajahnya.
"Aku tidak pernah menyesal sudah mencintaimu, Shuu..." gumam Jodie lirih.
*************************************************************************************
Hei hei gimanaaa??? Ini emang salah satu adegan di komiknya cuma agak gue ubah. Hehehe, plis vote and comment ya! Salam detektif!
ttd, maniak misteri (kw nih kw, yang asli kan shinichi)
