Part 1

82 2 0
                                    

"Eh ke sekolah yuk, kan lagi ada lomba, siapa tau dapet cowok" ajakku pada Shayna.
"Wetss gila lu ye, cowok mulu yang dicari"
"Ya gimana ya, gak ada yang cocok gitu"
"Yaelah kayak belom pernah deket sm cowok aja lu pas SMA"
"Hahaha udah ah cus ke sekolah" aku bangkit dari kasur dan langsung menarik Shayna keluar kamar. Kita berdua naik taksi ke sekolah. Jaraknya cukup dekat sih, jadi gak mahal-mahal banget.

---
"Kak Zelda!"
Aku menoleh ke arah sumber suara itu. Oh adeknya Indra, gumamku.
"Oh hai Rani! Kenapaa?"
"UKS dimana kak? Temenku pingsan nihk
"Ayo ayo kakak anterin" aku langsung menggendong teman Rani dan segera membawanya ke UKS.
Saat aku datang, petugas PMR langsung menanganinya secepat kilat. Beberapa menit kemudian, barulah aku masuk ke ruang UKS. Aku duduk di depan Rani. Kita mengobrol cukup lama. Sampai akhirnya aku bosan dan memainkan HP, hm.. lebih tepatnya memberi tau Shayna kalau aku berada di UKS.
"Itu temennya beneran gapapa?"
Spontan aku menoleh ke belakang, dann duh ganteng banget, batinku.
"Iyaa kak gapapa kok, udah biasa" aku berbicara senormal mungkin.
"Ooh, pantesan. Gak diajak pulang aja?"
"Gausah kak, dia gak mau"
"Lu anak sini?"
"Iyalahh, kalo bukan juga gue gak make ini lah" aku menunjukkan tiket khusus anak SMA Harapan.
"Oh iya ya hahaha. Ipa?"
"Iyaps! Kakak ipa?"
"Iyadong. Kelas berapa?"
"Berapa coba?"
"Emm.." dia berpikir cukup lama, aku melihatnya hanya tersenyum, sebenarnya aku ingin tertawa karena sudah jelas dia kakak kelasku, aku kan memanggilnya dengan sebutan 'kak' daritadi.
"10? 12?"
"10 lahh, kan gue daritadi manggil lu kakak" kami tertawa berbarengan.
"Kakak kelas berapa? 11 apa 12?" Aku bertanya lagi.
"11"
"Ooo.."

Obrolan kami terputus sampai disitu, karena setelah itu teman kakak itu memanggilnya dan dia pergi bersama. Aku hanya tersenyum mengingatnya. Jelas, mulai detik itu aku menyukainya.
Gue bakal nyari tau siapa namanya, tekadku mantap.

"Ran, kakak keluar duluan ya. Kamu gapapa sendirian?"
"Gapapa kak, makasih ya kak"
"Iya samasama" aku berlari keluar UKS dengan senyuman bahagia.
Di kantin, aku langsung memeluk Shayna dan menceritakan semuanya. Tentu saja Shayna hanya tertawa melihatku bercerita sambil senyum-senyum tidak jelas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now