Saat pertama kali ku bertemu denganmu, matamu yang memusatkan segala perhatianku untukmu. Mata unikmu yang menghipnotis ku karena kecoklatan yang di miliki dan lekuk mata yang tidak setiap orang memilikinya.
Namun, perhatian ku sirna saat jangkauan mata ku meluas. Kulihat mata Indah itu bersamaan dengan ukiran senyum manismu.
Ok fiks, aku tertarik padamu.
Berawal dari aku yang hanya mengagumimu, kini berubah.
Sedikit sedikit mengerti akan sifat mu dan kebiasaanmu. Membuatku kadang kala tersenyum.Saat memori ku memutar di ingatanku. Aku tersenyum, siapa tak tersenyum bahkan tertawa geli. Saat kita makan bersama, sisa sous menoda di bibirku. Lalu kau menghapusnya dengan tissue dan bernanyi di iringi ponsel yang sengaja kau putar sebuah lagu untuk soundtrack moment itu, hahahaaa... Siapa tidak tertawa geli, moment romantis berubah menjadi lawakan karenamu.
Dan satu lagi yang membuat kagumku menjadi Cinta adalah perlakuanmu.
Beribu kali ku bertanya, banyak sekali wanita sempurna di sana. Kenpa kau memilihku? Lantas jawaban tak terduga yang ku peroleh.'Seharusnya kau, senang, bahagia bahkan bersyukur aku hanya memandangmu seorang buka memandang perempuan lain. Atau kau ingin aku berselingkuh? Itu tidak akan terjadi sayang'.katanya dengan bangga dan sedikit menjengkelkan untuk ku.
Ingatkah kau ketika ku sedang memasak, kau selalu di belakang ku, memeluk ku sambil ngomel 'kapan selesainya. Pegel nih berdiri terus?'. Hahahaa... Padahal aku tidak menyuruhnya melakukan itu.
Dan saat kita berdua hanya duduk diam bersantai, aku tenggelam dengan ponselku, tapi kau selalu mengecup sayang pada ku. Saat itu aku tidak menggubrisnya, namun saat ini aku mengerti bahwa itu caramu memberitahu padaku, bahwa kau amat menyayangiku dan mencintaiku setulus hatimu.
Terimakasih atas senyum yang kau ciptakan pada bibirku, saat ini baru kusadari. Betapa beruntungnya dan bersyukurnya diriku, karena Tuhan menciptakan mu untukku. Dan menemani ku di kala duka maupun suka.