merindu

24 4 2
                                    

Kali ini aku kembali digeluti oleh sebuah rasa yang mengganggu. Yaa, ia adalah rindu yang membelenggu. Tanpa berucap permisi, ia langsung menempati posisi terdalam. Alangkah suramnya hari hariku ini, langit yang cerah nampak gelap gulita, hanya karena engkau jauhh. Hal ini sama sekali tak buatku nyaman.
Ingin rasanya aku sudahi semua, semua rasa ini. Rindu, rindu yang keras kepala, rindu yang tak berhenti walau digigilkan malam, meski dididihkan siang, sebelum ia dapat menemukanmu. Namun apa daya, diriku tak mampu berjumpa, sebab jarak ini amat terlampau jauh. Harapku meski tak mampu bertemu, aku ingin mendapati sesuatu, setidaknya bisa mengurangi siksa ini. Tapi bagaimana, gambarmu aku tak punya, kata demi kata di kontak chating pun tak ada. Hanya sebuah sapaan senyum manismu yang aku punya, yang selalu ada dalam ingatan.
Senyum yang kau beri saat pertama jumpa, dengan kau selipkan kata "haiii"
Sungguh itu sangat membuatku terpana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

miss is enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang