"Pangeran? Siapa sebenarnya aku ini?" Tanyaku dalam hati, aku mulai bosan dengan suasana seperti ini.
"Sebaiknya aku keluar dari tempat ini dan mencari seseorang untuk menanyakan tentang diriku ini" ucapku dengan nada datar.Ku keluar dari gubuk tersebut dan mencari seseorang, tapi hanya ada pepohonan yang tinggi saja di setiap sampingku. Ku terus berjalan menelusuri pepohonan dan semak belukar untuk keluar dari tempat ini.
Sudah sangat lama ku berjalan dan mencari jalan keluar.
Tiba-tiba ada beberapa sosok aneh menghampiriku, ia memiliki kepala botak, dan berjalan agak bungkuk, dan mempunyai badan yang kuat.Ia adalah Ogre , makhluk jahat yang selalu mengganggu manusia. Tubuhku seakan bergetar dan aku tidak tahu harus berbuat apa, para Ogre itu semakin dekat denganku,
Zlleeb..
Tiba-tiba ada seorang lelaki berdiri dihadapanku dengan menggenggam pedang yang lumayan panjang dan pedang itu bersinar berwarna hijau,
"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya lelaki itu.
"Hhmmm " jawabku datar,Clllang... clllang... Zlleeb...
Dengan sekejap saja ia dapat mengalahkan para Ogre itu dengan mudah,
"Kemana tujuanmu?" Tanyanya lagi
"Tidak tahu" kataku datar,
"Apakah kau memiliki keluarga?" Tanyanya,
"Tidak" kataku datar,
"Ikutlah denganku!" Ajaknya dengan mengulurkan tangannya kepadaku,
"Kau ingin mengajakku Kemana?" Tanyaku dengan mengangkat sebelah alisku,
"Charusha " jawabnya.
"Apa itu?" tanyaku datar,
"Itu adalah sebuah persekolahan yaitu belajar tentang bertarung, magic dan mengasah kemampuanmu. Jelasnya singkat,
"Baiklah" kataku,. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sampailah aku di depan pintu gerbang Charusha, sekolahan ini cukup luas dan sangat indah dipandang oleh mata.
"Siapa namamu?" Tanyanya,
"Charvan " jawabku,
"Sepertinya kau tidak banyak bicara yah" katanya, dengan tersenyum ke arahku,Aku terus mengikutinya dari belakang, dan langkahku berhenti di depan pintu yang bertulisan "オフィス達人マジック" (ofisu tatsujin majikku) (Kantor guru magis).
"Masuklah!" Perintah orang itu,
"Ya"
"Hai perkenalkan namaku Daiki, aku adalah kepala sekolah Charusha " ucap laki-laki yang duduk dikursi ,"Namaku Charvan" ucapku datar
"Baiklah kita mulai saja test nya" ucapnya senyum kecil padaku,
"Test?, apa maksudmu?" Tanyaku heran,
"Sebelum diterima di sekolah Charusha ini kamu harus menjalani beberapa test yang nantinya akan menempatkan di mana kelasmu dalam sekolah ini" jelasnya singkat,
"Test apa saja?" Tanyaku datar,
"Kekuatan dan kecerdasan" ucapnya dengan tersenyum,
Setelah keluar dari ruangan itu aku dibimbing menuju suatu ruangan yang begitu luas yang hanya terdapat satu pintu yang terbuat oleh besi yang sangat kuat dan besar,
"Masuklah, test pertamamu adalah kekuatan" ucapnya,
"Hmm "..
Setelah aku masuk pintu masuk tertutup rapat.
"Kamu akan melawan Arnius, berhati-hatilah "
Terdengar suara dari speaker, setelah itu keluar sesosok monster berbentuk seperti burung elang yang terbuat dari api, karena semua tubuhnya di tutupi oleh api,Tiba-tiba Arnius menyerangku dengan jajarannya yang melesat ke arahku, untung saja aku dapat menghindarinya dengan cepat,
"Aku bisa mati disini" pikirku dalam hati,
Lalu tiba-tiba keluar dari sekujur tubuhku api hitam dan petir yang menyelimuti diriku,
"Apakah ini kekuatanku?" Pikirku dalam hati,Lalu Arnius menyerangku dengan menyemburkan api merahnya padaku yang ia keluarkan dari dalam mulutnya, karena aku takut terkena akhirnya aku silangkan tanganku di depan wajahku, seperti sedang menangkis serangan, sambil menutup mataku, setelah kubuka mataku, aku sangat heran karena api hitam dan petir yang tadi menyelimutiku sekarang berubah seperti tameng yang menghalangi serangan api Arnius,
Setelah serangan api Arnius berhenti aku menunjuk ke arah Arnius, dan aku terheran karena ketika aku menunjuk ke arah Arnius, tiba-tiba saja Api hitam dan petir yang berbentuk tameng tadi sekarang berubah seperti tombak yang meluncur mengenai tubuh Arnius, seketika itu juga tubuh Arnius jatuh dan menghilang begitu saja.
Pintu terbuka dan aku keluar, langsung di sambut oleh kepala sekolah Daiki
"Selamat, kau berhasil" ucap pak Daiki dengan tersenyum kecil,"Ya" ucapku,
"Hari sudah semakin gelap, sebaiknya kamu antar Charvan ke ryõ (Asrama)" ucap pa Daiki kepada lelaki itu yang sekarang ku ketahui namanya Masuki.
"Baiklah" ucap MasukiBersambung..
Seru kan guys ceritanya?
Ikuti terus yah kisahnya! Jangan lupa ikuti facebook saya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last War
FantasyMenceritakan perjalanan Charvan yang ingin tahu tentang dirinya dan kekuatan apa yang ia miliki.